Mendorong Partisipasi: Pengawasan Partisipatif Masyarakat dalam Pemilu 2024 Bersama Mahasiswa Universitas International Batam

Kegiatan Pemilu 2024 Bersama Mahasiswa Universitas International Batam
Kegiatan Pemilu 2024 Bersama Mahasiswa Universitas International Batam (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Abstrak

Pemilihan umum (Pemilu) merupakan salah satu pilar demokrasi yang penting dalam menentukan arah kepemimpinan suatu negara. Namun, pelaksanaan pemilu di Indonesia masih menghadapi berbagai permasalahan, seperti rendahnya partisipasi pemilih, potensi kecurangan, dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang proses pemilu.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan utama yang dihadapi dalam pemilu, serta mengevaluasi metode pelaksanaan yang digunakan.

Metode yang diterapkan dalam penelitian ini meliputi survei terhadap pemilih, wawancara dengan penyelenggara pemilu, dan analisis dokumen terkait.

Bacaan Lainnya

Temuan menunjukkan bahwa meskipun terdapat peningkatan dalam penggunaan teknologi informasi, masih ada kesenjangan dalam aksesibilitas dan literasi digital di kalangan pemilih, yang berkontribusi pada rendahnya partisipasi. Selain itu, ada indikasi bahwa praktik kecurangan masih terjadi di beberapa daerah, yang mengancam integritas pemilu.

Berdasarkan temuan tersebut, rekomendasi untuk penelitian selanjutnya mencakup perlunya pengembangan program edukasi pemilih yang lebih efektif dan inklusif, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pemilu. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pemilu di masa mendatang dapat berlangsung lebih demokratis dan partisipatif, sehingga menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik.

Kata kunci: pemilu, politik.

 

Abstract

General elections (elections) are one of the pillars of democracy that are important in determining the direction of a country’s leadership. However, the implementation of elections in Indonesia still faces various problems, such as low voter participation, potential fraud, and lack of public understanding of the election process.

This study aims to analyze the main problems faced in the elections, as well as evaluate the implementation methods used.

The methods applied in this study include voter surveys, interviews with election organizers, and analysis of related documents.

The findings show that despite the increase in the use of information technology, there are still gaps in accessibility and digital literacy among voters, which contribute to low participation. In addition, there are indications that fraudulent practices still occur in several areas, which threaten the integrity of the elections.

Based on these findings, recommendations for further research include the need to develop more effective and inclusive voter education programs, as well as increasing transparency and accountability in the election process. With these steps, it is hoped that future elections can be more democratic and participatory, thereby creating public trust in the political system.

Keywords: election, political.

 

Pendahuluan

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) tentang Pemilu dilatarbelakangi oleh fakta bahwa partisipasi masyarakat dalam pemilu sangat krusial untuk memastikan kualitas pemimpin yang terpilih. Data menunjukkan bahwa partisipasi pemilih cenderung menurun dalam beberapa pemilu terakhir, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam proses demokrasi.

Upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak mencakup sosialisasi dan pendidikan pemilih, khususnya bagi pemilih pemula. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai pemilih serta pentingnya pengawasan partisipatif dalam pemilu.

Misalnya, program-program yang dilaksanakan oleh Bawaslu dan berbagai universitas yang mengedukasi masyarakat tentang proses pemilu dan cara mengawasi jalannya pemilu.

Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu, memastikan bahwa suara rakyat tidak diselewengkan, serta menciptakan pemilih yang cerdas dan kritis. Dengan melibatkan masyarakat dalam pengawasan dan edukasi, diharapkan kualitas pemilu dapat ditingkatkan, dan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi dapat terbangun kembali

 

Masalah

Permasalahan yang dihadapi masyarakat terkait pemilu sangat kompleks dan beragam. Salah satu isu utama adalah rendahnya partisipasi pemilih, yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya suara mereka dalam menentukan arah kebijakan dan kepemimpinan.

Selain itu, tantangan lain yang muncul adalah potensi kecurangan dan manipulasi dalam proses pemilu, yang dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi. Keterbatasan akses informasi dan edukasi tentang pemilu juga menjadi faktor yang memperburuk situasi ini, terutama di kalangan generasi muda dan masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.

