Menyelisik Nilai-Nilai Moral dalam Cerita Pendek Cinta Laki-Laki Biasa Karya Asma Nadia

Cerpen
Cinta Laki-laki Biasa.

Cinta Laki-Laki Biasa merupakan salah satu judul dalam buku kumpulan cerpen Cinta Laki-Laki Biasa karya Asma Nadia yang terbit pada tahun 2016 silam.  Buku Cinta Laki-Laki Biasa karya Asma Nadia berkisah mengenai cinta tulus sepasang kekasih, Nadia dan Rafli.

Cerita Cinta Laki-Laki Biasa telah diangkat ke layar lebar pada tahun 2016. Tokoh Nania diperankan oleh Velove Vexia, Rafli oleh Deva Mahendra, Tyo oleh Nino Fernandez, dan deretan aktor/ aktris.

Kisah ini bermula ketika Nania magang di sebuah proyek perumahan sederhana untuk masyarakat kurang mampu. Nania berasal dari keluarga yang berada dan berpendidikan. Ia merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Cinta mereka mendapat penolakan dari kedua orang tua Nania. Karena, Rafli dianggap kurang cocok menikahi Nania.

Bacaan Lainnya
DONASI

Seluruh saudaranya perempuan dan telah menikah dengan lelaki mapan. Sedangkan, Nania, ketika itu masih menjadi mahasiswi arsitektur yang sedang menyelesaikan tugas magang. Di tempat magang tersebut, Nania bertemu dengan Rafli yang menjadi mentornya.

Nania tidak hanya mendapatkan bimbingan mengenai ilmu membangun rumah, tetapi juga tuntunan untuk menjalani hidup yang lebih penuh arti. Bahwa kebahagiaan tidak dibangun dengan kemewahan, tetapi kesederhanaan dan ketulusan.

Setelah dua tahun berpisah, Rafli menemui Nania dan mengajaknya untuk ta’aruf. Nania pun menerima ajakan tersebut dan memutuskan untuk menikah dengan Rafli. Namun, keluarga Nania menolak Rafli. Nania terus dibujuk untuk menikah dengan Tyo, sorang dokter muda.

Ayah Nania menolak putri bungsunya menikah dengan laki-laki yang status sosialnya tidak sama dengan mereka. Nania tidak peduli. Ia melihat sisi lain dari Rafli. Di mata Nania, Rafli merupakan seorang yang memiliki sikap yang sangat luar biasa, lebih dari apa yang ia harapkan.

Suatu ketika Nania mengalami musibah yang membuatnya lumpuh. Namun, Rafli tidak meninggalkan Nania. Ia senantiasa berada di sisi Nania. Hal tersebutlah yang menjadikan keluarga Nania yakin kepada Rafli untuk menjadi pendamping hidup Nania.

Buku Cinta Laki-Laki Biasa sebenarnya berisi kumpulan cerpen milik Asma Nadia. Buku ini sangat cocok untuk dibaca golongan remaja akhir sampai dewasa. Karena, dalam buku tersebut mengisahkan perihal memilih pasangan. Ketika memilih pasangan yang pertama dan utama yang harus dilihat adalah akhlak dan perilakunya bukan kekayaan atau status sosialnya.

Hal tersebut dipraktikkan oleh Nania dalam memilih pasangan. Ia tidak salah memilih Rafli untuk menjadi pasangan hidupnya yang menemani di saat sakit sekalipun. Rafli penuh kasih sayang dan tidak melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Hal tersebut penting untuk menjaga kewarasan dan kesehatan kita.

Kumpulan Cerpen Cinta Laki- Laki Biasa merupakan karya sastra yang di dalamnya mengungkapkan permasalahan hidup yang bercorak moral. Secara garis besar permasalahan moral tersebut meliputi banyak hal seperti: pola pikir, pandangan hidup, tingkah laku, dan sebagainya.

Dalam kumpulan cerpen karya Asma Nadia, dkk ini terdapat banyak hal yang bersangkutan dengan perwujudan sikap moral. Sesuai dengan hakikatnya, karya sastra memberikan pemahaman terhadap masyarakat secara tidak langsung.

Melalui pemahaman terhadap tokoh-tokohnya, misalnya, masyarakat dapat memahami perubahan, kontradiksi, dan penyimpangan-penyimpangan lain yang terjadi dalam masyarakat, nilai-nilai moral dalam cerpen Cinta Laki- Laki Biasa meliputi: (a) nilai-nilai moral dalam konteks kejujuran; (b) Menjadi diri sendiri; (c) Bertanggung jawab; (d) Kemandirian; (e) Keberanian moral; (f) Kerendahan hati; (g) Kritis.

