Pertumbuhan internet sangat memengaruhi kehidupan kita. Internet telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kegiatan sehari-hari, mulai dari belajar, bersosialisasi, hingga bekerja. Hampir semua aspek kehidupan dapat diakses dengan mudah melalui internet.
Namun, penggunaan internet yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan dalam penggunaan teknologi agar tetap bermanfaat tanpa mengorbankan kesehatan (Young, 1998).
Penggunaan internet yang berlebihan dapat menyebabkan masalah fisik seperti menatap layar dengan terlalu lama dapat menyebabkan mata kering (Rosenfield, 2011). Selain itu, juga akan mengakibatkan postur tubuh menjadi tidak nyaman seperti sakit leher, sakit pinggang (Bridger, 2003).
Dampak negatif ini tidak hanya terjadi pada fisik, tetapi juga memengaruhi kesehatan mental. Media sosial yang sering kali menyebarkan isu-isu yang tidak benar sehingga menimbukan beban pikiran dan ini sangat memengaruhi kesehatan kita (Festinger, 1954).
Saya pernah merasa tertekan akibat informasi yang beredar, terutama saat banyak berita hoaks atau negatif yang sulit dibedakan kebenarannya. Rasanya seperti dibombardir dengan hal-hal yang bikin overthinking,” ujar salah satu mahasiswa.
Kecanduan internet ditandai dengan berbagai gejala seperti depresi, mudah marah, panik, stres, masalah pencernaan, gangguan tidur, dan sebagainya (Block, 2007).
Gejala-gejala ini menunjukkan dampak negatif yang akan terjadi pada diri kita bila salah memanfaatkannya. Untuk mengatasinya dapat melakukan pembatasan waktu penggunaan internet dengan kegiatan yang bermanfaat akan membuat kita merasa waktu yang dikeluarkan sangat sepadan seperti olahraga, jalan-jalan, atau menikmati alam dapat membantu kita untuk menjaga keseimbangan hidup.
Selain itu, menemukan hobi tanpa melibatkan internet seperti membaca buku atau memasak dapat membantu menghindari ketergantungan terhadap internet.
Saya pernah merasakan kecanduan internet yang sangat hebat terhadap penggunaan internet seperti bermain game, media sosial hingga subuh hari. Sehingga membuat saya menjadi mengabaikan tugas-tugas yang ada dan menjadi kurang melakukan interaksi sosial dengan orang-orang di sekitar. Setelah mencoba membatasi waktu penggunaan dan mencari hobi baru, saya merasa lebih bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan menjadi lebih produktif,” ujar salah satu mahasiswa.
Baca Juga: Penggunaan Internet Sehat dan Aman sebagai Investasi Masa Depan Generasi Digital Indonesia
Namun, dampak dari kecanduan internet dapat membuat kita menjadi sering berbohong kepada orang lain. Misalnya berbohong kalau menghabiskan waktu pada internet untuk membuat tugas dan lain-lain, sebenarnya kita menghabiskan waktu pada internet untuk membeli game atau konten lainnya.
Dari kencanduan tersebut dapat merugikan diri kita baik secara finansial maupun emosional bahkan merusak hubungan antara keluarga maupun pertemanan dan menimbulkan perasaan bersalah (Morin, 1999).
Di era digital yang semakin maju ini, dampak penggunaan internet tidak selalu negatif. Tetapi, perkembangan internet saat ini memberikan dampak positif yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari.
Internet tidak hanya mempermudah dalam mengakses informasi terbaru, tetapi juga membantu dalam proses pembelajaran, penyusunan tugas, dan pengembangan wawasan. Selain itu, internet juga membuka peluang untuk menjelajahi dan mengikuti berbagai kegiatan akademik maupun non-akademik secara daring.
Menurut Sutrisno (2020), internet menjadi sarana penting bagi pelajar dan mahasiswa dalam memperoleh data dan informasi tanpa harus mencari tahu secara langsung, sehingga segala kebutuhan akademis dapat terpenuhi dengan lebih efektif.
Oleh karena itu, kesadaran diri merupakan salah satu langkah pertama dalam mengatasi kecanduan internet. Dengan memperbaiki kebiasaan buruk dengan membatasi penggunaan layar dapat mengurangi dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental kita, sehingga berpotensi meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Digital: Mengapa Penggunaan Internet yang Sehat itu Penting
Memanfaatkan waktu dengan aktivitas yang bermanfaat juga merupakan salah satu cara untuk mengatasi kecanduan internet. Dengan adanya kegiatan tersebut, tubuh dan pikiran kita akan merasa lebih terbuka dan segar karena tidak perlu memikirkan isu-isu yang beredar di dunia maya.
Maka dari itu, dalam dunia yang semakin digital ini, kita harus bijak dalam memanfaatkannya, agar tubuh dan pikiran kita tetap sehat baik secara mental maupun fisik.
Penulis: Waze 2
1. Elvia Angela
2. Jeffrey Ong
3. Vica Ulia Putri
4. Lia Angelina
5. Fena Amaliah
6. Wilson Lau
7. Kathlen Anatasya
8. Jonathan
9. Dylan
10. Michelle
11. Joycelin
Mahasiswa Universitas Internasional Batam
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Daftar Pustaka
Block, J. J. (2007). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (4th ed., text rev.). American Psychiatric Association.
Bridger, R. S. (2003). Introduction to ergonomics (2nd ed.). Taylor & Francis.
Festinger, L. (1954). A theory of social comparison processes. Human Relations, 7(2), 117–140.
Morin, C. M. (1999). Insomnia: Psychological assessment and management. Guilford Press.
Rosenfield, M. (2011). Computer vision syndrome (CVS). Ophthalmology Clinics, 24(1), 51–62.
Young, K. S. (1998). Caught in the net: How to recognize the signs of internet addiction and a winning strategy for recovery. John Wiley & Sons.
Kuss, D. J., & Griffiths, M. D. (2017). Social networking sites and addiction: Ten lessons learned. International Journal of Environmental Research and Public Health, 14(3), 311.
Lissak, G. (2018). Adverse physiological and psychological effects of internet use and addiction: A review of the literature. International Journal of Environmental Research and Public Health, 15(12), 2473.
Ikuti berita terbaru di Google News