Menelusuri Krisis Identitas Serta Kontrol Diri yang Lemah

Kenakalan anak dan remaja merupakan perbuatan yang menyimpang pada norma dan aturan yang ada, dimana hal tersebut di perbuat oleh anak dan remaja.

Perilaku tersebut dapat berupa perbuatan melawan hukum seperti vandalisme, perkelahian, dan perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial yang diterima di masyarakat.

Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain krisis identitas, rendahnya pengendalian diri, kurangnya pengawasan, dan pengaruh sosial yang negatif.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Keterasingan dalam Kebisingan: Psikologi Ketidakmampuan Memisahkan Diri dari Media Sosial dalam Zaman Kehadiran Konstan

Beberapa penelitian menemukan bahwa kenakalan remaja merupakan gejala sosiopatologis yang disebabkan oleh pengabaian sosial, yang dapat berdampak negatif pada diri sendiri dan orang lain.

Dari beberapa faktor penyebab terjadinya perbuatan tersebut, salah satunya yaitu terjadi akibat krisis identitas serta kurangnya kontrol diri yang lemah.

Krisis identitas dan rendahnya pengendalian diri merupakan dua faktor internal yang mempengaruhi perilaku remaja.

Krisis identitas yang terjadi pada masa remaja merupakan masa dimana individu mengeksplorasi identitasnya dan bertanya pada diri sendiri tentang masa depan dan tujuan hidupnya.

Hal ini dapat mempengaruhi keputusan yang diambil remaja dan cara mereka berinteraksi dengan orang lain.

Pengendalian diri juga berkaitan dengan krisis identitas dan merupakan kemampuan individu untuk mengendalikan tindakan dan emosinya sendiri.

Remaja merupakan aset masa depan  bangsa dan memerlukan bimbingan dan  pengawasan sejak dini, mengingat kehidupan generasi muda saat ini menghadapi masa  yang  penuh dengan perubahan, tantangan dan  godaan, terutama terkait dengan gaya hidup dan kebutuhan.

Arus penurunan moral yang semakin meningkat di  kalangan remaja putra dan putri, yang lebih dikenal dengan sebutan kenakalan remaja.

Insiden-insiden ini disiarkan di televisi dan di 4.444 surat kabar, termasuk perkelahian  pelajar, perkelahian pelajar-murid-guru, distribusi narkoba, penggunaan narkoba, alkohol, penyerangan, dll, yang dilakukan oleh 4.444 anak-anak dan remaja pada waktu tertentu.

Meningkatnya jumlah kasus seks bebas yang berujung pada kehamilan di kalangan remaja putri patut dikecam. Kejahatan remaja adalah masalah yang dihadapi  seluruh keluarga dan komunitas.

Oleh karena itu, permasalahan kenakalan remaja perlu mendapat perhatian khusus dan terarah agar dapat lebih mengarahkan  norma-norma yang ada di masyarakat terhadap remaja, dengan tujuan untuk membangun sistem penanggulangan kenakalan remaja.

Mengapa kita harus peduli akan kenakalan remaja yang terjadi di msayarakat? Jawabannya ialah karena remaja remaja inilah yang akan membingbing kita pada indonesia yang lebih maju dan menjadi indonesia emas.

Baca Juga: Menjelajahi Diri: Strategi Peningkatan Personality untuk Kesuksesan Pribadi dan Profesional

Kita harus peduli terhadap para remaja-remaja ini dikarenkan salah satu kunci untuk menyukseskan kehidupan bangsa maka harus ada tindakan untuk meminimalisir kenakalan remaja ini.

Kenapa harus meminimalisir? Kenapa tidak dihapuskan saja? Karena kenakalan remaja menurut saya sangat lah wajar dan lumrah karena kenakalan remaja inilah salah satu cara individu mencari jati dirinya meskipun tidak bisa sepenuhnya dibenarkan, karena dalam kehidupan ini semua itu balance artinya imbang dan bagi saya kenakalan remaja pada akhirnya juga pasti akan berakhir, karena kenakalan remaja ialah salah satu cara untuk mencari jadi diri seseorang.

Yang jadi permasalahan pada umumnya di masyarakat ialah para remaja ini sulit sekali diatur, hal ini tidak bisa disalahkan juga karena para remaja sedang dalam masa dimana mereka masih mencari jati dirinya, Yang jadi masalah ialah terkadang para remaja ini jika diberikan kebebasan untuk mencari jati dirinya takutnya mungkin mereka akan masuk dalam hal-hal negatif yang seharusnya pada umur segitu masih belum cukup umur untuk masuk ke dunia-dunia gelap tersebut dan mungkin masalah selanjutnya ketika para remaja ini dibatasi oleh orang tuanya yang mungkin terlalu ketat dan membuat para remaja ini menjadi kurang pergaulan atau bahasa yang populer di masyarakat yaitu “no life”, hal ini membuat para remaja ini kurang akan pengalaman yang sangat dibutuhkan pada masa-masa pencarian jati diri dan mungkin membuat para remaja ini secara tidak langsung dan tidak menutup kemungkinan akan membenci orang tuanya yang telah membatasi anak-anak nya, kemarahan ini bisa disebabkan karena mungkin para remaja ini kepada kawan-kawannya yang lain yang bisa mencari pengalaman di luar atau mungkin para remaja ini juga bisa marah karena terlalu terkekang dengan aturan yang dibuat orang tua mereka kepadanya meskipun tujuan yang dibuat oleh orang tua ini baik yaitu agar anak-anak mereka tidak salah dalam mencari pergaulan di luar sana.

Menurut saya solusi ya ng sangat tepat dalam mengatasi permasalahan dimana para remaja yang membutuhkan pangalaman bagi masa-masa pencarian jati diri ini dan orang tua yang tidak mau membuat anak-anaknya salah dalam pergaulannya dan memilih untuk mengekang anak-anaknya dengan tujuan agar anak-anaknya ini bisa jadi lebih baik dan mungkin orang tua seperti ini berpikir bahwa mereka bisa mengajari pengalaman hidup mereka sendiri kepada anak-anak nya tanpa memberikan pengalaman langsung kepada anak-anak mereka mengenai dunia luar.

Baca Juga: Peran Tenaga Farmasi dalam Pengelolaan Obat dan Swamedikasi Penyiapan Obat Mandiri dalam Sistem Tanggap Bencana

Padahal di luar sana pengalaman adalah hal terpenting dalam membuat jati diri. Solusi yang paling tepat untuk memecahkan permasalahan tersebut meneurut saya ialah dengan cara tetap mengawasi anak-anak tapi tidak terlalu mengekang mereka, pahami apa yang mereka suka ketahui passion mereka dan fasilitasi mereka, batasi anak-anak anda sekalian pada hal-hal negatif dan motivasi anak-anak anda untuk menjadi lebih produktif tanpa mengekang apapun yang dia mau dalam konteks kegiatan yang positif, dalam hal-hal negatif lebih baik batasi, beri tau mereka akan dampaknya dimasa mendatang nanti, karena setiap tindakan pasti memiliki konsekuensi dan bagi remaja mereka harus benar-benar dibatasi dan diberikan edukasi karena masa-masa remaja inilah anak=anak menjadi lebih penasaran apalagi dalam hal-hal baru tidak pandang bulu itu positif ataupun negatif.

Hal ini lah yang perlu diwaspadai oleb orang tua agar mereka bisa mendidik anak-anak mereka dan mereka juga bisa mendapatkan jati diri mereka atau identitas mereka agar kelak dimasa depan nanti indonesia akan dipimpin oleh remaja-remaja yang mencari identitas atau jati diri mereka di masa sekarang ini dan menuju indonesia emas.

Penulis: Riris Nur Aissah

Mahasiswa jurusan sosiologi , Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI