Manusia sebagai Hamba dan Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial

Setiap penciptaan pasti memiliki tujuan, begitu juga dengan adanya manusia di dunia. Allah SWT menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya penciptaan. Bahkan Allah menganugerahkan akal pada manusia untuk membedakan mana yang benar dan yang batil.

Dengan keistimewaan tersebut, manusia diberikan dua tujuan untuk menjalani hidup di dunia. Yang pertama yaitu beribadah secara total kepada Allah SWT. Di mana Allah SWT berfirman dalam surah Adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya:

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Bacaan Lainnya
DONASI

Makna dari ayat tersebut, bahwa tujuan dari penciptaan manusia dan jin yaitu untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT.

Baca Juga: Pengaruh Media Sosial Terhadap Aqidah Manusia

Namun hal itu bukan berarti bahwa Allah membutuhkan manusia dan jin untuk disembah. Melainkan manfaat ibadah untuk kebaikan hamba itu sendiri. Bahkan andai kata seluruh hamba menyembah-Nya, maka tidak menambah kemuliaan Allah sedikit pun.

Sedangkan jika seluruh hamba tidak menyembah-Nya, maka tidak sedikit pun mengurangi kemuliaan Allah. Dalam syariat yang ditetapkan oleh Allah, ada dua syarat agar ibadah yang dilakukan hamba diterima oleh Allah SWT. Yaitu meniatkan secara murni bahwa ibadah yang dilakukan hanya semata-mata karena Allah SWT.

Dan apabila niatnya karena selain Allah, maka ibadah tersebut akan sia-sia. Selain niat, syarat selanjutnya yaitu harus sesuai dengan apa yang telah disyariatkan oleh Allah. Maka kita tidak boleh mengurangi ataupun menambahkan syariat-syariat yang telah ditentukan oleh Allah.

Tujuan yang kedua yaitu memberikan manfaat dan tidak menyakiti makhluk lainnya. Manusia hidup tidaklah sendirian dan juga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa bantuan orang lain.

Baca Juga: Manusia dan Kekuasaan yang Adil dalam Perspektif Filsafat Hukum Islam

Suatu hal yang mustahil jika manusia tidak membutuhkan manusia lainnya. Seperti contoh yaitu kebutuhan makan. Untuk makan sesuap nasi saja manusia membutuhkan banyak bantuan manusia lainnya. Maka dari itu, doa yang ditujukan saat seseorang makan tidak hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga doa tersebut untuk semua orang yang telah berperan untuk membuat sesuap nasi.

Rasulullah bersabda “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat kepada manusia lainnya”. Makna dari hadis tersebut bahwa di samping manusia diperintahkan untuk beribadah, manusia juga diperintahkan untuk memperhatikan manusia lainnya.

Hal tersebut dikarenakan setiap manusia itu memiliki hak dan kewajiban dengan manusia lainnya dalam hal muamalah. Dan juga manusia memiliki tanggungan yang akan dipertanggungjawabkan nanti kepada Allah. Seperti contoh: pemimpin terhadap rakyatnya, suami terhadap istri dan anak-anaknya, dan lain sebagainya.

Kesimpulan penjelasan di atas bahwa manusia memilik dua tanggung jawab dalam hidupnya. Yaitu tanggung jawab untuk mengabdikan dirinya kepada Allah dan juga tanggung jawab untuk menyayangi sesama makhluk-Nya. Allah adalah tuhan yang menciptakan manusia.

Baca Juga: Terkikisnya Sifat Sosial Manusia dengan Adanya Covid-19

Maka manusia wajib tunduk terhadap perintah-perintah Allah. Makhluk yang ada di alam adalah ciptaan Allah. Maka ketika manusia melakukan hal yang terpuji kepada mereka, maka sama dengan memuji kepada Allah. Namun jika manusia mencela mereka, maka sama dengan mencela Allah.

Tegar Yulistyo
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI