Pengertian Kenakalan Remaja
Santrock (2003) menjelaskan istilah kenakalan remaja (juvenile delinquency) mengacu pada suatu rentang yang luas dari tingkah laku yang tidak dapat diterima secara social (misalnya bersikap berlebihan disekolah) sampai melanggar status (seperti melarikan diri) hingga tindak kriminal (misalnya pencurian).
Menurut Kartono (2011) “anak anak remaja yang melakukan kejahatan itu pada umumnya kurang memiliki kontrol diri, atau justru menyalah gunakan control diri tersebut, dan suka menegakkan standar tingkah laku sendiri, di samping meremehkan keberadaan orang lain”.
Jensen (Sarwono, 2002) membagi kenakalan remaja menjadi empat aspek yaitu: kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain: perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain-lain. Kenakalan yang menimbulkan korban materi: perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan, dan lain-lain. Kenakalan sosial yang membahayakan diri sendiri dan orang lain: pelacuran, penyalahgunaan obat, dan hubungan seks bebas.
Menurut sudarsono (2015), juvenile delinquency sebagai kejahatan anak yang dapat diinterpretasikan berdampak negative secara psikologis terhadap anak yang menjadi pelakunya,apa lagi jika sebutan tersebut secara langsung menjadi semacam trademark.
Jenis Kenakalan Remaja
Dari pengertin diatas ada beberapa jenis dari kenakalan remaja sebagai berikut beserta pengertianya:
1. Narkotika
Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Sementara menurut UU Narkotikfa pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.
2. Minuman Keras
Minuman keras (miras), minuman suling, atau spirit adalah minuman beralkohol yang mengandung etanol yang dihasilkan dari penyulingan (yaitu, berkonsetrasi lewat distilasi) etanol diproduksi dengan cara fermentasi biji-bijian, buah, atau sayuran. Contoh minuman keras adalah arak, vodka, gin, baiju, tequila, rum, wiski, brendi, dan soju.
3. Perjudian
Judi atau permainan “judi” atau “perjudian” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah permainan dengan memakai uang sebagai taruhan.
4. Seks Bebas
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah “seks” ialah hubungan intim (alat kelamin) dengan lawan jenis. Sedangkan kata “bebas” ialah lepas sama sekali, yakni lepas dengan leluasa. Jadi, seks bebas ialah hubungan intim yang dilakukan secara leluasa tanpa adanya ikatan suami istri
Penyebab Kenakalan Remaja
Faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja menurut Kartono (2014), digolongkan dalam empat teori, yaitu:
1. Teori Biologis
Teori Biologis, yaitu tingkah laku sosiopatik atau kenakalan pada anak-anak dan remaja dapat muncul karena faktor-faktor fisiologis dan struktur jasmaniah seseorang, juga dapat cacat jasmaniah yang dibawa sejak lahir.
2. Teori Psikogenis
Teori Psikogenis, yaitu teori ini menekankan sebab-sebab tingkah laku delinkuen anak-anak dari aspek psikologis atau isi kejiwaan seperti inteligensi, ciri kepribadian, motivasi, sikap-sikap yang salah, fantasi, rasionalisasi 15 internalisasi diri yang keliru, konflik batin, emosi yang kontroversial, kecenderungan psikopatologis.
3. Teori Sosiogenis
Teori Sosiogenis, yaitu para sosiolog berpendapat penyebab tingkah laku kenakalan pada anak-anak remaja ini adalah murni sosiologis atau sosialpsikologis sifatnya. Misalnya di sebabkan oleh pengaruh subkultursosial yang deviatif, tekanan kelompok, peranan sosial, status sosial atau oleh internalisasi simbolis yang keliru.
4. Teori Subkultur
Teori Subkultur, yaitu teori subkultur delinkuen remaja mengaitkan sistem nilai, kepercayaan/keyakinan, ambisi-ambisi tertentu (misalnya ambisi materil, hidup bersantai, pola kriminal, relasi heteroseksual bebas, dll) yang memotivasi timbulnya kelompok-kelompok remaja berandalan dan kriminal. Sedang perangsangnya bisa berupa: hadiah mendapatkan status “terhormat” di tengah kelompoknya, prestise sosial, relasi sosial yang intim, dan hadiah-hadiah materiil lainnya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab kenakalan remaja dapat ditinjau dari teori biologis, psikogenis, sosiogenis, dan subkultural.
Upaya Mengatasi Kenakalan Dengan Beribadah
Dan beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:
- Perlunya pembelajaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti pendidikan ibadah, pembinaan akfhlak dan rutinitas ibadah.
- Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
- Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut. Namun dalam masalah ibadah, tentu saja perlu ada pemaksaan.
- Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
- Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, jejaring sosial dll.
- Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat curhat yang nyaman untuk anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi masalah.
Penulis: Maulana Fadhilah Ramadhan, Revana Sari, Anandyta Prycilla Putry
Mahasiswa Jurusan Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
DAFTAR PUSTAKA
(Indonesia, n.d.)Indonesia, U. U. R. (n.d.). Mengurangi Kenakalan dan Meningkatkan Kedisiplinan Pada Siswa Remaja (Perspektif Psikologi Pendidikan Islam). Appptma.Org, 244–252. http://www.appptma.org/wp-content/uploads/2019/08/27.-Mengurangi-Kenakalan-dan-Meningkatkan-Kedisiplinan-Pada-Siswa-Remaja-Perspektif-Psikologi-Pendidikan-Islam.pdf
Rahmawati, N., Psikologi, P., & Islam, D. (2016). Kenakalan Remaja dan Kedisiplinan …. 11(April), 267–288.
(Rahmawati et al., 2016)
https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi -keehatan/ , diakses pada tanggal 09 Januar 2023 pada pukul 05:15 WIB