Ketangkasan Organisasi Studi Kasus UMKM Semarang

Ketangkasan Organisasi
Ilustrasi: istockphoto

Business Case Agility (Kasus Bisnis untuk Ketangkasan)

Meskipun konteks saat ini menghadirkan banyak tantangan, namun keberhasilan tetap ada. Penelitian yang dilakukan oleh Center for Effective Organizations (CEO) telah menemukan bahwa beberapa perusahaan besar di setiap industri secara konsisten mengungguli perusahaan rekan-rekannya dalam jangka waktu yang lama.

Perusahaan-perusahaan ini memiliki kemampuan untuk mengantisipasi dan merespons peristiwa, memecahkan masalah, dan menerapkan perubahan dengan lebih baik apa yang CEO gambarkan sebagai ‘pencacah’. Dan mereka mempertahankan kinerja keunggulan ini meskipun ada perubahan bisnis yang signifikan dalam lingkungan kompetitif mereka.

Contohnya antara Eastman Kodak dan Amazon. Kodak menunggu terlalu lama sebelum merespons perkembangan pasar, berjuang bertahan hidup dalam kondisi yang semakin berkurang. sementara Amazon, berhasil mengubah diri mereka waktu untuk mencegah kegagalan.

Bacaan Lainnya
DONASI

Amazon menyadari perubahan tren pasar dan mengubah dirinya dari awalnya penjual buku berbasis web menjadi platform ritel online menjadi pusat kekuatan media digital, kemudian menjadi pemimpin dalam media internet.

Perubahan berkelanjutan ini terjadi tanpa krisis kinerja, sehingga menunjukkan kemampuan untuk mengantisipasi perubahan dan beradaptasi-bukan sebaliknya. Kesamaan yang dimiliki oleh organisasi-organisasi penyintas ini adalah ketangkasan.

Organisasi yang lincah lebih mampu berkembang dalam lingkungan yang kompleks karena mereka telah mengembangkan kemampuan untuk mengenali peluang dan ancaman bisnis awal dan menerapkan perubahan dengan cepat. Organisasi yang tangkas tidak hanya menciptakan produk dan layanan baru tetapi juga model bisnis baru dan inovatif.

Kekuatan yang Mendorong Kebutuhan akan Ketangkasan

Kekuatan yang mendorong terjadinya perubahan yang tidak berkesinambungan sangatlah beragam–termasuk sistem politik-ekonomi yang lebih luas yang tersirat dalam bentuk kapitalisme neo-liberal Anglo-Amerika, pasar global, demografi, teknologi, konektivitas, pembangunan berkelanjutan, perubahan sikap sosial, dan masih banyak lagi. Dampaknya terhadap kelangsungan bisnis dan organisasi semakin meningkat.

1. Pasar Global

Pasar saat ini sangat kompetitif, sebagian karena filosofi ekonomi kuat yang  mendasari perekonomian global sejak tahun 1980an adalah neo-liberalisme atau pemikiran dan praktik pasar bebas.

Pemikiran ini menempatkan keuntungan di atas kepentingan manusia, dengan nilai pemegang saham sebagai tujuan utama organisasi dan mendorong pemikiran jangka pendek dari tingkat atas hingga bawah dalam organisasi.

Teori neo-liberal mendasari teori dan praktik manajemen arus utama yang diajarkan secara luas di sekolah-sekolah bisnis, telah mempengaruhi organisasi di setiap sektor, dan juga tampaknya telah mempengaruhi nilai-nilai masyarakat di Barat.

Khususnya di Inggris, sebelum terjadinya resesi pada tahun 2008, konsumerisme dan keserakahan yang dipicu oleh kemudahan akses terhadap kredit murah menyebabkan meluasnya belanja individu dan pemerintah serta utang.

2. Teknologi

Mengapa era digital begitu disruptif? Dalam berbagai bentuknya misalnya Big Data, kecerdasan buatan, Internet of Things, otomatisasi, robotika, dan pencetakan 3D digitalisasi dengan cepat mendorong perubahan mendasar. Seluruh industri, bisnis, dan praktik kerja sedang diubah oleh penggunaan dan dampak teknologi.

