Temanggung – Kelor merupakan salah satu tanaman yang mudah ditemukan di daratan tropis termasuk di Tanah Jawa. Di Desa Tepusen banyak ditemukan tanaman kelor, namun sayangnya masyarakat setempat belum memanfaatkan tanaman kelor secara maksimal. Masyarakat masih percaya bahwa daun kelor merupakan salah satu daun mistis. Masyarakat percaya bahwa daun kelor merupakan salah satu daun yang dapat menghapus kesaktian atau aji-aji. Di samping itu masyarakat belum mengetahui manfaat daun kelor secara ilmiah, padahal menurut kedokteran daun kelor memiliki manfaat yang sangat besar karena kaya akan antioksidan dan kalaupun diolah daun kelor hanya digunakan sebagai bahan dasar sup. Padahal kelor bisa dijadikan produk inovatif yang diminati masyarakat. Oleh karena itu Tim KKN Unnes menyelenggarakan Pelatihan Pemanfaatan Daun Kelor “Dari Mistis Berubah Jadi Bisnis”
Pelatihan pemanfaatan kelor diselenggarakan pada Sabtu, 2 November 2019. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Tepusen dengan sasaran ibu-ibu PKK (Pemberdaya Kesejahteraan Keluarga) se-desa Tepusen. Pelatihan ini mengajarkan kepada ibu-ibu bagaimana cara mengolah daun kelor menjadi sesuatu yang ekonomis dan memiliki nilai bisnis. Selain memberi pelatihan pengolahan daun kelor Tim KKN UNNES juga memberikan pendidikan berupa merubah mindset masyarakat terhadap daun kelor, yang awalnya daun kelor dianggap sebagai daun mistis karena dapat menghapus kesaktian serta aji-aji, menjadi daun yang memiliki nilai ekonomis yang bisa dijadikan sebagai tambahan pemasukan. Ibu-ibu dikumpulkan untuk diberi pelatihan pengelolaan daun kelor, seperti pembuatan peyek kelor, jus kelor, serta serbuk kelor yang bisa dijadikan teh maupun masker wajah. Di sesi penjalasn Tim KKN UNNES disisipi penjelasan manfaat dan khasiat daun kelor.
Kegiatan pelatihan pemanfaatan daun kelor dapat berjalan dengan lancar, dan disambut antusias oleh ibu-ibu PKK Desa Tepusen. Sepanjang acara ibu-ibu terlihat memperhatikan materi dengan seksama, selain itu di akhir acara, saat demo masker, mereka secara sukarela menawarkan diri sebagai model. Di akhir acara melalui testimoni beberapa ibu-ibu mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat. Mereka merasa senang mendapatkan pengetahuan baru tentang cara mengolah daun kelor. Selain itu, mereka juga senang diajarkan cara membuat produk inovatif yang berpeluang menjadi bisnis, serta memiliki nilai ekonomis yang bisa digunakan sendiri. Dan sedikit demi sedikit dapat merubah mindset masyarakat akan mitos tentang daun kelor. Selain itu ibu-ibu menjadi tahu bahwa daun kelor yang kecil memiliki sejuta manfaat baik bagi kesehatan maupun kecantikan.
Kegiatan pelatihan pemanfaatan daun kelor Tim KKNUNNES menggandeng ibu-ibu PKK Desa Tepusen sebagai mitra, alasannya pelatihan ini sangat cocok ditujukan kepada ibu-ibu karena ibu-ibu merupakan ahli gizi pertama bagi keluarga. Selain itu dalam urusan masak-memasak atau pengolahan produk ibu-ibu sangat antusias. Serta peluang bisnis yang dicipakan lebih cocok ditujukan kepada ibu-ibu sebagai tambahan pemasukan bagi keluarga mereka.
Harapannya dengan diadakannya pelatihan pemanfatan daun kelor ini dapat merubah mindset masyarakat terhadap daun kelor. Kemudian dapat mengedukasi masyarakat tentang khasiat daun kelor baik dari segi kesehatan maupun kecantikan. Serta dengan diadakannya pelatihan ini dapat memberikan peluang bisnis bagi masyarakat Desa Tepusen, atau setidaknya memberikan nilai ekonomis yang berguna bagi individu.
Dinda Monica
Tim KKN Unnes Desa Tepusen, Temanggung