Keberkahan di Bulan Ramadhan

marhaban ya ramadhan

Marhaban ya Ramadhan” atau “Selamat datang Ramadhan” merupakan ungkapan kegembiraan seorang muslim pada umumnya, yang memahami makna kedatangan Ramadhan di dalam kehidupannya. Sebagai wujud rasa syukurnya kepada Allah SWT yang telah menganugerahkannya kesehatan dan usia panjang.

Ramadhan telah datang. Sudah selayaknya kita bergembira. Tentu karena bulan Ramadhan adalah bulan yang agung. Bulan yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan. Selain itu, pada bulan ini umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa selama sebulan. Dimana umat muslim harus mengendalikan hawa nafsu, menahan haus dan lapar mulai waktu sahur (subuh) hingga tibanya waktu berbuka puasa saat adzan Maghrib dikumandangkan.

Sungguh telah datang bulan Ramadhan yang penuh keberkahan. Allah mewajibkan kalian bersenang-senang di dalamnya. Di dalamnya pintu-pintu surga di buka, pintu-pintu neraka di tutup dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan (Lailatul Qadar).

“Dan tahukah kamu apakah bulan kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari pada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu dipenuhi kesejahteraan hingga terbit fajar.” (Q.S. Al-Qadr: 1-5) Dan tentang diturunkannya Al-Quran tersebut secara tegas dinyatakan Allah SWT: “bulan Ramadhan; bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Al-Quran” (Q.S. Al-Baqarah: 185).

Bacaan Lainnya

Baca juga: Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan

Dalam riwayat kehidupan para hamba Allah yang terdahulu, yang kehidupan mereka dipenuhi oleh ketaatan kepada Allah SWT ada disebutkan Bahwa ketika Ramadhan akan tiba, maka merekapun sibuk mandi membersihkan diri dan berhias dengan pakaian yang paling bersih dan baik yang mereka miliki.

Akan tetapi ibadah juga dapat berarti menjalankan kewajiban-kewajiban untuk dan atas sesama manusia atau muamalah yang sejalan dengan ketentuan agama (Islam) yang telah disyariatkan Allah SWT. Dan selama kewajiban tersebut dijalankan dengan baik, maka ia juga berhak atas pahala dan balasan dari Allah SWT, yang di dalam Ramadhan juga akan dilipat gandakan nilainya.

Bahkan saking Maha Pemurahnya Allah Subhanahu wa ta’ala kepada hamba-Nya yang taat, aktifitas tidur di bulan Ramadhan pun mendapat pahala yang berlipat ganda, selama tidur itu dilaksanakan untuk menjaga kesucian puasa dan tidak meninggalkan kewajiban yang lain.

Kesempatan untuk menyelami keberkahan bulan mulia ini sangat diperlukan berbagai persiapan termasuk perencanaan yang matang dan azam yang kuat untuk melaksanakannya, sehingga berkah Ramadhan bisa kita capai.

Baca juga: Mencari Keberkahan Nuzulul Quran

Inilah yang menjadikan kita seharusnya bergembira, tidak menyia-nyiakan kesempatan indah ini, karena kebaikan begitu mudah dijalankan pada bulan Ramadhan. Momen Ramadhan sangat mendukung kita untuk melakukan amal dan kegiatan yang bermanfaat mulai pagi hari hingga malam.

Kita juga mengetahui bahwa pada bulan Ramadhan seseorang memiliki kesempatan untuk mendapatkan ampunan seperti bayi baru dilahirkan dan meraih pahala sebanyak-banyaknya. Bahkan dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Bukhari).

Untuk itu, meski saat ini dalam kondisi  pandemi Covid-19 tetaplah semangat dalam menggapai keberkahan Ramadhan, fokus ibadah dan tetap menjaga protokol kesehatan.

Jangan biarkan Ramadhan ini berlalu begitu saja. Mari berkompetisi untuk menjadi hamba taat melalui ramadhan, bukan hamba Ramadhan yang taat pada bulan itu saja. Ramadhan adalah sarana bagi sang hamba untuk lebih taat dan dekat dengan sang pencipta. Semoga kita menjadi orang-orang yang mengerjakan perintahNya, meninggalkan semua larangannya dan mencintai para fakir miskin.

Masih di awal kompetisi, mari kejar keutamaannya, sambil sejenak menyimak sebuah hadits dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, ” Kalau saja manusia tahu apa yang terdapat pada bulan Ramadhan, pastilah mereka berharap Ramadhan itu selama satu tahun.” ( HR Thabrani, Ibnu Khuzaimah, dan Baihaqi).

Jadi dengan demikian pantaslah kita mengucapkan Marhaban ya Ramadhan “Keberkahan di Bulan Suci Ramadhan” dan bergembira atas kedatangannya.

Intinya adalah semua kita harus memiliki target dan perencanaan matang untuk mengisi bulan penuh berkah ini, kemudian istiqamah dalam melaksanakan amal shalih walau kecil, sehingga ramadhan kali ini terasa spesial dan berbeda dari ramadhan sebelumnya.

Kita dituntun agar mengetahui berbagai keutamaan atau fadhilah yang ada di bulan Ramadhan untuk motivasi dan penyemangat, sehingga mampu mendorong kita kepada peningkatan ketaqwaan.

Bagus Andriyanto
Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

2 Komentar