Keluarga Berencana (KB)

Keluarga Berencana
Sumber: pixabay.com

Pengertian

Keluarga Berencana atau biasa di sebut KB adalah suatu bentuk usaha agar dapat merencanakan jumlah anak yang di inginkan dan merencanakan jarak kehamilan  antara 1 anak dengan anak selanjutnya dengan memakai kontrasepsi sesuai dengan anjuran dokter atau bidan di klinik atau rumah sakit.

Keluarga Berencana atau KB menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 berisi tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera yang memiliki arti sebagai usaha peningkatan kepedulian masyarakat serta mendapatkan wawasan terhadap usia perkawinan relatif dan meningkatkan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sehat.

Baca Juga: Kontrasepsi untuk Generasi Sehat

Bacaan Lainnya
DONASI

5 Alat Kontrasepsi yang Umum Digunakan Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Untuk mencegah kehamilan pada wanita menikah, tidak sedikit pasangan suami istri yang penggunkan alat kontrasepsi sesuai dengan pilihan dengan efek samping yang berbeda beda. Macam-macam alat kontrasepsi yang dapat digunakan adalah:

Kondom

Kondom merupakan alat kontrasepsi praktis yang dapat di temui di tempat terjangkau yang bermanfaat untuk mencegah kehamilan dalam program keluarga berencana juga penggunaan kondom ini tidak akan memengaruhi kesuburan wanita.

Kondom umumnya berbahan lateks atau karet yang dapat bekerja dengan cara menghalangi atau membungkus penis agar sperma tidak masuk dan mencapai sel telur sehingga tidak akan terjadi pembuahan, selain itu kondom memiliki keunggulan sebagai berikut:

  1. dapat di gunakan dengan mudah.
  2. dapat di temui di apotek atau toko terdekat
  3. harga yang relatif murah dan terjangkau
  4. banyak varian dan macamnya
  5. dapat mencegah menularnya penyakit seksual.

KB Suntik

KB suntik adalah slat kontrasepsi yang mengandung hormon progestogen dan dapat menghentikan ovulasi. Jangka waktu pemakaian KB suntik ini berkisaran 1 bulan dan 3 bulan. KB suntik memiliki keungulan yaitu lebih efektif dan nyaman dibandingkan kontrasepsi oral bila digunakan dengan benar.

Tetapi KB suntik juga memiliki kekurangan yaitu harga yang relatif mahal, perlu konsultasi dan kunjungan rutin ke dokter atau bidan setiap bulan, dapat menimbulkan efek samping  seperti darah pada Siklus haid menjadi tidak teratur. Tidak dianjurkan digunakan bagi wanita dengan riwayat tertentu dan harus mengkonsultasikan diri dengan dokter atau bidan setempat.

Pil KB

Pil KB adalah suatu alat kontrasepsi paling umum yang digunakan oleh wanita menikah. Alat kontrasepsi ini memiliki kandungan hormon progestin dan estrogen yang dapat berfungsi untuk mencegah terjadinya ovulasi atau kehamilan pada wanita menikah.

Jumlah pil KB biasanya terdiri  dari 21–35 tablet yang harus di minum selama satu siklus atau secara berkelanjutan dengan catatan rutin dan tidak boleh terlewatkan.

Tetapi pil KB ini memiliki keunggulan yang terdiri dari tingkat ke efektifan yang tinggi dengan kegagalan rendah, tidak menggangu siklus haid (tergantung pada type pil KB itu sendiri).

Kekurangan dari pil KB ini salah satunya menimbulkan efek samping, seperti naiknya tekanan darah, pembekuan darah, keluarnya bercak darah, dan payudara mengeras dan tidak dianjurkan untuk wanita dengan kondisi medis tertentu dan wajib mengkonsultasikan diri ke tenaga kesehatan terdekat.

Implan

KB Dengan metode implan merupakan alat kontrasepsi yang berdiameter kecil dan berbentuk seperti kayu korek api. Mekanisme KB implan bekerja dengan mengeluarkan hormon progestin yang berfungsi mencegah ovulasi dengan rentan waktu 3 tahun.

Alat kontrasepsi ini dapat digunakan dengan bantuan tenaga medis yang akan memasukan implan ke bagian bawah kulit bagian lengan atas. Kelebihan dari impan itu sendiri adalah rentan waktu yang relatif lama serta memiliki ke efektifan tinggi dengan tingkat ke gagalan rendah. Akan tetapi implan memiliki kekurangan salah satunya ialah:

  1. Biaya yang mahal
  2. Siklus haid tidak teratur
  3. memar dan bengkak pada kulit di awal pemasangan

IUD

Intrauterine device atau biasa di sebut IUD adalah alat kontrasepsi yang memiliki bahan plastik dan bentuk nya menyerupai huruf T yang akan diletakkan di rahim. IUD dapat mencegah terjadinya ovulasi dengan cara menghalangi sperma agar tidak menembus sel telur dan membuahinya.

Terdapat dua macam IUD yang umum di gunakan oleh wanita menikah yaitu IUD yang berbahan tembaga, IUD ini memiliki rentan usia pemakaian selama 10 tahun serta IUD yang mengandung hormon perlu diganti setiap 5 tahun sekali.

Kelebihan dari metode ini yaitu tidak perlu nya perawatan yang rumit dan efesien waktu dengan pemakaian yang relatif lama. Kekurangan dari metode ini iyalah:

  1. IUD yang berbahan dasar dari tembaga dapat menyebabkan haid tidak lancar
  2. Posisi IUD dapat bergeser dan keluar dari tempatnya
  3. Efek samping seperti munculnya bercak darah pada 3–6 bulan pertama pemakaian
  4. Biaya yang mahal.

Baca Juga: 5 Manfaat Meditasi untuk Ibu Hamil

Pengetahuan mengenai metode kontrasepsi sudah sangat umum di Indonesia, sehingga perempuan yang sudah menikah memiliki pilihan yang berbeda beda terhadap macam-macam jenis kontrasepsi hormonal yang mereka pilih, karena setiap macam metode kontrasepsi memiliki jangka waktu yang berbeda beda.

Berdasarkan data yang di ambil oleh SDKI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia)tahun 2012 bahwa terdapat perbedaan pilihan metode kontrasepsi hormonal pada wanita yang sudah menikah , dimana penggunaan metode kontrasepsi dengan alat suntik pada wanita menikah mencapai 98,0 % , lebih tinggi dibandingkan penggunaan metode kontrasepsi PIL sebesar 97,3 % dan implan sebesar 89,0%.

Metode kontrasepsi dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan non-MKJP atau jangka waktu yang singkat.

Tetapi metode non-MKJP lebih sering digunakan oleh wanita menikah dibandingkan metode MKJP, namun metode MKJP lebih efektif, relatif murah dan dapat ditoleransi dengan amat baik dibandingkan metode non-MKJP .

Penggunaan alat kontrasepsi untuk KB dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang penting bagi wanita yang sudah menikah dan harus ditangani oleh dokter, bidan atau tenaga medis lainnya.

Manfaat KB

Manfaat keluarga berencana atau KB sendiri dapat menentukan kualitas keluarga kecil yang sejahtera, karena program tersebut dapat menyelamatkan dan mensejahterakan kehidupan perempuan yang sudah menikah dengan meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam mencegah  dan mengatasi kehamilan tak diinginkan yang dapat menyebabkan aborsi, menjaga jarak kelahiran yang dapat mengurangi risiko kematian bayi (AKI) serta kematian ibu (AKB).

 

Penulis: Dea Puspita Andari
Mahasiswa Jurusan Kebidanan, Universitas Binawan

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI