Mengatasi Kesepian dalam Cerpen Kesehatan Mental Ratih Karya Dilla Sekar Kinari dengan Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Mental

Kesehatan mental adalah aspek penting dalam kehidupan manusia yang sering kali terabaikan. Dalam cerita pendek yang menggugah “Kesehatan Mental Ratih yang Kesepian” karya Dilla Sekar Kinari, kita disuguhkan dengan narasi yang menggambarkan perjalanan seorang individu bernama Ratih dalam menghadapi kesepian dan perjuangannya untuk mengatasi kondisi tersebut.

Baca juga: Gen Z: Mau Sampai Kapan Bersembunyi di Balik Kata Mental Health?

Dalam analisis ini, kita akan melihat bagaimana teori Hierarki Kebutuhan Maslow dapat diaplikasikan untuk memahami perjalanan Ratih dalam menghadapi kesepian.

  1. Kebutuhan Fisiologis:

Tingkat pertama dalam hierarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan fisiologis, seperti makanan, minuman, dan tempat tinggal. Meskipun tidak secara eksplisit disebutkan dalam cerita, Ratih tampaknya mampu memenuhi kebutuhan fisiologisnya dengan baik, karena tidak ada tanda-tanda kekurangan makanan atau tempat tinggal.

Bacaan Lainnya
DONASI
  1. Kebutuhan Akan Rasa Aman:

Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, individu akan mencari rasa aman dan stabilitas. Namun, dalam cerita ini, ketika Ratih dipindahkan ke kantor cabang yang baru, dia mulai merasa terasing dan kesepian. Perasaan ini mencerminkan kebutuhan Ratih akan rasa aman yang terganggu karena perubahan lingkungan kerja yang tidak terduga.

  1. Kebutuhan Sosial (Kasih Sayang):

Kebutuhan akan hubungan sosial dan kasih sayang juga penting dalam teori Maslow. Ratih awalnya terlihat sebagai individu yang mudah bersosialisasi, namun, setelah dipindahkan ke kantor cabang yang baru, dia merasa semakin terisolasi dan kesepian. Kehilangan interaksi sosial yang dekat dengan rekan kerja lamanya membuatnya merasa terasing dan kesepian.

  1. Kebutuhan Akan Penghargaan (Prestasi):

Tingkat selanjutnya dalam hierarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan akan penghargaan dan prestasi. Sebagai seorang pekerja muda, Ratih mungkin juga merasa frustrasi karena tidak melihat perkembangan atau pengakuan atas kontribusinya di tempat kerja baru. Ketidakpuasan ini dapat menambah tingkat kesepiannya dan merusak kesehatan mentalnya.

  1. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri:

Tingkat paling atas dalam hierarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri, di mana individu berusaha untuk mencapai potensi maksimal mereka dan menjadi diri yang terbaik. Namun, kesepian yang dialami Ratih dapat menghambat proses aktualisasi dirinya, karena perasaan terisolasi dan terasing membuatnya sulit untuk berkembang dan tumbuh sebagai individu.

Baca juga: Kebebasan Perempuan Timur Tengah di Antara Permasalahan Besar dari Mata Dunia

Dalam mengatasi kesepiannya, Ratih memulai langkah dengan memahami dan menghadapi kebutuhan-kebutuhan dasarnya. Dengan memahami teori Hierarki Kebutuhan Maslow, kita dapat melihat bagaimana perjalanan Ratih mencerminkan upaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini dalam rangka mengatasi kesepiannya dan meningkatkan kesehatan mentalnya.

Baca juga: Is it True that People with Mental Illness Having Problems Getting Mental Health Services?

Melalui perjalanan ini, kita juga diingatkan  akan pentingnya mendukung kesehatan mental individu di lingkungan kerja dan sosial. Dengan memahami dan mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan mental bagi semua individu.

 

Penulis: Ryeva Gelista

Mahasiswa S1 Sastra Indonesia, Universitas Pamulang

Karya dari: Dilla Sekar Kinari

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI