Thailand, melalui brand seperti Erawadee, membangun citra global berbasis rempah-rempah dan pengobatan tradisional.
Erawadee merupakan perusahaan berbasis herbal dan pengobatan tradisional Thailand yang telah sukses memasarkan produk-produk kesehatan ke pasar internasional.
Mereka menggabungkan riset ilmiah modern dengan warisan pengobatan tradisional untuk menghasilkan produk yang diterima secara global.
Kunjungan Mahasiswa Pascasarjana Sains Agribisnis IPB University ke Erawadee memberikan gambaran konkret bagaimana UMKM dapat tumbuh menjadi pemain internasional melalui konsistensi, inovasi, dan sinergi dengan kebijakan pemerintah.
Erawadee memulai dari skala kecil, tetapi mampu berkembang dengan memanfaatkan pengetahuan lokal dan dukungan riset ilmiah.
Mereka mengemas produk herbal tradisional dalam bentuk yang modern, higenis, dan sesuai dengan regulasi internasional.
Produk-produk mereka memiliki sertifikasi internasional, dilengkapi dengan narasi budaya dan kesehatan yang kuat, serta dipasarkan secara digital dengan pendekatan profesional.
Erawadee Thailand adalah contoh sukses UMKM berbasis herbal yang mampu menyatukan kekuatan pengobatan tradisional dengan inovasi modern serta strategi pemasaran global.
Kesuksesan mereka tidak terjadi secara instan, tetapi merupakan hasil dari konsistensi dalam menjaga kualitas, riset berkelanjutan, dan adaptasi terhadap kebutuhan pasar.
Erawadee memanfaatkan kearifan lokal berupa ramuan herbal warisan Kerajaan Thailand, lalu mengemasnya dalam bentuk produk yang modern, praktis, dan sesuai tren, seperti spray, roll-on, hingga skincare alami.
Mereka tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada edukasi konsumen, desain kemasan, hingga pengalaman belanja yang menyenangkan.
Sertifikasi halal, kemampuan staf melayani berbagai bahasa, serta ekspansi ke pasar wisatawan internasional menunjukkan bahwa Erawadee paham betul bagaimana menjadikan produk tradisional sebagai bagian dari gaya hidup global.
Dengan menggabungkan nilai budaya, inovasi teknologi, dan pemasaran yang inklusif, Erawadee berhasil membuktikan bahwa UMKM berbasis herbal bisa naik kelas dan menembus pasar dunia.
Tidak kalah hebat, Indonesia memiliki keragaman hayati dan jenis rempah mulai dari jahe merah, kunyit, temulawak, hingga kayu manis dan pala.
Namun, optimalisasi hilirisasi dan skema kemitraan jangka panjang dengan industri herbal harus terus dilakukan.
Selain itu, pengembangan brand story yang kuat dan konsisten dapat diadopsi dalam pengembangan industri herbal dalam negeri.
Indonesia mengembangkan kearifan lokal seperti tradisi jamu Jawa, ramuan Minangkabau, atau pengobatan Dayak sebagai identitas produk yang akan menambah nilai dari produk.
Narasi ini perlu didukung oleh visualisasi kemasan yang menarik, edukasi pasar yang berkelanjutan, dan kehadiran di berbagai platform digital global.
Dengan strategi ini, produk herbal Indonesia tidak hanya bersaing dari sisi kualitas, tetapi juga dari sisi diferensiasi budaya yang unik dan berdaya saing tinggi.
UMKM Indonesia perlu melakukan standardisasi produk, pelatihan kewirausahaan, dan adopsi teknologi modern untuk meningkatkan daya saing.
Penguatan branding berbasis kearifan lokal juga penting untuk menarik pasar global. Untuk mencapai hal ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri herbal untuk membangun ekosistem industri herbal yang kompetitif.
Edukasi petani, riset tanaman obat, standarisasi BPOM, dan promosi berbasis budaya menjadi kunci.
Selain itu, perlunya pengembangan kawasan rempah dan tanaman obat di sentra-sentra produksi rempah, seperti Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, atau wilayah Nusa Tenggara.
Kawasan ini bisa berfungsi sebagai pusat riset, produksi, pelatihan, dan inkubasi UMKM yang fokus pada hilirisasi rempah.
Pemerintah daerah dan pusat dapat berperan sebagai fasilitator, sementara perguruan tinggi, lembaga riset, dan pelaku industri menjadi mitra utama dalam pengembangan teknologi dan inovasi produk.
Dengan pola klaster seperti ini, Indonesia akan mampu menciptakan ekosistem UMKM herbal yang saling terhubung, efisien, dan siap ekspansi global.
Ekosistem yang mendukung, termasuk akses permodalan dan infrastruktur distribusi digital, akan mempercepat pencapaian tujuan ini.
Dengan dukungan yang tepat, UMKM herbal Indonesia diharapkan dapat memperluas pangsa pasar herbal secara global.
Penulis:
1. Suryani Eka Putri
2. Deslyana Tricia Putri
3. Nuris Shokhifatul Aliyah
4. Faiz Alfian Nazr
5. Nia Rosiana
Mahasiswa Doktor dan Magister Sains Agribisnis, serta Dosen Departemen Agribisnis IPB University
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News