Upaya-upaya yang pernah dilakukan oleh berbagai pihak, seperti lembaga pemerintah dan organisasi non-pemerintah, meliputi sosialisasi dan kampanye edukasi pemilih.

Beberapa program telah dirancang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajiban mereka sebagai pemilih, serta cara mengawasi jalannya pemilu. Namun, meskipun ada berbagai inisiatif, dampak dari upaya tersebut masih belum optimal, dan partisipasi pemilih tetap rendah.

Tujuan dari kegiatan PKM tentang pemilu ini adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu melalui edukasi dan sosialisasi yang lebih efektif. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses pemilu dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya suara mereka, diharapkan dapat mengurangi permasalahan yang ada dan meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.

 

Metode

1. Pendekatan Metode

Untuk menyelesaikan masalah rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilu, kegiatan PKM ini menggunakan kombinasi beberapa metode, yaitu:

a. Edukasi dan Sosialisasi: Mengadakan seminar, lokakarya, dan diskusi kelompok untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proses pemilu, hak dan kewajiban sebagai pemilih, serta pentingnya pengawasan pemilu.

b. Kampanye Informasi: Menggunakan media sosial dan platform digital untuk menjangkau pemilih muda dan masyarakat yang kurang terinformasi, dengan konten yang menarik dan mudah dipahami.

c. Pelibatan Komunitas: Menggandeng organisasi masyarakat setempat untuk memperluas jangkauan edukasi dan menggalang partisipasi aktif dalam pemilu.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik, antara lain:

a. Survei: Mengedarkan kuesioner kepada masyarakat untuk mengukur tingkat pengetahuan dan sikap mereka terhadap pemilu sebelum dan sesudah kegiatan.

b. Wawancara: Melakukan wawancara mendalam dengan pemilih, penyelenggara pemilu, dan anggota organisasi masyarakat untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang tantangan yang dihadapi.

c. Observasi: Mengamati langsung proses pemilu di lapangan untuk menilai partisipasi masyarakat dan pelaksanaan kegiatan sosialisasi.

3. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode berikut :

a. Analisis Kuantitatif : Menggunakan statistik deskriptif untuk menganalisis hasil survei, seperti persentase partisipasi dan tingkat pemahaman masyarakat.

b. Analisis Kualitatif : Menggunakan pendekatan tematik untuk menganalisis data wawancara dan observasi, mengidentifikasi pola dan tema yang muncul terkait dengan tantangan dan kebutuhan masyarakat.

4. Lokasi, Waktu, dan Durasi Kegiatan

Kegiatan PKM ini dilaksanakan di beberapa lokasi strategis, termasuk:

a. Waktu : Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024

b. Durasi : Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB

 

Pembahasan

Pemilu 2024 Bersama Mahasiswa Universitas International Batam
Pengawasan Pemilu (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Kegiatan PKM ini berfokus pada pengawasan partisipatif masyarakat dalam pemilu, yang merupakan model rekayasa sosial-budaya. Model ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses pengawasan pemilu, sehingga suara rakyat dapat terjaga dari potensi kecurangan.

Dimensi yang menjadi fokus utama adalah edukasi, partisipasi, dan pengawasan, yang diharapkan dapat menghasilkan keterampilan baru bagi masyarakat dalam memahami dan mengawasi proses pemilu. Luaran dari kegiatan ini mencakup peningkatan kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajiban mereka sebagai pemilih serta kemampuan untuk berpartisipasi dalam pengawasan pemilu.

Pengawasan Pemilu (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Keunggulan dari luaran kegiatan ini adalah:

  • Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengawasan dalam pemilu, yang dapat memperkuat demokrasi.
  • Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pemilu, sehingga meningkatkan legitimasi hasil pemilu.

Kelemahan yang mungkin muncul adalah:

  • Keterbatasan akses informasi di daerah terpencil, yang dapat menghambat penyebaran pengetahuan.
  • Variasi tingkat pemahaman masyarakat yang dapat mempengaruhi efektivitas kegiatan.

Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan beberapa aspek, seperti:

  • Pelatihan: Memerlukan persiapan materi dan metode yang tepat untuk memastikan pemahaman peserta.
  • Mediasi dan Konsultasi: Membangun komunikasi yang efektif antara masyarakat dan penyelenggara pemilu.
  • Pendidikan dan Advokasi: Menghadapi tantangan dalam menyampaikan informasi yang kompleks kepada masyarakat dengan latar belakang yang beragam.

Tingkat kesulitan dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan kondisi masyarakat, namun peluang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu sangat besar, terutama dengan pendekatan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak.

 

Kesimpulan

Kegiatan PkM ini berhasil mencapai target yang ditetapkan, dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu sebesar 30% dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Selain itu, tingkat pemahaman masyarakat tentang proses pemilu dan hak-hak mereka sebagai pemilih juga mengalami peningkatan signifikan, yang tercermin dari hasil survei sebelum dan sesudah kegiatan.

Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini, yaitu edukasi, sosialisasi, dan pelibatan komunitas, terbukti tepat dan sesuai dengan masalah yang dihadapi. Rendahnya partisipasi pemilih dan kurangnya pemahaman tentang pemilu merupakan tantangan yang dapat diatasi melalui pendekatan yang bersifat partisipatif dan edukatif.

Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, kegiatan ini berhasil menjawab kebutuhan akan informasi dan pemahaman yang lebih baik tentang pemilu.

Dampak dari kegiatan PKM ini sangat positif, tidak hanya dalam meningkatkan partisipasi pemilih, tetapi juga dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pengawasan dalam pemilu. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat meliputi peningkatan kepercayaan terhadap proses demokrasi dan kemampuan untuk berperan aktif dalam menentukan masa depan mereka melalui pemilu.

Untuk kegiatan PKM selanjutnya, disarankan untuk:

  • Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam sosialisasi, seperti aplikasi mobile atau platform online, untuk menjangkau lebih banyak pemilih, terutama generasi muda.
  • Mengembangkan program lanjutan yang fokus pada pelatihan keterampilan pengawasan pemilu bagi masyarakat, sehingga mereka dapat lebih aktif dalam mengawasi jalannya pemilu.
  • Melibatkan lebih banyak stakeholder, termasuk organisasi pemuda dan komunitas lokal, untuk memperluas jangkauan dan dampak dari kegiatan.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan kegiatan PkM di masa mendatang dapat lebih efektif dalam meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilu di Indonesia.

Penulis: Lingga 1

  1. Charlie luckyano tambunan (2346003)
  2. Putri sinta safira (2331004)
  3. ⁠Rubby marally (2341408)
  4. Roy vincent (2341285)
  5. Nealson (2331007)
  6. Nifaila Najwa Inayah (2361007)
  7. Melissa Yingfanie (2341053)
  8. Muhammad Rafli Alamsyah (2332052)
  9. Febry Effendy (2341010)
  10. Eviana Octovia (2341037)
  11. Maria Puteri Rahman (2351034)
  12. Fernando (2341200)
  13. Novelia Talita Putri (2341407)
  14. Jessinta (2341066)
  15. Muhammad Raihan (2311042)

Mahasiswa

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Referensi

https://fisip.untan.ac.id/2022/12/08/pkm-pengawasan-partisipatif-masyarakat/

http://www.journal.umuslim.ac.id/index.php/pkm/article/download/190/160

https://jurnal.ibnus.ac.id/index.php/jurdian/article/download/54/36/111

https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-teliti-fenomena-penggunaan-nuansa-kpop-di-pemilu-2024/

https://ugm.ac.id/id/berita/tim-pkm-rsh-ugm-meneliti-hadirnya-gerakan-bijak-memilih/

https://www.smkn1jatiroto.sch.id/read/76/masalah-pokok-ekonomi-pengertian-dan-perbedaan-teori-ekonominya

https://ojs.petra.ac.id/ojsnew/index.php/ars/article/download/16189/16181

https://www.gramedia.com/literasi/permasalahan-sosial/

https://perkim.id/tantangan-penyediaan-perumahan/isu-dan-tantangan-penyediaan-perumahan/

https://diklatlpkn.id/2023/06/22/permasalahan-utama-dalam-perencanaan-pembangunan-daerah-dan-cara-mengatasinya/

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI