Bukan hal yang baru ketika anak SMA/ sederajat melanjutkan pendidikannya ke jenjang kuliah di tempat yang jauh dari tempat tinggalnya. Dan di tempat baru ini lah, mereka mau tidak mau harus menjadi anak yang mandiri. Sangat tidak mudah memang, terlebih untuk anak yang tidak pernah mengunjungi tempat atau kota tersebut.
Pastinya, kehidupan setelah dan sebelum menjadi anak kost sangatlah berbeda. Tidak ada lagi orang tua yang menemani, membantu, dan lain sebagainya. Kini, mungkin hanya bisa saling mengirim pesan, menelfon, atau melakukan panggilan video. Hal tersebut menjadikan perasaan rindu dengan suasana rumah atau biasa dibilang home sick tersebut datang.
Banyak mahasiswa baru yang sangat selektif untuk memilih tempat tinggalnya yang baru. Seperti harus sama warna dinding atau wallpaper dinding dengan dinding kamar rumah, membawa barang kesayangan dari rumah, menata ruang kamar kost persis dengan kamarnya di rumah, membawa pengharum kamar yang sama seperti di rumah, dan banyak lagi.
Baca Juga: Culture Shock Anak Kota yang Merantau
Hal-hal tersebut mereka lakukan agar membuat mereka nyaman di kamar kost dan tidak terlalu merasakan home sick. Tetapi tetap saja perasaan home sick tersebut datang tiada henti. Benar kata banyak orang, tidak ada tempat yang lebih nyaman kecuali rumah sendiri.
Kalau begitu, apa sih tips agar menghilangkan rasa home sick itu? Ralat, bukan menghilangkan, tetapi meredakan. Karena, rasa home sick itu tidak dapat dihilangkan, seperti cintaku padanya.
1. Mencoba untuk akrab dengan tetangga kost
Karena indekos (kost) adalah tempat tinggal kita yang baru, maka kamu harus mencoba untuk akrab dengan tetangga kostmu. Karena, merekalah keluarga keduamu. Jika kamu sakit atau membutuhkan sesuatu, tetangga kostmu lah yang mungkin bisa membantu. Cara mencoba akrabnya seperti apa?
Mungkin kamu bisa menyapanya ketika berpapasan, atau jika ada fasilitas yang dipakai bersama, seperti dapur atau tempat menjemur pakaian, kamu bisa mengajak ngobrol tetangga kostmu di saat sedang mencuci ataupun memasak bersama.
Siapa tahu, kamu bisa mendapat teman kost yang sefrekuensi denganmu. Sehingga kamu mempunyai teman untuk mencari makanan, menjelajahi kota barumu, menemanimu mengerjakan tugas, mendengar keluh-kesahmu, dan lainnya.
2. Mencari teman yang sefrekuensi dan menjauhi teman yang toxic di kampus
Mendapat teman yang sefrekuensi di awal masa perkuliahan sangatlah membantu untuk meredakan perasaan rindu dengan rumah. Dengan teman kuliah yang sefrekuensi, kamu bisa mengerjakan tugas bersama, membantu menjelaskan materi dosen yang tidak kamu pahami, menjadi teman makan kamu di kantin kampus, dan lain sebagainya.
Terlebih, jika teman sefrekuensimu adalah orang asli kota barumu itu. Kamu bisa meminta rekomendasi tempat makan yang enak dengan harga yang sangat ramah di kantong para anak kost.
Jika ingin healing, kamu bisa meminta tolong untuk mengantarkan ke tempat yang kekinian atau tempat yang sangat ingin kamu kunjungi.
Dan untuk kamu yang kuliah di daerah yang berbeda bahasanya dengan bahasa daerah asalmu, kamu bisa memintanya untuk menerjemahkan ucapan dosen yang tidak kamu pahami atau bisa memintanya untuk mengajarimu bahasa daerah tesebut.
Tetapi, tidak jarang orang yang sulit mendapatkan hal tesebut. Alih-alih teman sefrekuensi yang didapat, malah teman yang toxic yang ditemui. Nah, di sini memerlukan tingkat selektifitas yang tinggi. Terlebih, jika kamu memiliki sikap people pleaser, harus pintar memilih teman, ya!
Baca Juga: Dilema Mahasiswa: Ngekos atau Ngontrak?
3. Mengikuti UKM atau organisasi di kampus
Dengan mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau organisasi di kampus, selain kamu bisa mengembangkan minat dan bakatmu di luar studi kuliahmu. Kamu juga bisa mendapat teman yang berbeda-beda dengan prodi atau jurusanmu bahkan berbeda dengan fakultasmu.
Saranku, ikuti UKM atau organisasi di kampus yang sesuai dengan minat dan bakatmu atau secukupnya saja. Jangan terlalu banyak, agar tidak mengganggu kegiatan kuliahmu.
4. Mencoba memasak masakan khas daerahmu atau masakan favorit keluargamu
Kamu bisa searching di internet untuk mencari resep masakan khas daerahmu atau meminta keluargamu untuk mengirim resep makanan khas daerahmu atau makanan favorit di keluargamu untuk kamu masak di kost–an.
Selain bisa mengobati rasa rindumu terhadap suasana rumah, kamu juga bisa menghemat pengeluaranmu. Lalu, kamu juga bisa mengajak teman barumu untuk makan bersama. Jadi, kamu bisa mengenalkan dan membanggakan daerah asalmu ke teman-teman barumu, deh!
5. Selalu berpikir positif yang kamu dapat ketika kamu menjadi mahasiswa rantau
Jika kamu selalu berpikir yang buruk atau negatif, bagaimana kamu bisa melewati masa-masa home sick-mu? Maka dari itu, coba kamu berpikir sisi positif yang kamu dapat ketika kamu tidak lagi tinggal bersama orang tuamu.
Seperti kamu yang menjadi anak mandiri, memiliki teman yang berasal dari berbagai daerah, menjelajahi tempat yang bahkan dulu kamu tidak tahu kalau tempat tersebut ada, menyicipi makanan daerah barumu yang sebelumnya kamu belum pernah makan, mencoba hal-hal baru, dan masih banyak lagi. Seru bukan menjadi anak rantau?
Baca Juga: Pentingnya Adaptasi bagi Mahasiswa Rantau
Jadi, itu tips meredakan perasaan home sick ala aku, yang aku terapkan ketika aku lagi kangen keluarga dan suasana rumah. Buat kalian yang sedang merasakan rindu terhadap kampung halaman, bisa banget dicoba tips dari aku, siapa tahu bisa membantu.
Teruntuk anak kost, tetap semangat dan selalu menjaga kesehatan, ya! Karena ada orang tua, keluarga besar, dan kerabat yang selalu mendoakan kamu di manapun kamu berada. Mereka juga selalu menunggu kamu pulang ke rumah dengan membawa hasil positif yang kamu dapat ketika kamu pergi merantau. Semoga kalian sukses selalu!
Penulis: Nabiila Dini Kurnia
Mahasiswa D3 Perpustakaan Universitas Sebelas Maret
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi