Membangun Benteng Perlindungan: Edukasi Seksualitas di TPQ Tsamrotul Huda Pakisjajar

Membangun Benteng Perlindungan
Program Edukasi Seksualitas.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dengan skema Bhaktiku Negeri di Desa Pakisjajar, Desa Pakisjajar terletak di ketinggian 455 M di atas permukaan laut berhawa sedang, suhu 18-32°C dan tanah rata tidak berbukit.

Luas Wilayah Desa Pakisjajar adalah 504, 303 Ha. Secara administratif, Desa Pakisjajar terletak di wilayah Kecamatan Pakis Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sukolilo Kecamatan Jabung.

Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bunut Wetan Kecamatan Pakis. Di sisi Selatan berbatasan dengan Desa Pakiskembar Kecamatan Pakis, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Sumberpasir Kecamatan Pakis.

Bacaan Lainnya

Di setiap desa, terdapat berbagai permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian serius, salah satunya adalah Desa Pakisjajar, Malang. Meskipun desa ini memiliki banyak potensi, namun Desa Pakisjajar juga menghadapi tantangan serius terkait maraknya kasus pelecehan seksual, terutama yang melibatkan teknologi digital.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi membawa banyak manfaat, ia juga membuka celah bagi berbagai bentuk kejahatan yang dapat mengancam keamanan anak-anak dan remaja.

Namun, semangat untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak dan remaja terus berkobar. Sebagai bentuk kepedulian, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kelompok 15 gelombang 6 melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat (PMM) dengan fokus pada edukasi seksualitas yang dilaksanakan di TPQ Tsamrotul Huda. Edukasi ini dihadiri oleh anak-anak kelas 4-6 SD, remaja tingkat SMP-SMA, serta orang dewasa yang sudah bekerja.

Perkembangan teknologi yang pesat memang membawa dampak positif besar, seperti mempermudah akses informasi dan komunikasi.

Namun, di sisi lain teknologi juga menjadi sarana bagi pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya, termasuk dalam hal pelecehan seksual. Anak-anak dan remaja, dengan tingkat kepolosan dan ketergantungan yang tinggi pada teknologi, menjadi kelompok yang paling rentan menjadi korban.

Baca Juga: Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang Implementasikan Sekolah Ramah Anak di SD Negeri Glagahsari 3

Edukasi seksualitas sejak dini menjadi langkah strategis untuk melindungi anak-anak. Dengan memberikan pemahaman yang benar tentang batas-batas privasi, dan cara menjaga diri, diharapkan anak-anak dan remaja dapat lebih waspada dan mampu melindungi diri dari segala bentuk ancaman.

Selain itu, edukasi ini juga memberikan pengetahuan tentang dampak negatif dari penggunaan teknologi yang tidak bijak, serta cara-cara untuk menghindari bahaya yang mungkin timbul.

Tujuan dari program ini untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak dan remaja serta masyarakat yang menjadi sasaran:

  1. Mengenali bagian tubuh pribadi: mengenal bagian tubuh yang bersifat pribadi dan memahami bahwa tidak semua orang boleh menyentuhnya.
  2. Menetapkan batas: berani mengatakan “tidak” jika merasa tidak nyaman atau diganggu.
  3. Mempercayai insting: mempercayai perasaan mereka dan berani meminta bantuan jika merasa terancam.
  4. Mengetahui siapa yang bisa dipercaya: mengenali orang-orang yang bisa dipercaya dan kepada siapa mereka bisa meminta bantuan jika mengalami masalah. Yaitu bisa meminta bantuan kepada orang tua, guru, atau pihak yang berwajib.

Selain peran sekolah, peran keluarga dan masyarakat sangat penting dalam upaya mencegah pelecehan seksual pada anak. Orang tua perlu menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk berbagi cerita dan mengungkapkan perasaan mereka. Masyarakat juga perlu berperan aktif dalam mengawasi dan melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan.

PMM di TPQ Tsamrotul Huda menjadi salah satu upaya nyata dalam membangun benteng perlindungan bagi anak-anak dan remaja Desa Pakisjajar.

Baca Juga: Mahasiswa PMM Kelompok 61 Gelombang 5 Universitas Muhammadiyah Malang Gelar Sosialisasi tentang Diabetes dan Pengecekan Gula Darah kepada Ibu-ibu PKK Desa Blimbing Jombang

Mahasiswa UMM yang terlibat dalam program ini tidak hanya memberikan materi edukasi dan dilengkapi dengan memberikan contoh-contoh kasus nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, tetapi juga melakukan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, seperti Quiz dan tanya jawab terkait pelecehan seksual sehingga peserta didik dapat menerima dan memahami informasi yang diberikan dengan baik.

Dengan adanya program ini, diharapkan dapat tercipta kesadaran yang lebih tinggi di kalangan masyarakat tentang pentingnya edukasi seksualitas. Selain itu, diharapkan pula bahwa anak-anak dan remaja yang telah mendapatkan edukasi ini dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta lingkungan yang lebih aman dan nyaman di Desa Pakisjajar, Malang.

Penulis:
1. Muhammad Yustasqol – 202210160311608 – Manajemen (Koordinator)
2. Diah Nafa Rani Nabilla – 202210090311015-PPKn (Anggota)
3. Awan Bima Prakoso – 202210120311136 – Teknik Mesin(Anggota)
4. Adellia Syafira Efendi – 202210090311016- PPKn(Anggota)
5. Aisyah Hartami Putri – 202210310311079-Sosiologi (Anggota)
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI