Apakah penyakit GERD itu berbahaya? GASTRO Esophageal Reflux Disease (GERD) tidak mengancam jiwa secara langsung, namun dapat mengakibatkan beberapa komplikasi yang berbahaya. Hal itu diatakan Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM Prof Ari Fahrial Syam. 16 Feb 2022
Apa itu Gerd? GERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit asam lambung disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah. Normalnya, katup ini akan terbuka untuk memungkinkan makanan serta minuman masuk menuju lambung dan dicerna.
Setelah makanan atau minuman masuk ke lambung, katup ini akan tertutup kencang guna mencegah isi lambung kembali naik ke kerongkongan. Namun pada penderita GERD, katup ini melemah, sehingga tidak dapat menutup dengan baik.
Baca juga: Pentingnya Air Putih untuk Kesehatan
Hal ini mengakibatkan isi lambung yang berisi makanan dan asam lambung naik ke kerongkongan. Apabila kondisi ini terjadi terus-menerus, lapisan kerongkongan akan mengalami iritasi hingga peradangan dan lama kelamaan menjadi lemah.
Atau, Sebuah penyakit pencernaan yang mana asam lambung atau empedu mengiritasi lapisan dalam saluran makanan.
Ini adalah penyakit kronis yang terjadi saat asam lambung atau empedu mengalir ke saluran makanan dan mengiritasi dinding dalamnya. Refluks asam dan heartburn (asam lambung naik) lebih dari dua kali seminggu dapat mengindikasikan GERD.
Gejala GERD yang Umum Terjadi
Gejala yang biasa terjadi saat asam lambung naik adalah rasa asam atau pahit di mulut dan sensasi perih atau panas terbakar di dada dan ulu hati. Kedua gejala ini biasanya akan semakin memburuk saat penderita membungkuk, berbaring, atau setelah makan.
Selain mulut terasa asam dan nyeri ulu hati, gejala lain yang juga dapat menyertai GERD adalah:
- Kesulitan menelan atau perasaan seperti ada benjolan di tenggorokan.
- Gangguan pernapasan, seperti batuk-batuk dan sesak napas. Orang yang memiliki penyakit asma akan sering kambuh ketika gejala GERD kumat.
- Suara serak.
- Mual dan muntah.
- Sakit tenggorokan.
- Keluarnya isi lambung tanpa disadari.
- Gangguan tidur.
- Kerusakan gigi karena sering terkena asam lambung.
- Bau mulut.
Penting untuk diketahui bahwa gejala GERD terkadang disalahartikan dengan serangan jantung, karena keduanya sama-sama menimbulkan sensasi perih di dada dan nyeri ulu hati. Akan tetapi, gejala kedua peyakit ini bisa dibedakan.
Nyeri ulu hati atau nyeri dada karena serangan jantung biasanya dirasakan sangat berat, menjalar hingga ke lengan, leher, atau rahang, dan biasanya muncul setelah melakukan aktivitas fisik.
Cara Mengatasi GERD
Guna mengatasi gejala GERD, Anda bisa mengonsumsi obat-obatan golongan berikut ini, yaitu antasida, h-2 receptor blockers, seperti cimetidine, famotidine, dan ranitidine, serta proton pump inhibitors (PPIs), seperti lansoprazole dan omeprazole.
Untuk menentukan jenis obat mana yang cocok dan tepat digunakan untuk mengobati penyakit GERD, Anda perlu berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Di samping mengonsumsi beberapa obat di atas, melakukan perubahan gaya hidup juga penting dilakukan supaya gejala GERD tidak kambuh kembali. Perubahan yang dimaksud adalah:
- Menurunkan berat badan, jika memiliki berat badan yang berlebih.
- Tidak merokok.
- Meninggikan kepala saat tidur.
- Tidak berbaring atau tidur setidaknya dalam waktu 2 hingga 3 jam setelah makan.
- Menghindari makanan atau minuman yang memicu asam lambung naik, seperti alkohol, susu, makanan yang pedas dan berlemak, cokelat, mint, dan kopi.
- Tidak mengenakan pakaian yang terlalu ketat.
Sebenarnya, setiap orang bisa mengalami gejala asam lambung naik, terutama setelah makan dalam jumlah yang banyak, makan pada larut malam, atau mengonsumsi makanan yang memicu produksi asam lambung. Asam lambung naik baru dikatakan sebagai penyakit jika gejala tersebut muncul paling tidak 2 kali dalam seminggu.
Yang dilakukan ketika GERD kambuh
Berikut beberapa pertolongan pertama saat asam lambung naik untuk membantu meredakan penyakit:
- 1. Longgarkan pakaianÂ
- 2. Berdiri tegak
- 3. Mengunyah permen karetÂ
- 4. Minum obat asam lambung
Untuk mengurangi asam lambung dan mencegah gejalanya, penderita GERD disarankan untuk mengonsumsi makanan dan buah-buahan berikut ini:
- Pepaya.
- Pisang
- Apel.
- Melon.
- Semangka.
Kapan Anda harus periksa ke dokter?
Ciri-ciri yang ditimbulkan GERD mungkin menyerupai gejala penyakit lain sehingga Anda butuh bantuan dokter untuk memastikan penyebab GERD sekaligus diagnosis penyakitnya.
Segera kunjungi dokter maupun rumah sakit terdekat jika Anda mengalami gejala seperti di bawah ini.
- Gejala yang tidak membaik atau lebih buruk dari biasanya, terutama pada orang yang memiliki GERD kronis.
- Nyeri parah pada dada, seperti dada diremas kencang.
- Sesak napas, pusing, mual, dan keringat dingin saat menjalani aktivitas.
Penyakit refluks asam lambung alias GERD terjadi akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Penyakit ini dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, dari heartburn, nyeri dada, hingga masalah pada gigi dan jaringan di sekitarnya.
Penulis: Saski Putri Sofiyani
Mahasiswa Prodi Keperawatan Universitas Binawan,
Dosen pengampu: Apriani Riyanti, S.Pd., M.Pd.
Referensi :
https://www.alodokter.com/kenali-gejala-gerd-dan-cara-mengatasinya
https://hellosehat.com/pencernaan/gerd/gejala-gerd-orang-dewasa-bayi/?amp=1
https://www.momsmoney.id/amp/news/buah-buahan-yang-aman-dikonsumsi-penderita-asam-lambung