Baca Juga: Analis Psikologi karakter Tokoh Utama dalam Cerpen “Ketika Laut Marah” Karya Widya Suwarna

Nilai-Nilai Moral dalam Cerpen Cinta Laki-Laki Biasa

1. Kejujuran

Kejujuran Nania tentang perasaan terhadap Rafli sulit untuk ia ungkapkan di depan keluarganya. Melihat tokoh Nania memiliki semangat yang tinggi untuk berjuang demi kebenaran, keadilan, dan kejujuran. Untuk merealisasikan apa yang diperjuangkan itu, Nania berani melakukan berbagai bentuk kegiatan dengan risiko yang tidak ringan.

Tokoh Nania seperti ini telah memiliki idealisme yang tinggi. Tidak setiap orang berani untuk mengatakan yang benar adalah benar, dan salah adalah salah. Bersikap jujur memang sulit, apalagi ia tidak ingin terkesan melakukan tindakan tersebut demi kepentingan pribadi atau keuntungan pribadi karena semata-mata rasa cintanya kepada Rafli.

2. Menjadi Diri Sendiri

Tokoh Nania yang tidak bisa mengungkapkan alasannya mengapa ia mau menikah dengan Rafli. Pendirian Nania untuk menentukan pilihannya tidak menghiraukan pendapat keluarganya. Nania menyakinkan dirinya sendiri untuk menikah dengan lelaki pilihannya.

Nilai moral tersebut mendasari dan menjadi panduan hidup manusia yang merupakan arah dan aturan yang perlu dilakukan dalam kehidupan pribadinya.

3. Bertanggung Jawab

Rafli dengan setia dan tanggung jawabnya menemani Nania di rumah sakit. Rafli meninggalkan Nania hanya di waktu-waktu sholat setelah itu menemani Nania kembali.

Kehadiran suami di dalam ruang seperti suatu keharusan dan dianggap sebagai tanda perhatian, kasih, dan tanggung jawab seorang pria sebagai suami dan calon ayah yang baik. Rafli berusaha mendampingi Nania di saat proses melahirkan. Nania tidak khawatir lagi karena Rafli menemaninya.

4. Kemandirian

Nania yakin bahwa tidak ada laki-laki lain yang mencintainya sebesar cinta Rafli. Gagasan yang diutarakan Nania tanpa ada keraguan ia menyakini laki-laki itu yang baik menurutnya. Sikap mandiri pada hakikatnya merupakan kemampuan untuk selalu membentuk penilaian sendiri terhadap suatu masalah moral.

5. Keberanian Moral

Keluarga Nania menentang pilihan Nania menjadikkan Rafli sebagai suaminya, karena Rafli hanya laki-laki biasa berbeda jauh dengan kehidupan Nania. Nania menunjukkan tekad sikap yang diyakininya. Orang yang berani secara moral akan membuat pengalaman yang menarik.

Setiap kali ia berani mempertahankan sikap yang dinyakini, ia merasa lebih kuat dan berani dalam hatinya, dalam arti ia semakin dapat mengatasi perasaan takut dan malu.

Baca Juga: Gambaran Sosial dan Pesan Moral dalam Cerpen Jejak Kebaikan di Tepi Jalan karya Rheza Aditya Gradianto

6. Kerendahan Hati

Rafli menerima apa adanya Nania dengan keadaan Nania yang sudah tidak bisa apa-apa, Rafli memandang Nania dengan penuh cinta seperti sebelum Nania mengalami kelumpuhan. Rasa yang dimiliki Rafli tak sedikitpun berkurang untuk Nania, denga ketulusan hati Rafli, Rafli merawat Nania dengan hati yang tulus.

7. Kritis

Rafli adalah lelaki yang luar biasa, ia tidak melepas tanggung jawabnya sebagai Ayah atau suami dalam keluarganya. Walaupun dalam keadaan apapun, banyak orang yang sering bilang bahwa kritis itu hanya sifat keegoisan dan tidak mau kalah yang dimiliki beberapa individu/ oknum tertentu saja, padahal mereka semua tidak mengerti apa sebenarnya arti kritis itu.

Sikap Kritis itu, sebenarnya sikap spontan seseorang terhadap sesuatu yang terjadi secara tidak terduga, mungkin lewat perkataan atau perbuatan.

Penulis: Elis Hasanah
Mahasiswa 
Pasca Sarjana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Suryakancana Cianjur

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI