Pentingnya Pendidikan Kesehatan di Kalangan Remaja

Masa remaja adalah masa peralihan antara anak menuju dewasa, dan tentunya belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus mampu menghadapi berbagai tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan.

Banyak sekali kejadian-kejadian yang terjadi, tentunya kemungkinan hal ini bisa menentukan kehidupan masa dewasa nanti sehingga masa ini disebut sebagai masa yang kritis.

Di masa remaja ini, mereka sedang pilu-pilunya mencari jati diri mereka yang sebenarnya. Perubahan lingkungan serta sosial dapat mempengaruhi perubahan psikis dan mental. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang. Apalagi perkembangan zaman yang kian canggih ini, banyaknya cara instan untuk menggapai hal yang menjadi tujuannya.

Bacaan Lainnya

Contohnya, dengan adanya mesin cuci, mereka tidak perlu lagi mengucek pakaiannya yang akan dicuci. Pakaian yang kotor tinggal dimasukkan ke dalam mesin cuci dan menunggu mesin cuci selesai bekerja.

Hal yang instan ini membuat kita malas untuk membuat otot beraktivitas. Padahal di dalam otot terdapat LDL atau lemak jahat dan lebih sering dikenal dengan Kolestrol.

Menumpuknya kolestrol dalam otot dapat mengakibatkan masalah pada otot seperti timbulnya rasa nyeri pada otot dan masalah serius lainnya. Hal ini bisa dicegah dengan aktivitas/olahraga yang teratur.

Pentingnya dalam menjaga kesehatan terutamanya diri sendiri dapat mencegah timbulnya kerentanan terserang penyakit. Semua itu dapat dicegah dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan menjalankan PHBS, menjadi tonggak awal dalam menjaga kesehatan diri.

Pendidikan kesehatan di kalangan remaja sangatlah penting. Di mana, masa ini adalah tahap mulai berfungsinya organ vital. Tingkat kesehatan pada tubuh sangat mempengaruhi perkembangan dan fungsi organ-organ dalam tubuh, termasuk perkembangan fungsi vital saat fase remaja.

Apalagi pergaulan bebas di kalangan remaja kini sangat merajalela tanpa adanya pemantauan langsung dari orang tua. Berbagai resiko dan konsekuensi pun timbul dan akan menimbulkan efek langsung terhadap remaja.

Dengan mempelajari pendidikan kesehatan, diharapkan seorang remaja dapat mengetahui macam jenis penyakit dan dapat mencegah timbulnya penyakit serta upaya mengatasi penyakit yang timbul.

Kegiatan positif yang terarah dan tentunya bermanfaat untuk diri sendiri juga kepada sesama. Dengan menjadi “peer education”, seorang remaja dapat mengarahkan dan memberikan contoh baik kepada teman sebayanya.

Faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan

Seperti yang saya jelaskan dalam mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat, ada 4 Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan menurut H. L. Bloom:

1. Genetik/keturunan (Hereditas)

Faktor pertama yang mempengaruhi derajat kesehatan seseorang adalah faktor keturunan. Di mana hal ini bersifat menurun atau yang telah dibawa sejak lahir. Bila salah satu anggota keluarga memiliki riwayat penyakit, tak bisa dipungkiri salah satu anak atau keturunannya pasti ada yang mengidap penyakit yang sama dengan orang tuanya (genetik). Contoh penyakit yang dibawa gen atau keturunan seperti: Diabetes mellitus, asma, epilepsi, hipertensi, buta warna.

2. Perilaku Masyarakat

Faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan adalah perilaku masyarakat itu sendiri. Karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga, maupun di masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Seperti kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan, serta sosial ekonomi.

3. Pelayanan Kesehatan

Faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat adalah keberadaan pelayanan kesehatan. Lengkap tidaknya fasilitas kesehatan sangat berpengaruh dan menentukan kualitas serta bentuk pelayanan dalam pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, serta pengobatan pada masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan.

4. Lingkungan

Faktor keempat yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat adalah lingkungan. Lingkungan memiliki pengaruh dan peranan terbesar diikuti perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Digolongkan menjadi 2 kategori, yaitu aspek fisik dan aspek sosial. Lingkungan yang berhubungan dengan aspek fisik contohnya sampah, air, udara, iklim, perumahan, dsb. Sedangkan dari aspek sosial merupakan hasil interaksi antar manusia seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dsb.

Dari keempat faktor tersebut, cenderung mempengaruhi kualitas kesehatan seseorang. Dengan menjaga pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), upaya mencegah timbulnya penyakit dapat teratasi.

AHMAD YUDI SATRIYONO
Mahasiswa Prodi S-1 Kesehatan Masyarakat STIKes Respati Tasikmalaya
Founder dan Pemimpin Redaksi Pers Mahasiswa REKAMREST

 

 

 

 

 

 

Instagram : @radenyudistira09
Facebook : Ahmad Yudi S
Blog : www.kompasiana.com/ahmadyudi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

2 Komentar

  1. Kaa saya mahasiswa keperawatan tingkat akhir ingin dong sharing tentang kesehatan remaja, ingin buat judul skripsi hehe