Mengungkap Kekuatan Perempuan: Analisis Feminisme Liberal dalam Cerpen “Suri dan Rumah untuk Pulang” karya Esty Pratiwi Lubarman

Perempuan

Dalam cerpen “Suri dan Rumah untuk Pulang” karya Esty Pratiwi Lubarman, kita diperkenalkan dengan Suri, seorang perempuan yang gigih dan penuh semangat, yang berjuang melawan ketidakadilan sosial dan ekonomi di lingkungannya. Cerita ini tidak hanya sebuah kisah tentang perjuangan individu, tetapi juga menjadi cerminan dari teori feminisme liberal yang menempatkan kebebasan dan kesetaraan sebagai nilai utama.

Feminisme liberal, sebagai sebuah aliran dalam gerakan feminisme, menekankan pentingnya memberikan perempuan kebebasan yang penuh dan individu. Prinsip-prinsip feminisme liberal meliputi hak perempuan untuk mengejar kebahagiaan, mencapai potensi penuh mereka, dan berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat.

Baca juga: Menyoroti Paradigma Gender dalam Politik dan Masyarakat: Membangun Kesetaraan dan Mengatasi Stigma terhadap Perempuan Pemimpin

Bacaan Lainnya
DONASI

Analisis feminisme liberal terhadap cerpen “Suri dan Rumah untuk Pulang” akan membawa kita untuk memahami bagaimana Suri merepresentasikan nilai-nilai dan prinsip-prinsip tersebut dalam perjuangannya.

Suri dalam cerita ini merupakan gambaran dari perempuan yang memperjuangkan kebebasan individualnya. Meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan dan hambatan, Suri tidak pernah menyerah pada nasibnya.

Ia memiliki tekad yang kuat untuk memberikan pendidikan gratis bagi perempuan dan anak-anak di desanya, membuktikan bahwa setiap perempuan memiliki hak yang sama untuk mengakses pendidikan dan mengejar impian mereka tanpa batasan gender.

Baca juga: Diskriminasi Perempuan Bentuk Pelanggaran Humanisasi dan Sila Pancasila

Selain itu, Suri juga menunjukkan pentingnya pemisahan antara ranah privat dan publik, sebuah konsep yang menjadi pijakan feminisme liberal. Meskipun terlibat dalam tugas-tugas rumah tangga dan pertanian bersama mboknya, Suri juga aktif terlibat dalam kegiatan publik, seperti mendirikan les-lesan gratis dan memimpin inisiatif pendidikan politik di desanya.

Hal ini menegaskan bahwa perempuan memiliki potensi untuk berkontribusi secara signifikan dalam ranah publik dan memiliki hak yang sama dengan laki-laki untuk terlibat dalam kehidupan politik, ekonomi, dan sosial.

Selanjutnya, Suri juga menunjukkan semangat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan menghapuskan diskriminasi gender, prinsip-prinsip yang menjadi fokus utama feminisme liberal. Melalui upaya-upaya pendidikan dan penyuluhan yang dilakukannya, Suri berusaha untuk mengubah sikap dan norma-norma budaya yang membatasi kemajuan perempuan di masyarakatnya. Ia mengajarkan pentingnya kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan untuk mengambil peran aktif dalam menciptakan perubahan positif dalam komunitas mereka.

Baca juga: Menyoroti Paradigma Gender dalam Politik dan Masyarakat: Membangun Kesetaraan dan Mengatasi Stigma terhadap Perempuan Pemimpin

Dengan demikian, cerpen “Suri dan Rumah untuk Pulang” bukan hanya sekadar kisah inspiratif tentang perjuangan seorang perempuan, tetapi juga menjadi refleksi dari prinsip-prinsip feminisme liberal.

Melalui karakter Suri, kita dapat melihat bagaimana kebebasan dan kesetaraan menjadi landasan bagi perjuangan perempuan dalam mengatasi ketidakadilan sosial dan mengambil peran aktif dalam menciptakan perubahan menuju masyarakat yang lebih adil dan setara. Cerpen ini mengingatkan kita akan kekuatan dan potensi yang dimiliki setiap perempuan untuk mengubah dunia di sekitar mereka.

 

Penulis: Ryeva Gelista

Mahasiswa S1 Sastra Indonesia, Universitas Pamulang

Karya dari: Esty Pratiwi Lubarman

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI