Pendahuluan
Di era digital yang penuh dengan distraksi, Generasi Z (Gen Z) menghadapi tantangan besar dalam menjaga dan meningkatkan keimanannya.
Gen Z yang dikenal dekat dengan teknologi dan cepat menyerap informasi, sangat membutuhkan pendekatan spiritual yang relevan dan menyentuh kehidupan sehari-hari.
Salah satu upaya untuk menanamkan nilai-nilai keimanan dalam kehidupan Gen Z adalah melalui penerapan basmalah dalam aktivitas keseharian mereka.
Basmalah, sebagai kalimat pembuka “Bismillahirrahmanirrahim” (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), memiliki makna dan dampak spiritual yang mendalam bila diterapkan secara konsisten.
Baca juga: Terapis Islami: Integrase Spiritualitas dan Psikologi untuk Kesehatan Mental
Dalil dan Kedudukan Membaca Basmalah
Terdapat berbagai dalil yang menunjukkan anjuran membaca basmalah dalam Islam. Di antaranya adalah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا يُبْدَأُ فِيهِ بِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ فَهُوَ أَبْتَرُ”
“Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanirrahim’, amalan tersebut terputus berkahnya.” (HR. Al-Khatib dalam Al-Jami’). (Al-Khatib al-Baghdadi, Al-Jami’ li Akhlaq ar-Rawi wa Adab as-Sami’)
Walaupun sebagian ulama menilai hadits ini dha’if, namun banyak ulama besar seperti Imam Nawawi dan Ibnu Hajar yang menghasankannya (Imam Nawawi, Al-Adzkar; Ibnu Hajar, Fathul Bari).
Selain itu, secara makna hadits ini didukung oleh praktik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Nabi Sulaiman ‘alaihis salam yang mengawali surat dan khutbah dengan basmalah. Al-Qur’an pun diawali dengan kalimat ini:
“بِسْمِ ٱللّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ”
Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid menjelaskan bahwa membaca basmalah disyariatkan pada berbagai hal penting seperti:
- Memulai membaca Al-Qur’an dan dzikir.
- Masuk rumah dan masjid.
- Memulai makan.
- Menulis.
- Sebelum tidur.
- Saat naik kendaraan.
(Muhammad Shalih Al-Munajjid, IslamQA.info)
Membaca basmalah dalam konteks ini merupakan bentuk pengakuan akan keterikatan kita kepada Allah dan bentuk tauhid dalam amal.
Relevansi Penerapan Basmalah bagi Gen Z
Gen Z hidup dalam budaya serba cepat, instan, dan berbasis visual. Dalam keseharian mereka, waktu banyak dihabiskan dengan media sosial, game, dan konten digital.
Tantangan spiritual yang mereka hadapi bukan hanya minimnya waktu untuk mendalami agama, tetapi juga gempuran nilai-nilai asing yang mengikis spiritualitas.
Dalam konteks ini, penerapan basmalah dapat menjadi jembatan spiritual yang praktis dan relevan.
Membangun kebiasaan mengucapkan basmalah sebelum memulai aktivitas seperti membuka aplikasi, bermain game, belajar, atau bahkan sebelum memposting di media sosial dapat menjadi bentuk internalisasi nilai iman secara halus namun konsisten (Tanjung, 2019).
Implementasi Praktis Penerapan Basmalah
1. Kampanye Digital “Mulailah dengan Bismillah”
Gen Z sangat responsif terhadap gerakan digital. Guru, pendidik, dan influencer dapat memulai kampanye “#Start With Bismillah” untuk mengedukasi pentingnya basmalah sebelum memulai hal penting.
2. Aplikasi Reminder Basmallah
Mengembangkan aplikasi atau integrasi widget yang mengingatkan pengguna untuk membaca basmalah sebelum membuka aplikasi tertentu, seperti media sosial atau platform belajar.
3. Pembiasaan di Sekolah dan Rumah
Pendidik dan orang tua dapat membiasakan anak-anak membaca basmalah sebelum memulai pelajaran, kegiatan kelas, atau pekerjaan rumah.
4. Konten Kreatif
Mengemas konten edukatif tentang basmalah melalui TikTok, Instagram Reels, atau YouTube Shorts dengan gaya visual menarik dan relatable bagi Gen Z.
Baca juga: Paradigma Psikologi Islam dalam Mewujudkan Kesehatan Mental Masyarakat
Efek Spiritual dan Psikologis Basmalah
Secara spiritual, mengucapkan basmalah membuat seseorang merasa dekat dengan Allah dan menyadari bahwa segala aktivitas berada dalam pengawasan dan pertolongan-Nya.
Secara psikologis, basmalah menciptakan momen kesadaran (mindfulness) sebelum memulai suatu pekerjaan.
Ini dapat mengurangi kecemasan, meningkatkan fokus, dan menumbuhkan tanggung jawab moral terhadap perbuatan.
Menurut Dr. Labib Najib (2006), manfaat membaca basmalah juga mencakup keberkahan, penjagaan dari setan, dan kesadaran akan tujuan spiritual dalam setiap aktivitas duniawi. (Najib, Misteri dan Keutamaan Basmalah)
Penelitian oleh Putra (2021) dalam Jurnal Psikologi Islam juga menunjukkan bahwa dzikir dan pembiasaan kalimat-kalimat thayyibah seperti basmalah dapat menumbuhkan ketenangan jiwa dan meningkatkan kontrol diri pada remaja.
Kesimpulan
Penerapan basmalah dalam kehidupan sehari-hari merupakan strategi sederhana namun mendalam untuk meningkatkan iman Gen Z.
Melalui pendekatan kontekstual, kreatif, dan digital, nilai spiritual ini dapat dihidupkan kembali dalam kehidupan modern.
Sejalan dengan prinsip pendidikan Islam yang menyeluruh, membiasakan basmalah bukan hanya sunnah, tapi juga sarana efektif membangun keterikatan spiritual dan moralitas dalam kehidupan Gen Z.
Dengan terus menanamkan kebiasaan ini melalui media, pendidikan, dan lingkungan keluarga, diharapkan Gen Z tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam iman dan nilai-nilai keislaman.
Penulis: Roja Fadla MOH. Jauhar
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Editor: Anita Said
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Daftar Pustaka
- Al-Qur’an al-Karim.
- Al-Khatib al-Baghdadi. Al-Jami’ li Akhlaq ar-Rawi wa Adab as-Sami’. Beirut: Dar al-Fikr.
- Nawawi, Imam. Al-Adzkar. Dar Ibn Hazm.
- Ibnu Hajar al-Asqalani. Fathul Bari Syarh Shahih al-Bukhari. Beirut: Dar al-Ma’rifah.
- Tuasikal, Muhammad Abduh. Mulailah dengan Bismillah. Muslim.or.id. Diakses pada 22 April 2025 dari https://muslim.or.id
- Al-Munajjid, Muhammad Shalih. “Keutamaan Membaca Bismillah”. IslamQA.info. Diakses pada 22 April 2025 dari https://islamqa.info/id/answers/20908/
- Najib, Labib. Misteri dan Keutamaan Basmalah. Jakarta: Qisthi Press, 2006.
- Putra, A. R. (2021). Psikologi Dzikir dan Dampaknya terhadap Ketenangan Jiwa Remaja. Jurnal Psikologi Islam, 9(2), 120–135.
- Tanjung, A. H. (2019). Mendidik Generasi Z: Strategi dan Metode Pendidikan Islam di Era Digital. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ikuti berita terbaru di Google News