Way Halom – Hari ini, di Desa Way Halom, telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi bertajuk “Edukasi Petani terkait Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Konsep Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Hasil Tani serta Pembuatan Kompos dari Bahan Organik hingga Eco-enzyme”. (23/7/2024)
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para petani dalam mengelola hama dan penyakit tanaman secara efektif serta mengoptimalkan penggunaan bahan organik untuk pembuatan kompos.
Acara yang dimulai pada pukul 13.00 WIB ini dibuka oleh Kepala Desa Way Halom, Bapak Ahmad Jueni. Beliau menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani di desa. “Dengan memahami konsep PHT dan pembuatan kompos, diharapkan para petani dapat meningkatkan hasil panen mereka sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan,” ujar Bapak Ahmad Jueni.
Materi pertama disampaikan oleh Anastasya Victor Da Silva mahasiswa Fakultas Pertanian IPB University, yang menjelaskan tentang berbagai jenis Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang sering ditemukan di wilayah Way Halom.
Ia juga memberikan tips dan trik dalam mengidentifikasi serta mengendalikan OPT secara efektif tanpa merusak ekosistem. Ia menjelaskan bahwa PHT adalah pendekatan pengendalian hama yang mengintegrasikan berbagai metode pengendalian, baik secara biologis, mekanis, maupun kimiawi, dengan tetap mengutamakan kelestarian lingkungan.
“PHT tidak hanya menekan populasi hama tetapi juga meningkatkan kesehatan tanah dan tanaman,”
Frans Gonzales Tampubolon, mahasiswa Fakuktas Peternakan IPB University, selanjutnya memberikan pelatihan praktis tentang pembuatan kompos dari bahan organik. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan limbah pertanian dan sisa tanaman untuk diolah menjadi kompos yang dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Dengan membuat kompos sendiri, petani tidak hanya mengurangi biaya produksi tetapi juga berkontribusi pada pengurangan sampah organik. Eco-enzyme sendiri juga bisa digunakan sebagai pestisida alami dan bahan dekomposisi kompos organik,” jelas Frans.
Para peserta yang terdiri dari petani lokal tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi dengan para pemateri, serta mencatat berbagai informasi penting yang disampaikan.
Di akhir acara, para petani diberikan buku panduan tentang PHT dan pembuatan kompos sebagai referensi mereka di lapangan. Nantinya akan dilaksanakan kegiatan lanjutan yaitu demonstrasi pembuatan kompos organik di setiap dusun yang ada di Desa Way Halom.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi produktivitas dan kualitas hasil pertanian di Desa Way Halom. Dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang mereka peroleh, para petani diharapkan mampu menghadapi tantangan pertanian modern dengan lebih percaya diri dan mandiri.
Penulis: Frans Gonzales Tampubolon
Mahasiswa Jurusan Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Institut Pertanian Bogor
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News