Model bisnis digital dapat menata ulang rantai nilai dan menciptakan peluang baru, baik untuk bisnis yang dimodifikasi secara digital, bisnis digital baru atau globalisasi digital. Untuk memanfaatkan teknologi ini, Perusahaan harus membangun kemampuan organisasi untuk merespons apa yang dapat dilakukannya.

Ini adalah tentang perubahan budaya dan perilaku dan juga tentang perubahan proses. Dengan tren seperti digitalisasi, organisasi juga harus berpusat pada pelanggan karena digital telah menginformasikan dan memperkuat harapan pelanggan dan meningkatkan kekuatan pelanggan dalam lingkungan yang bergerak sangat cepat.

Kasus UMKM Semarang

Masalah yang ada pada UMKM di Semarang yaitu kurangnya penggunaan aplikasi berbasis online dalam proses penjualan mereka, dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa teknologi sangat penting dalam kesenjangan dan pencapaian target jual pasar terhadap konsumen, beberapa factor lain selain kurangnya penggunaan aplikasi, juga para pemilik UMKM juga belum beradaptasi dengan namanya teknologi informasi.

UMKM di Semarang terbilang sangat menunjang atau diminati oleh masyarakat setempat baik dari lokal maupun di luar daerah, kekurangan informasi tentang teknologi menjadikan kurangnya promosi terhadap UMKM di Semarang. Hal tersebut perlu diatasi dengan menerapkan E-Commerce pada sistem penjualannya.

Penyelesaian Kasus UMKM Semarang

Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang biasa digambarkan  sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet. atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa, dan informasi melalui jaringan  informasi termasuk internet.

Dengan penerapan E-Commerce ini dapat menunjangnya penjualan/ market dari UMKM Semarang meningkat, E-Commerce yang cocok untuk diterapkan dalam kasus ini yaitu memakai model Consumer to Bussines, karena model E-Commerce di mana pelaku bisnis perorangan atau individual melakukan transaksi atau interaksi dengan suatu atau beberapa.

Aspek lingkungan adalah pengaruh eksternal, seperti tekanan dari konsumen/ supplier, pesaing, dan dukungan eksternal lainnya yang mempengaruhi adopsi E-Commerce.

Semakin tinggi tekanan dari rekan bisnis maka akan memungkinkan perusahaan untuk mengadopsi E-Commerce dengan tujuan untuk mempertahankan posisi kompetitif mereka, dengan ini maka konsumen dapat mengakses suatu UMKM dengan mudah sehingga UMKM tersebut lebih mudah dikenal oleh masyarakat di luar Semarang.

Tidak hanya itu, namun tidak menutup kemungkinan perusahaan-perusahaan dapat bekerja sama dengan UMKM di Semarang untuk mendapatkan profit yang lebih tinggi dan relasi yang lebih luas.

Kesimpulan

Penerapan E-Commerce pada UMKM Semarang sangat berpengaruh pada proses peningkatan penjualan serta daya tarik beli pada produk UMKM yang telah dipasarkan, begitu juga UMKM lebih banyak dikenal di kalangan masyarakat lokal maupun di luar daerah, penggunaan teknologi informasi sangat berpengaruh pada kehidupan kita, dengan menguasai teknologi informasi kita dapat mengakses berbagaiiInformasi yang berguna bagi kita serta menambah relasi bagi kebutuhan hidup kita.

Saran

Pembelajaran teknologi informasi sangat penting bagi kita semua dalam menjalani setiap aktifitas yang dilaksanakan, agar kedepannya UMKM Semarang bisa lebih update dalam mempelajari teknologi informasi agar dapat dengan luas menjangkau pasar dan persaingan UMKM lebih hebat.

Penulis: 

Joseph Gemilang Haryobismo (241231023)
Mahasiswa Management Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI