Kesehatan Mental bagi Remaja

Kesehatan mental merupakan kondisi di mana seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga menyadari kemampuan sendiri.

Kesehatan mental remaja semakin mendesak di seluruh dunia dengan prevalensi gangguan seperti depresi, kecemasan, dan perundungan atau kondisi kesejahteraan mental seseorang yang memungkinkan dirinya untuk mengatasi tekanan hidup, bekerja produktif, dan berkontribusi kepada masyarakat.

Kesehatan mental yang baik juga dapat membuat seseorang merasa Bahagia dan positif tentang dirinya sendiri, memiliki hubungan yang sehat.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan mental baik biologis, psikologis, maupun sosial. Faktor genetik seperti anggota yang memiliki kelainan senyawa kimia otak, jika ada riwayat keluarga dengan gangguan mental seseorang memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menggalaminya, fisik, sosial, ekonomi, psikologis, traumatis, dan situasi pandemi.

Selain faktor-faktor tersebut kesehatan mental juga dapat dipengaruhi oleh pola makan, tidur, usia, keyakinan, persepsi, dan berbagai faktor yang saling berinteraksi. 

Ciri-ciri orang yang memiliki gangguan kesehatan mental bisa bervariasi tergantung pada jenis gangguan yang dialami secara umum beberapa tanda atau gejala yang sering muncul yaitu, perubahan emosional signifikansi, perubahan perilaku, merasa sedih berkepanjangan, mati rasa atau tidak perduli, memiliki pikiran untuk bunuh diri, perasaan bersalah, dan mengalami delusi, paranoia, atau halusinasi.

Gangguan kesehatan mental mengacu pada kondisi dimana seseorang mengalami gangguan bersifat sementara atau jangka panjang jika tidak segera mendapatkan penanganan dapat mengganggu kualitas hidup dan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik yaitu seperti gangguan jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi, stroke, gangguan tidur (insomnia), sakit kepala, dan gangguan pernapasan.

Baca Juga: Pentingnya Kesehatan Mental Bagi Remaja di Masa Pandemi

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 10-20% remaja di seluruh dunia mengalami gangguan kesehatan mental. Depresi dan kecemasan adalah gangguan yang paling umum dikalangan remaja. Remaja menuju ke dewasa usia 16-24 tahun periode krisis kesehatan mental.

Sekitar 6% (14 jt) orang berusia 15 tahun keatas, menderita gangguan mood (suasana hati) seperti depresi dan kecemasan, permasalahanya diantaranya tugas yang terlalu menumpuk yang membuat anak menjadi stress dan masalah keluarga yang kurang harmonis, pertengkaran orang tua belum lagi pembulian dari teman di sekolah.

Kesehatan mental dapat dicegah dengan melibatkan upaya mengurangi resiko dan memperkuat faktor perlindungan yang dapat membantu menjaga kesejahteraan mental dengan Pendidikan kesehatan mental, dukungan keluarga yang kuat, menjaga kesehatan fisik, dan lingkungan yang mendukung, juga bisa dengan cara mendengarkan cerita dan keluh kesah atau memberikan dukungan yang positif.

Baca Juga: Pentingnya Kesehatan Mental bagi Remaja

Cara pengobatanya juga bervariasi tergantung jenis gangguannya, tetapi hampir selalu melibatkan konseling kejiwaan terkadang juga menggunakan obat resep. 

Permasalahan kesehatan mental kondisi di mana ketika seseorang memiliki kesejahteraan batin dan watak yang baik sehingga mampu mengatasi tekanan hidup, kesehatan mental juga penting dalam setiap tahap kehidupan mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa karena dapat membantu menstabilkan perilaku, emosi, dan pikiran.

Pentingnya dukungan sosial dari keluarga, teman, juga tidak bisa diabaikan karena lingkungan yang positif dapat mencegah stress berlebihan dan meningkatkan rasa percaya diri. 

Penulis: Amalia Permata Sari
Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News