Mitos atau Fakta: Bahaya Berenang di Kolam Renang Umum

Mitos atau Fakta Bahaya

Renang menjadi salah satu olahraga yang cukup diminati oleh masyarakat. Masyarakat biasanya melakukan aktivitas renang saat waktu liburan. Masyarakat cenderung memanfaatkan kolam renang umum sebagai wahana rekreasi bagi anak-anak.

Kolam renang umum biasanya mampu menampung pengunjung sebanyak mungkin, tergantung kapasitas dari kolam renang yang ada di setiap tempat. Bagaimanakah bahaya dan keamanan terkait hal tersebut? Mari kita bahas fakta dan mitos terkait bahaya berenang di kolam renang umum bagi masyarakat.

1. Wanita jangan berenang di kolam renang umum, nanti bisa hamil!

Pada Februari 2021, masyarakat gempar dengan berita wanita hamil saat setelah berenang di kolam renang umum. Apakah hal tersebut dapat dibenarkan? Hal tersebut merupakan mitos. Bahaya tersebut dibantah oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Sperma tidak akan mampu bertahan dengan kondisi air kolam yang telah tercampur dengan banyak larutan. Dengan kata lain, bahwa kolam renang aman untuk wanita melakukan aktivitas renang.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Olahraga yang Dapat Meningkatkan Aktivitas Fisik pada Lansia

2. Kolam renang umum sarang penyakit menular

Kolam renang umum difasilitasi untuk masyarakat dengan latar belakang berbeda-beda, mulai dari masyarakat bawah hingga atas. Banyaknya masyarakat lebih memilih berenang di kolam renang umum, karena lebih murah. Hal tersebut yang menyebabkan kolam renang umum menjadi salah satu tempat penularan penyakit yang cukup baik.

Penyakit yang biasanya ditularkan melalui air kolam renang ialah diare, muntaber, penyakit kulit, dan lain-lain. Biasanya penularan bisa melalui kontak langsung antara air dan kulit atau tertelan air di kolam renang. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa kolam renang umum sebagai sarana yakin menular merupakan fakta.

Walaupun kolam renang umum sarang penyakit menular, masyarakat masih bisa untuk menggunakan kolam renang umum dengan memperhatikan beberapa hal yaitu:

  1. meminimalisir terminumnya air kolam
  2. gunakan kacamata renang dan penutup telinga
  3. mandi setelah berenang di kolam renang umum dengan air bersih
  4. gunakan sabun saat mandi setelah berenang
  5. cuci kembali pakaian atau perlengkapan yang digunakan saat berenang

3. Bahan berbahaya dalam kolam renang

Bahan berbahaya dalam kolam renang, salah satunya adalah bahan kaporit. Kaporit dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit. Bila terlalu banyak menelan air kolam yang berisi kaporit dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Baca Juga: Bagaimana Agar Tubuh Tetap Bugar Setiap Hari?

Perlu diwaspadai terkait gejala-gejala yang muncul sesaat setelah berang. Selain kaporit, juga masih banyak bahan atau senyawa yang lain dalam kolam renang umum. Hal ini mengindikasikan bahwa di kolam renang mengandung bahan yang berbahaya adalah fakta.

Walaupun kolam renang umum berisi bahan berbahaya, masyarakat masih bisa untuk menggunakan kolam renang umum dengan memperhatikan beberapa hal yaitu:

  1. meminimalisir terminumnya air kolam
  2. gunakan kacamata renang dan penutup telinga
  3. mandi setelah berenang di kolam renang umum dengan air bersih
  4. gunakan sabun saat mandi setelah berenang
  5. cuci kembali pakaian atau perlengkapan yang digunakan saat berenang

4. Covid 19 dapat menyebar melalui kolam renang

Kolam renang umum biasanya mengandung desinfektan seperti klorin dan bromin. Desinfektan yang digunakan dalam kolam renang umum dapat membunuh bakteri dan virus yang ada di dalam kolam. Dengan kata lain, kolam renang memiliki risiko penyebaran Covid 19 yang rendah.

Baca Juga: Dampak WFH (Work From Home) pada Manajemen Komunikasi Keluarga saat Pandemi COVID-19

Covid 19 akan berisiko mati saat berada di dalam kolam yang berisi desinfektan. Walaupun berisiko rendah, hindari kerumunan dalam kolam renang untuk menghindari penyebaran Covid 19. Hal ini mengindikasikan bahwa kolam renang dapat menyebarkan Covid 19 adalah mitos, akan tetapi penyebaran dapat terjadi bila ada kerumunan.

M. Fazlan
Mahasiswa Prodi Kepelatihan Olahraga
Universitas Jambi

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI