Dalam pengertian umum, stres adalah suatu tekanan atau sesuatu yang terasa menekan dalam diri individu. Sesuatu tersebut dapat terjadi disebabkan oleh ketidakseimbangan antara harapan dan kenyataan yang dinginkan oleh individu, baik keinginan yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah.
Menurut McGrath dalam Weinberg dan Gould, stres didefinisikan sebagai “a substantial imbalance between demand (physical and/or psychological) and response capability, under conditions where failure to meet that demand has importance consequences”.
Artinya, stres akan muncul pada individu bila ada ketidakseimbangan atau kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhannya baik yang bersifat jasmani maupun rohani.
Baca juga: Mengenal Stres dan Belajar Manajemen Stres
Stres dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor internal maupun eksternal. misalnya stres pada mahasiswa biasanya bersumber dari kehidupan akademiknya.
Faktor akademik yang bisa menimbulkan stres bagi mahasiswa yaitu perubahan gaya belajar dari sekolah menengah ke pendidikan tinggi, tugas tugas perkuliahan, target pencapaian nilai, prestasi akademik, dan kebutuhan untuk mengatur diri sendiri dan mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih baik. Hal ini dapat berdampak pada sisi kesehatan fisik mupun psikis mahasiswa sendiri.
Stres dapat dinilai menjadi dua hal, yaitu bentuk stres yang positif (Eustress) atau bentuk stres yang negatif (Distress).
Apabila seorang mahasiswa merasa terbebani dengan tugas yang diberikan dan menganggapnya sebagai hal yang negatif maka motivasinya menurun (distress). Namun apabila ia menganggap sumber stres tersebut sebagai sesuatu yang positif maka ia akan merasa termotivasi untuk menyelesaikannya (eustress).
Baca juga: Cara Mencegah Terjadinya Stres pada Remaja
Terdapat dua cara yang dapat dilakukan seseorang untuk memanajemen stres nya yaitu:
- Problem Focused Coping: Pada problem focused coping individu berusaha berfokus pada pemecahan masalahnya. Menurut Lazarus (1993) problem focused coping adalah usaha yang digunakan dalam mengatasi tekanan oleh seorang individu yang menghadapi masalah dan mencoba untuk memecahkan masalah tersebut.
- Emotion Focused Coping: hal ini berfokus pada pengendalian respon emosi dalam menghadapi stress. Emotional focus coping merupakan keadaan dimana seseorang mereduksi, mengontrol maupun melindungi diri dari sebuah ketegangan yang diakibatkan oleh sebuah situasi yang memunculkan sebuah stres akibat sebuah permasalahan yang dihadapinya.
Merasa stress ditengah banyaknya tekanan adalah hal yang wajar terlebih lagi apabila kita dihadapkan dengan tugas yang menumpuk atau dosen killer.
Baca juga: Manajemen Stres pada Mahasiswa
Hal terpenting adalah bagaimana kita bisa memanajemen stres dengan baik sehingga kehidupan kuliah anda tidak terasa memberatkan anda dan memberikan manfaat serta meningkatkan kualitas diri anda bukan malah memberi pengaruh buruk yang menghambat anda untuk maju.
Penulis: Hanum Fathiyah Muharramah
Mahasiswa Prodi Psikologi Universitas Binawan
Dosen Pengampu: Apriani Riyanti S.Pd., M.Pd.
Referensi
Cakrawala Pendidikan, Februari 2010, Th. XXIX, No. 1
Ambarwati, P. D. (2017). Gambaran Tingkat Stress Mahasiswa. Jurnal Keperawatan Jiwa,
https://jurnalwacana.psikologi.fk.uns.ac.id/index.php/wacana/article/download/58/58