Stroke dapat memengaruhi kondisi fisik Anda, termasuk kelemahan pada anggota tubuh, dan membuat Anda terbaring di tempat tidur.
Hal ini menyebabkan salah satu komplikasi tekanan yang berkepanjangan pada area permukaan tulang yang menonjol, yaitu ulkus dekubitus, dan lama-kelamaan mengurangi aliran darah ke area yang tertekan. Jaringan lokal mengalami iskemia, hipoksia dan berkembang menjadi nekrosis (Lipyandra, 2014).
Stroke merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan serta beban dari banyak penyakit di Indonesia. Tingkat kecacatan yang tinggi dan lama tinggal di rumah sakit juga waktu istirahat meningkatkan risiko luka tekan jika mobilisasi dini tidak dilakukan dalam waktu 24-48 jam setelah serangan.
Baca Juga: Aktivitas Fisik yang Membantu Pemulihan Pasien Stroke
Faktor prognostik penting kematian pasien stroke adalah usia, indeks massa tubuh (BMI), dan jenis stroke. Darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, merokok, dan keparahan stroke adalah faktor lain yang mempengaruhi kelangsungan hidup pasien stroke (Kiyuhara Y et al., 2003).
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko tukak tekan:
- Malnutrisi;
- Kulit yang sangat lembab;
- Pembatasan gerak karena sakit atau usia;
- Berat badan menurun;
- Dehidrasi;
- Diabetes.
Ulkus tekanan dibagi menjadi beberapa tahap tergantung pada tingkat keparahannya. Perawatan tukak ini dapat dimulai dengan perawatan luka yang baik dan dapat melibatkan berbagai obat dan suplemen makanan, pembedahan, dan terapi tekanan negatif.
Jika pengobatan ditunda, ulkus tekan dapat berkembang menjadi komplikasi berbahaya seperti selulitis, osteomielitis, sepsis, dan bahkan kematian.
Tingkat keparahan tukak tekan dibagi menjadi empat tahap:
- Tahap 1: Kulitnya utuh tetapi lukanya merah dan lembut saat disentuh.
- Tahap 2: Kulit pecah-pecah dan bekas luka terlihat seperti kawah yang dangkal.
- Tahap 3: Luka semakin dalam dan tampak kuning akibat kematian jaringan.
- Tahap 4: Kerusakan kulit yang parah, terkadang menunjukkan tulang, otot, atau tendon.
Penderita stroke harus kembali ke aktivitas sebelumnya bila memungkinkan. Jenis aktivitas yang dapat Anda lakukan bergantung pada efek stroke. Korban stroke dengan masalah fisik yang lebih sedikit dapat mencoba jalan kaki, sepeda statis, dan olahraga teratur.
Upaya pencegahan luka tekan pada pasien antara lain pemijatan dengan VCO (Virgin Coconut Oil). Tujuan dari aplikasi ini adalah untuk mengetahui tanda-tanda risiko luka tekan pada skala Braden sebelum dan sesudah pijat Eleurage dengan VCO. Aplikasinya 2 kali sehari (pagi dan sore) selama 4-5 menit.
Baca Juga: Bahaya Penyakit Diabetes Mellitus
Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah luka tekan meliputi:
- Skala Braden digunakan dalam penilaian risiko;
- Perawatan kulit, periksa kulit sesegera mungkin (setiap 8 jam);
- Hidrasi yang cukup, diet seimbang, dan suplemen makanan;
- Berikan bantalan dan penempatan atau dukungan.
Ulkus tekan disebabkan oleh berbaring di tempat tidur terlalu lama. Hal ini dikarenakan pasien tidak mampu merawat dirinya sendiri. Oleh karena itu, keluarga berperan dalam pencegahan luka tekan pada pasien dengan kelemahan fisik.
Ulkus tekan dapat berkembang dengan cepat pada nodus tulang di siku dan tumit pasien yang tidak bergerak, terutama ketika defisit sensorik di area ini terganggu dan terjadi penurunan berat badan (Bujang, 2013).
Konsep keselamatan pasien memiliki beberapa indikator yang menentukan keadaan keselamatan pasien selama berada di rumah sakit. Salah satunya adalah jumlah penderita luka tekan. Keselamatan pasien adalah sistem yang memungkinkan rumah sakit membuat kunjungan pasien lebih aman dan mencegah bahaya dari kesalahan akibat tindakan yang seharusnya atau tidak seharusnya dilakukan.
Penulis:
Trie Wulan Windasari
Mahasiswa Prodi Keperawatan Universitas Binawan
Dosen Pengampu: Apriani Riyanti, S.Pd., M.Pd.
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Daftar Pustaka
Alimansur, Moh, and Puguh Santoso. Faktor resiko dekubitus pada pasien stroke.” Jurnal Ilmu Kesehatan 8.1 (2019): 82-88.
Alimansur, Moh, and Puguh Santoso. Pendidikan Kesehatan, Mobilisasi dan Deteksi Dini Resiko Dekubitus dalam Pencegahan Kejadian Dikubitus pada Pasien Strok.” Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal 11.1 (2021): 177-184.
Rachmawati, Dewi, Etika Ma’rifatul Ulum, and Tri Cahyo Septdianto. “Pencegahan Dekubitus Pasien Stroke Hemorrhagic Setelah 24 Jam Serangan Di Stroke Center RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.” Dunia keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan 7.2 (2019): 118-127.
Sumah, Dene Fries. Keberhasilan Penggunaan Virgin Coconut Oil secara Topikal untuk Pencegahan Luka Tekan (Dekubitus) Pasien Stroke di Rumah Sakit Sumber Hidup Ambon.” Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan 16.2 (2020): 93-102.