Maraknya Penggunaan Bahasa Kasar/ Kotor di Kalangan Anak-Anak dan Remaja Zaman Sekarang

Ilurstrasi orang marah www.iStockphoto.com

Bahasa kasar sudah tidak asing lagi di telinga. Hampir setiap hari, bahasa kasar itu terucap dari lisan orang-orang. Entah itu dewasa ataupun anak-anak. Apalagi remaja zaman sekarang, tidak berkata kasar bagaikan aib untuk mereka.

Bahasa kasar merupakan bentuk ungkapan yang menistakan orang lain dengan menggunakan kata-kata yang tidak senonoh. Bahasa kasar biasanya diucapkan seseorang secara spontan ketika sedang marah ataupun kesal, bahasa kasar itu akan dilontarkan kepada seseorang yang telah membuatnya marah.

Zaman sekarang ini bahasa kasar tidak hanya diucapkan ketika seseorang sedang marah saja, bahkan dalam situasi dan kondisi apapun, seseorang akan berkata kasar apabila sudah terbiasa. Orang yang sering menggunakan bahasa kasar cenderung memiliki pribadi yang mudah marah, tidak sabaran, dan keras kepala.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Kenakalan Remaja

Menurut ahli psikolog, kebiasaan seseorang menggunakan bahasa kasar berhubungan erat dengan lingkungan sekitarnya. Seseorang yang tinggal di lingkungan yang terbiasa menggunakan bahasa kasar, kemungkinan besar orang tersebut akan terbiasa juga menggunakan bahasa kasar.

Begitupula sebaliknya, jika seseorang tinggal di lingkungan yang menggunakan bahasa sopan, maka orang tersebut akan terbiasa pula berbahasa sopan.

Selain lingkungan tempat tinggal, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi seseorang menggunakan bahasa kasar, yaitu:

Pengaruh sosial media

Sosial media merupakan sumber berbagai informasi, salah satunya informasi bahasa yang sering digunakan. Sosial media sering digunakan sebagai sarana untuk meluapkan amarah, sedih, atau bahagia. Dalam luapan itu, banyak penggunaan bahasa kasar yang tidak terkendali, sehingga dapat membuat pembacanya menganggap bahasa itu sedang trend.

Baca Juga: Penyebab Kenakalan Remaja dan Cara Mengatasinya

Ditambah lagi para influencer yang suka menggunakan bahasa kasar, sehingga mempengaruhi para pengikutnya untuk menggunakan bahasa kasar itu.

Pengaruh pergaulan teman

Saat berkumpul bersama teman-teman yang berbeda latar lingkungan tempat tinggal, seringkali teman yang berbahasa sopan kalah pengaruh oleh mereka yang berbahasa kasar. Mereka yang tidak menggunakan bahasa kasar sering dianggap cupu. Karena gengsi mereka yang tinggi, sehingga mau tidak mau harus menggunakan bahasa kasar untuk menghilangkan anggapan cupu itu.

Pengetahuan bahasa yang lemah

Banyak orang yang suka menggunakan kata-kata yang mereka sendiri tidak tahu artinya. Karena pengetahuan bahasa mereka yang lemah, mereka sering menggunakan  kata itu hanya sekedar ikut trend, tidak peduli maknanya baik atau buruk. Tujuan utamanya adalah untuk ikut-ikutan dan tidak dianggap kudet oleh orang-orang.

Baca juga: Bahasa Gaul VS Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja

Lantas, apakah penggunaan bahasa kasar itu wajar? Tentu saja tidak, penggunaan bahasa kasar tidak bisa wajar sama sekali. Jika dianggap wajar, akan tiba masanya seorang anak menggunakan bahasa kasar ketika berbicara dengan orang tuanya.

Apakah hal itu akan dianggap wajar juga? Bahasa kasar tidak lain hanya akan menyakiti hati dan merendahkan harga diri baik diri sendiri ataupun harga diri orang lain.

Penulis: Muhammad Rahman Kamil
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Editor: Ika Ayuni Lestari
Redaktur Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.