Bosan dengan pemimpin yang hanya memberikan perintah? Story leadership bisa menjadi kuncinya, para pemimpin dapat menggunakan sifat story leadership dalam kepemimpinannya.
Story leadership merupakan sifat kepemimpinan menggunakan seni maupun teknik menyampaikan pesan yang menarik dan bermakna untuk menginspirasi, memotivasi dan mengarahkan tim atau organisasi dengan cara yang berkesan.
Lebih dari sekedar hanya memberikan informasi, pemimpin yang menggunakan cara bercerita secara efektif dalam proses komunikasi mampu memberikan koneksi emosional yang kuat antara pemimpin dan tim, serta membuat komunikan (penerima pesan) dapat dengan mudah mengingat informasi yang diberikan dan menerima pesan di baliknya.
Di era digital yang serba cepat, Generasi Z atau yang biasa disebut juga Gen Z tumbuh dengan cerita-cerita yang sangat menarik dari media sosial, yang mudah membuat mereka menarik perhatiannya pada suatu hal.
Generasi Z tentu sangat membutuhkan pemimpin bukan hanya sekedar kompeten atau memberikan perintah saja, melainkan mereka ingin pemimpin yang dapat membangkitkan semangat dan menginspirasi terhadap perubahan positif.
Dengan menggunakan penyampaian pesan-pesan yang lebih kreatif, bermakna dan penuh cerita inspiratif dapat meningkatkan motivasi Generasi Z ini. Hal ini tentunya terkait dengan aktivitas bercerita yang menjadi salah satu alat yang ampuh dalam proses memimpin karena cerita memiliki kekuatan unik untuk menginspirasi dan menciptakan nilai positif.
Artikel ini akan membahas tentang 5 alasan mengapa story leadership harus ada dalam kepemimpinan Gen Z dan kemampuan bercerita menjadi hal yang penting bagi pemimpin Generasi Z.
Baca juga: Seni Leadership yang Tak Hanya Sekedar Memimpin
5 Alasan Pentingnya Story Leadership dalam Kepemimpinan Gen Z
1. Meningkatkan Motivasi dan Produktivitas melalui Cerita Inspiratif
Story Leadership mampu menampilkan banyak kisah inspiratif yang bisa membuat Gen Z lebih termotivasi dan tentunya dapat memengaruhi produktivitas mereka.
Melalui narasi positif yang Gen Z terima, mereka tentunya akan terdorong untuk selalu berusaha keras menjadi yang terbaik. Inilah yang dapat membuat kepemimpinan Gen Z memiliki aura positif karena adanya rasa semangat yang kuat di dalamnya.
2. Melatih Kemampuan Visioner
Kemampuan visioner dalam kepemimpinan akan menghadirkan kelompok atau organisasi yang memiliki tujuan jelas. Tak jarang ada beberapa kelompok atau organisasi yang masih belum memiliki tujuan yang jelas karena kurangnya kemampuan visioner, jika dilihat dari bagaimana kegiatan yang dilaksanakan di dalamnya.
Banyaknya target kegiatan yang meleset mungkin masih sering terjadi sehingga kemampuan visioner ini sangat diperlukan dalam kepemimpinan Gen Z.
3. Memaksimalkan kolaborasi dari berbagai bidang kemampuan
Peluang dan kesempatan berkembangnya suatu kelompok atau organisasi tergantung dengan seberapa baik kolaborasi di dalamnya. Story Leadership menjadi salah satu faktor yang dapat memaksimalkan kolaborasi dari berbagai bidang kemampuan.
Melalui cerita, kolaborasi yang beragam dapat terbentuk karena adanya penyebaran nilai-nilai dan tujuan secara aktif-positif melalui perilaku individu yang inspiratif di lingkungan kelompok atau organisasi. Tentu, hal ini sangat erat kaitannya dengan visi jangka panjang suatu kelompok atau organisasi untuk kedepannya.
4. Membangun Koneksi dan Relasi yang Luas
Dengan adanya kolaborasi aktif-positif di lingkungan kelompok atau organisasi, individu di dalamnya bisa mendapat koneksi dan relasi yang luas. Kemampuan Gen Z dalam storytelling memungkinkan mereka terhubung dengan timnya secara emosional sehingga mereka menjadi lebih dekat secara personal dan lebih mudah untuk saling memahami.
Selain itu melalui cerita, Gen Z bisa lebih mudah untuk menyampaikan visi, nilai, serta tujuan kelompok atau organisasi secara lebih intim dan menarik dalam kepemimpinannya sehingga mudah untuk dipahami dan diikuti.
5. Berorientasi pada Media Sosial
Seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin canggih, media sosial menjadi salah satu alasan terpenting yang dapat memungkinkan Gen Z untuk mengakses berbagai cerita atau kisah dari tokoh inspiratif.
Hal ini tentu saja bisa menghadirkan motivasi dan semangat bagi Gen Z karena mereka mampu menyampaikan dan menerima pesan melalui konten-konten kreatif dan inspiratif tersebut. Oleh karena itu, media sosial membuat kepemimpinan di era Gen Z akan lebih bisa terbuka, bebas dan kreatif.
Dengan demikian, setidaknya Gen Z tahu mengenai pentingnya story leadership dalam sebuah kepemimpinan era terkini dan yang mampu berorientasi dengan zaman sebagai persiapan menuju kepemimpinan emas di masa depan.
Dengan memahami sifat pemimpin dalam kepemimpinan berupa story leadership, tentu Gen Z bisa belajar dan mengimplementasikannya sehingga story leadership akan bisa membentuk dan menghasilkan suatu kelompok atau organisasi yang berkepemimpinan terbaik di waktu mendatang.
Penulis:
- Afanda Putri Dwijasa
- Aisyah Imelda Ria Anggita
Mahasiswa Ilmu Administrasi Publik, Universitas Sriwijaya
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News