Korosi Dapat Membahayakan Sebuah Kapal

Negara Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis, lautan luas dan memiliki Tingkat kelembaban udara yang tinggi, sehingga Korosi tidak dapat dihindari. Kebanyakan orang mendefinisikan Korosi sebagai Karat, dan hamper dianggap sebagai musuh.

Tentu saja “Karat” adalah istilah yang lebih baru yang mengacu pada Korosi besi, namun “Korosi” adalah fenomena Destruktif yang mempengaruhi hamper semua jenis logam. Meskipun besi bukanlah logam pertama yang digunakan oleh manusia, tidak dapat disangkal bahwa besi merupakan logam yang paling umum digunakan.

Dari segi konstruksi panel kapal, panel lumbung kapal merupakan panel yang paling rentan terhadap Korosi karena permukaannya, terutama yang berada dibawah garis air, selalu dibawah air laut. Korosi pada plat lambung kapal dapat menyebabkan menurunnya kekuatan plat lambung kapal, menurunkan kecepatan kapal serta dapat membahayakan keselamatan penumpang dan muatan.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca juga: Lama Tak Disunting, Apa Kabar Nasib ABK di Kapal Asing?

Untuk menghindari kerugian yang segnifikan akibat Korosi air laut, panel lumbung kapal harus dilindungi secara berkala dari serangan Korosi. Berbagai metode seperti pengecatan dan proteksi katodik digunakan untuk mencagah terjadinya korosi pada kapal. Proteksi katodik meliputi Proteksi Katodik Anodik dan Proteksi Katodik Arus paksa.

Definisi Korosi

Korosi adalah proses perusakan atau degradasi material, terutama logam, karena reaksi kimia dengan lingkungan sekitarnya. Ini bisa disebabkan oleh oksigen, air, atau bahan kimia lain yang berinteraksi dengan material logam, menyebabkan perubahan kimia dan fisik yang merusak.

Korosi dapat menyebabkan pengeluaran biaya yang tinggi dan mengurangi struktur pada logam maupun non-logam, seperti pada kapal. Korosi dapat menyebabkan berkurangnya kekuatan plat lambung kapal dan mengurangi kecepatan serta keselamatan muatan logam sampai dengan korosi yang terkonsentrasi pada bagian tertentu saja.

Penggunaan baja karbon pada konstruksi infrastruktur kelautan dan lepas Pantai sangat rentan terhadap kerusakan akibat Korosi. Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap laju Korosi baja karbon, dilakukan evaluasi Korosi menggunakan metode Tafel Polarisasi Linier Elektrokimia di lingkungan air laut.

Ekstrapolasi Tafel dilakukan pada temperature berbeda, secara otomatis mengubah potensial elektroda. Selain factor suhu larutan, korosi air laut juga dipengaruhi oleh konsentrasi oksigen terlarut, salinitas, ph, dan total padatan terlarut.

Baca juga: Perlindungan Lambung Kapal terhadap Korosi

 Terdapat Empat Unsur Pokok yang Harus dipenuhi Agar Korosi dapat Terjadi

1. Anoda, tempat terjadinya reaksi oksidasi

Anoda adalah salah satu elemen dalam sebuah sistem korosi galvanik. Dalam konteks korosi, anoda adalah logam yang lebih mudah terkorosi dalam pasangan logam yang terhubung elektrikally dengan katoda.

2. Katoda, tempat terjadinya raksi reduksi

Katoda yang menerima electron menimbulkan reaksi katodik pada permukaan katoda, yang Dimana electron berada pada permukaan katoda dan bereaksi dengan kation dari elektrolit.

3. Elektrolit, Lingkungan tempat katoda dan anoda terekpose.

Larutan elektrolit bertindak sebagai media konduktif. untuk membentuk loop, diperlukan elektrolit untuk mengalirkan arus dari anoda ke katoda.

4. Adanya kontak metalik

Karena ada kontak antara anoda dan katoda, electron dapat mengalir dari anoda ke katoda. Elektron hanya mengalir melalui kontak logam. Elektron tidak dapat mengalir melalui elektrolit.

Bagian-bagian Kapal yang Rawan Terjadinya Korosi

Dibawah ini Merupakan Bagian-bagian Kapal yang Rawan Terjadinya Korosi

1. Lambung kapal

2. Kemudi dan baling-baling kapal dikelilingi buritan

3. Pada saluran saluran pembuangan air

4. Di area panel sekat

5. Baja Galvanis

6. Sistem pendingin dan pemanas

7. Di daerah lain biasanya tergenang air laut

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa bagian kapal yang sangat berpotensi terkena korosi adalah bagian lambung dan pipeline, maka dari itu kita harus tahu bagaimana cara mengatasi korosi di kapal.

Pengaruh dan Faktor Korosi pada Kapal

Korosi mempunyai pengaruh yang segnifikan terhadap umur sebuah kapal. Karena karat dapat menyebabkan kebocoran pada titik korosi dan lama kelamaan akan membuat bejana menjadi rapuh. Korosi merupakan hal yang cukup mahal bagi pemilik atau Perusahaan perawatan kapal. Karena kapal harus sering menjalani pemeriksaan dan perawatan yang rutin dilakukan.

Hal hal yang dapat Mempengaruhi Terjadinya Korosi

1. Laju korosi dari reaksi kimia meningkat dengan meningkatnya suhu.

2. Laju arus yang lebih tinggi, lapisan rusak, sehingga mempercepat korosi Ketika logam kehilangan lapisannya

3. Kelembaban lingkungan.

4. pH

Faktor- faktor yang Dapat Mempengaruhi Terjadinya Korosi pada Kapal

1. Sifat-sifat logam

Unsur lain seperti C, Si, Mn, Ni, S dan P selain unsur utama Fe mempengaruhi komposisi kimia logam. Secara khusus, C, Mn, S dan P mempengaruhi pembentukan korosi air laut pada pelat lambung kapal.

2. Sifat fisika- kimia air laut

Sifat kimia dan fisik air laut dengan salinitas relatif menentukan daya hantar listrik air laut

3. Sifat biologis air laut

Hal ini disebabkan mikroorganisme bersel tunggal menempel pada lapisan cat lambung kapal dengan bantuan lem cat dan membentuk lapisan yang mudah terkelupas.

Baca juga: Intertekstualitas Sastra pada Puisi “Persetujuan dengan Bung Karno” Karya Chairil Anwar dan Puisi “Tentang Kemerdekaan” Karya Toto Sudarto Bachtiar

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas kita mengetahui bagaian-bagian yang rawan korosi pada kapal, jenis jenis korosi apa saja yang ada dikapal kita juga mengetahui bagaimana cara mengatasi korosi- korosi yang ada dikapal. Salah satunya yaitu dengan cara pelapisan coating pada kapal, Cat adalah pelapis dengan tujuan gandanya, terutama untuk melindungi permukaan suatu benda.

Selain fungsi dekoratifnya, cat juga berfungsi sebagai penghambat karat dan melindungi permukaan seperti pipa pabrik dan pipa lambung kapal. Kita juga mengetahui perlindungan korosi yang terjadi pada pipa kapal, salah satunya yaitu pemilihan material pipa, dengan menggunakan logam yang tahan terhadap jenis korosi tertentu.

Penulis: Naufal Zuhdi ‘Athallah

Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI