Mengubah Insomnia Menjadi Ibadah: Peluang Mendekatkan Diri kepada Allah

Insomnia
Gambar dibuat dengan teknologi AI.

Tidur menurut Al-Qur’an ialah jiwa yang ditahan sementara yang nantinya akan dikembalikan lagi kepada pemilik jasadnya. Tidur sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, tanpa tidur manusia akan mengalami gangguan dalam aktivitas sehari-hari nya dan juga kualitas hidupnya.

Ada beberapa orang yang menganggap bahwa tidur itu adalah suatu hal yang mudah, dan ada pula yang menganggap tidur itu adalah hal yang sulit dan hal yang sulit itulah dinamakan dengan insomnia. 

Istilah insomnia umum digunakan untuk berarti “tidak tidur,” tetapi sebenarnya istilah ini mencakup berbagai keluhan.

Seseorang dianggap mengalami insomnia jika mengalami kesulitan tidur di malam hari (kesulitan memulai tidur), sering terbangun atau terlalu pagi dan tidak dapat kembali tidur (kesulitan mempertahankan tidur), atau meskipun telah tidur dalam durasi yang cukup, tetap merasa tidak segar keesokan harinya (tidur yang tidak memulihkan).

Bacaan Lainnya

Gangguan tidur seperti ini seringkali terkait dengan masalah psikologis, seperti kecemasan dan depresi. Kurang tidur dapat menyebabkan kecemasan, sementara kecemasan semakin memperburuk kualitas tidur, menciptakan siklus yang sulit diputus. Oleh karena itu, jarang ditemukan gangguan tidur-bangun yang tidak disertai dengan masalah psikologis terkait.

Insomnia yang berlangsung secara kronis dapat menyebabkan kelelahan, kegelisahan ekstrem, hingga gangguan kejiwaan. Dalam aspek mental, insomnia memengaruhi sistem saraf, memicu perubahan suasana hati, serta mengakibatkan lesu, lemah terhadap rangsangan, dan kesulitan berkonsentrasi.

Melihat dampak luas yang ditimbulkan oleh insomnia, hal ini dapat dipahami sebagai bentuk ujian dari Allah yang memiliki hikmah mendalam. Dalam perspektif Islam, Allah mungkin merindukan hamba-Nya untuk bersujud dan mendekatkan diri kepada-Nya di waktu malam.

Hal ini selaras dengan firman-Nya QS. Az-Zariyat ayat 17-18: “Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam; dan pada akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” 

Tafsiran dari ayat ini sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Abbas, “tidaklah mereka membiarkan malam berlalu tanpa beramal walaupun sedikit,” dan Zaid bin Aslam menambahkan, “betapa baiknya orang yang tidur dikala dia mengantuk dan bertakwa kepada Allah dikala dia terjaga.”.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian sebelumnya membuktikan bahwa terapi psikologi yang berbasis keislaman melalui spiritual ibadahnya dapat dilakukan untuk membantu menangani masalah psikologis termasuk gangguan tidur insomnia.

Baca Juga: Pengaruh Kafein pada Penyakit Insomnia

berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani masalah insomnia:

1. Zikir

Salah  satu  bentuk  dari  terapi  perilaku  terhadap  penurunan  insomnia  adalah  dengan teknik relaksasi  dengan  menggunakan  terapi  zikir. 

Terapi zikir  merupakan  upaya  perlakuan yang mencakup aktivitas mengingat, menyebut nama, dan keagungan Allah SWT secara   berulang, yang disertai   kesadaran akan   Allah SWT dengan tujuan untuk  menyembuhkan  keadaan  psikologis.

2. Mendengarkan Murottal

Mendengarkan   murottal   al   qur’an merupakan   suatu   bentuk   kegiatan   yang memberi  efek  relaksasi  dan  ketenangan dalam  tubuh.

Hal ini  berarti  keadaan  jiwa yang  tenang,  rileks  secara  tidak  langsung mampu   membuat   keseimbangan   dalam tubuh  dan  meningkatkan  imunitas tubuh. Kemudian     keadaan     seimbang     dapat mengurangi   semua   ganguan   psikologis termasuk insomnia.

3. Mengikuti Adab Tidur Rasulullah

Mengikuti adab tidur menurut sunah Rasul memberikan pengaruh terhadap insomnia. Hal ini dikarenakan intervensi adab tidur menurut sunah Rasul yang dilakukan, berupa wudhu sebelum tidur, membersihkan tempat tidur, mematikan lampu, berbaring ke sisi kanan dan meletakkan tangan kanan di bawah pipi serta membaca doa.

Menurut beberapa studi dan penelitian menyebutkan bahwa hal hal tersebut dapat memperbaiki keadaan insomnia pada seseorang.

4. Wudhu

Efektivitas wudhu sebagai terapi wudhu juga cukup efektif dalam mengurangi skala insomnia, Insomnia yang dialami dapat menurun setelah terapi wudhu.

Penurunan ini disebabkan oleh pengobatan yang dilakukan secara teratur sesuai dengan standar operasi (SOP) yang dikompilasi oleh para peneliti. Sehingga dapat bermanfaat untuk merilekskan bagian-bagian tubuh dan memberikan kenyamanan ketika anda pergi tidur.

5. Teknik Mindfulness

Dalam penelitian, teknik mindfulness dapat membantu subjek dalam mengatasi insomnia karena kecemasan dan stres dengan membantu subjek untuk lebih rileks, tenang dan nyaman terhadap segala sesuatu yang terjadi, sehingga dapat menurunkan perasaan cemas dan stress.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Insomnia Menurut Dokter, Solusi Tidur yang Lebih Nyenyak

Karena itu, pentingnya tidur yang cukup untuk mendukung energi dan konsentrasi, terutama dalam melaksanakan sholat pada pagi hari seperti tahajud, witir, ba’da subuh, dan subuh. Di sisi lain, pentingnya waktu tidur yang ditetapkan dengan baik, akan menjaga kesehatan dan menghindari gangguan tidur seperti insomnia.

Dengan demikian, menjaga pola tidur yang sehat dan teratur merupakan langkah penting dalam mendukung kualitas hidup secara menyeluruh, termasuk dalam pelaksanaan ibadah sholat dan aktivitas sehari-hari.

Penulis: Nur Fitri Rizqina
Mahasiswa Psikologi Islam Institut Agama Islam Negeri Langsa

Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi

References

ar-Rifa’i, M. N. (2010). Kemudahan dari Allah: Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Gema Insani Press.

Barlow, D. H. (2018). Abnormal Psychology: An Integrative Approach. Boston, MA, USA: Cengage Learning.

Putri, K. (2017). PERILAKU BELAJAR PADA MAHASISWA YANG MENGALAMI INSOMNIA. E-Journal Bimbingan dan Konseling, 201-202.

Ramdani, B. &. (2024). POLA TIDUR DALAM MENINGKATKAN IBADAH SHOLAT ( Studi Kualitatif Terhadap Pola tidur Mahasiswa dalam Meningkatkan Ibadah Sholat ). Jurnal Kajian Agama dan Dakwah, 11.

Safitri, R. A. (2021). PENERAPAN TERAPI MUROTTAL AL QUR’ANUNTUK MENGATASI INSOMNIA PADA LANSIA. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan, 22.

Soamole, I. R. (2017, Agustus 15). Pengaruh Adab Tidur Menurut Sunah Rasul terhadap Insomnia pada Lansia di Dukuh Ngebel, Bantul Yogyakarta. repository.umy.ac.id, p. 8.

Syamsul, R. (2023). IMPLEMENTASI SPIRITUAL IBADAH DALAM MENGATASI INSOMNIA MAHASISWA FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Parepare). https://repository.iainpare.ac.id/ 

Wahyuni, P. H. (2022). Pengaruh Terapi Wudhu Sebelum Tidur Terhadap Kejadian Insomnia Pada Remaja Laki-Laki. Journal Nursing Care, 6.

Widyastuti, T. H. (2019). Terapi Zikir sebagai Intervensi untuk MenurunkanKecemasan pada Lansia. GADJAH MADA JOURNAL OF PROFESSIONAL PSYCHOLOGY, 149.

Wijayaningsih, A. D. (2022). Efektivitas teknik mindfulness untuk mengatasi insomnia pada mahasiswa. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 41.

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses