Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) yang masih menyelimuti Kota Palembang. Hal ini berdampak pada kesehatan dan aktivitas mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.
Salah satu mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, Ainal Yaqin, mengatakan bahwa kabut asap membuatnya mengurangi aktivitas dalam belajar maupun berangkat ke kampus. Ia mengaku kesusahan dalam melihat jalan di akibatkan perihnya mata dan susahnya menghirup udara yang bercampurkan dengan kabut asap tersebut.
“Akibat kabut asap ini membuat mata saya jadi sakit akibat tebalnya kabut asap dan menghirup udara,” ujar Ainal. Kamis (02/11/2023).
Ainal Yaqin menambahkan bahwa Ia harus mengurangi aktivitas di luar ruangan dan memakai masker saat keluar rumah.
“Saya jarang keluar rumah, kecuali untuk kuliah. Saya juga selalu memakai masker untuk melindungi diri dari asap. Saya harap pemerintah segera menangani karhutla ini,” katanya.
Sementara itu, Rektor di UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Nyanyu Khodijah, M.Ag. telah mengeluarkan surat edaran untuk mengimbau mahasiswa dan dosen untuk menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruangan.
“Kami berharap kabut asap ini segera berakhir dan tidak mengganggu proses belajar mengajar di kampus,” tuturnya.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kualitas udara di Palembang pada Selasa (02/11/2023) pukul 09.00 WIB berada pada level tidak sehat dengan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) mencapai 157.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini potensi hujan disertai petir dan angin kencang di sebagian wilayah Sumsel pada siang dan sore hari.
Penulis: Adhari Febriansyah
Mahasiswa Politik Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News