Komunikasi Keluarga dalam Hubungan Jarak Jauh

Sumber Ilustrasi: https://www.istockphoto.com/

Pengertian hubungan jarak jauh (long distance relationship) adalah kesempatan untuk komunikasi yang sangat terbatas dalam persepsi individu masing-masing yang menjalani hubungan jarak jauh, sulitnya komunikasi yang dilakukan karena keterbatasan alat serta tempat yang tidak strategis untuk berkomunikasi dengan lancar.

Hubungan jarak jauh yang terjadi adalah antara anak dengan orang tua, yang mana biasanya komunikasi yang terjadi antara anak dengan orang tua berjalan dengan rutin dan orang tua dapat memantau anaknya setiap hari, akan tetapi hal ini berbeda dengan yang terjadi pada anak yang berjauhan dengan orang tuanya, yang mana komunikasi menjadi terbatas dan orang tua tidak dapat memantau anaknya secara langsung.

Hubungan jarak jauh anak dan orang tua memang menjadi permasalahan pada tingkah laku anak kepada orang tuanya, hal tersebut nantinya akan mempengaruhi komunikasi antara anak dan orang tua. Sehingga hal tersebut harus diimbangi dengan adanya komunikasi secara rutin antara anak dan orang tua.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Instagram sebagai Proses Media Komunikasi Pemasaran

Tentunya dengan adanya hal-hal tersebut orang tua sangat berperan penting dengan psikologis anak saat berjauhan dengan orang tuanya, yang mana hal tersebut harus diimbangi dengan komunikasi yang rutin, komunikasi dalam keluarga dapat disamakan dengan peran jantung dalam tubuh.

Seperti jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh, komunikasi memompa kehidupan ke seluruh keluarga. Jadi, seberapa sehatnya keluarga dapat diukur dari berapa sehatnya komunikasi dalam keluarga itu. Untuk itu kita perlu berkomunikasi guna memberi dorongan, guna mengungkapkan kasih dan kepedulian.

Perkembangan zaman yang terus berkembang akan mempengaruhi setiap keluarga untuk membentuk anggota keluarga menjadi individu yang cerdas. Karena itu, banyak orang tua yang ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak mereka, para orang tua juga rela terpisah jauh.

Perkembangan teknologi dan komunikasi yang juga semakin pesat pada saat ini mempengaruhi komunikasi yang terjalin di antara anggota keluarga. Komunikasi yang terjadi saat tinggal satu rumah dengan orang tua tentu saja berbeda dengan komunikasi yang terjadi ketika tinggal berjauhan.

Baca Juga: Netiket Etika Berkomunikasi di Internet

Komunikasi merupakan aktivitas dasar yang dilakukan manusia, tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang pasti melakukan komunikasi dengan lingkungan sekitarnya seperti teman dan keluarga.

Komunikasi yang dilakukan berbeda antara teman dan orang tua, dan setiap anak dengan orang tua menghendaki kedekatannya antara satu sama lain, bahkan kalau bisa setiap saat. Namun dari kenyataan yang terjadi hubungan antara orang tua dengan anak mengalami hubungan jarak jauh karena perbedaan tempat tinggal.

Sang anak harus merantau di daerah lain untuk melanjutkan pendidikannya, hubungan jarak jauh atau sering disebut (long distance relationship) yaitu komunikasi yang sangat terbatas, sulitnya komunikasi dikarenakan karena keterbatasan alat serta tempat yang tidak strategis untuk berkomunikasi dengan lancar. Dan dalam hal berkomunikasi orang tua lebih sering menghubungi anaknya dari pada anak yang menghubungi orang tuanya untuk sekedar menanyakan kabar.

Perkembangan teknologi dan komunikasi yang juga semakin pesat pada saat ini mempengaruhi komunikasi yang terjalin diantara anggota keluarga. Hal ini dapat dilihat dari munculnya aplikasi dan alat komunikasi.

Misalnya dengan menggunakan alat komunikasi handphone, para orang tua dapat menghubungi anak mereka setiap saat dan menggunakan aplikasi  seperti Instagram, Whatsapp, dan media komunikasi lainnya. Sedangkan jika para orang tua ingin melihat keadaan fisik anak mereka apakah semakin kurus atau bertambah gemuk, maka orangtua dapat menggunakan fasilitas video call atau sejenisnya.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Teknologi Komunikasi

Walaupun begitu banyak alat komunikasi yang dapat digunakan untuk tetap menjalin komunikasi antara anak dan orang tua yang terpisah jauh, tidak dapat dipungkiri juga banyak anak yang tinggal terpisah dengan orang tua mereka tidak mengungkapkan semua masalah yang mereka hadapi, hanya sekedar bertukar informasi dan aktivitas sehari-hari, dikarenakan tidak ingin membuat orang tuanya merasa cemas.

Penulis: Reihani Fadilla Lbs
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka

Editor: Ika Ayuni Lestari
Redaktur Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.