Bantu UMKM Coklat Taleus Tingkatkan Penjualan, Mahasiswa IPB Kenalkan Branding Online

UMKM Coklat Taleus IPB
Kelompok IGTF 15 bersama pemilik UMKM coklat taleus “Nyi Pohatji”

IPB Goes To Field atau IGTF merupakan program kolaborasi antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB dengan program studi Komunikasi Sekolah Vokasi IPB yang dilaksanakan sejak Oktober 2021 dan berakhir pada awal Desember 2021 nanti. Kegiatan dari program ini bertujuan untuk membantu UMKM lingkar kampus Dramaga dalam menghadapi persaingan ketat di era global dengan memperkenalkan sistem Digital Marketing.

Program ini dijalankan sebagai tugas akhir mata kuliah Komunikasi Bisnis untuk semua mahasiswa program studi Komunikasi Sekolah Vokasi IPB semester 3. Didampingi oleh dosen pembimbing dari masing-masing kelas, pelaksana IGTF ini dibagi menjadi beberapa kelompok. Dan untuk kelompok 15 sendiri ditugaskan untuk membantu UMKM yang berlokasi di Situ Gede dengan produk olahan pertanian yaitu taleus.

Baca Juga: Mahasiswa KKN-T IPB University Mengeksplorasi Potensi Lokal Kabupaten Kepulauan Selayar

Bacaan Lainnya
DONASI

Kelompok IGTF 15 berkesempatan untuk mendampingi sebuah UMKM dengan produknya yaitu coklat taleus bermerek “Nyi Pohatji” yang berlokasi di Situ Gede, Bogor Barat. Coklat taleus merupakan inovasi produk perpaduan antara produk luar yang modern seperti coklat dengan taleus sebagai produk hortikultura yang terkenal di Bogor. Usaha ini sudah ada sejak tahun 2016. 

“Karena ibu cinta Kota Bogor dan suka taleus juga, jadi ibu bikin coklat taleus. Coklat yang isinya kripik taleus.” ujar Ibu Asnawati selaku pemilik dari usaha, saat ditanya alasan memilih coklat taleus sebagai produk UMKM-nya. Beliau mengaku bahwa produknya ini menunjukkan cara baru untuk menikmati taleus, yaitu dengan dijadikan isian coklat.

Langkah awal yang dilakukan oleh kelompok 15 IGFT dalam membantu UMKM tersebut adalah dengan melakukan wawancara terkait permasalahan di bidang branding apa saja yang selama ini dihadapi dan dapat dibantu oleh kelompok 15. Permintaan pertama dari bu Asna adalah untuk dibuatkan katalog produk karena beliau memerlukannya untuk seminar UMKM. Pertemuan kedua, kelompok 15 melakukan dokumentasi proses pembuatan produk.

Baca Juga: Bukan Sekedar Try Out SBMPTN, MasukKampus Hadir Mengeksplorasi IPB University

Langkah-langkah selanjutnya, mulai dilakukan proses Digital Marketing, seperti mengambil dan mengedit foto produk untuk konten di media sosial, mendaftarkan UMKM ke e-commerce, menyiapkan keperluan dan mengedukasi pemilik UMKM terkait online selling. Pemilik UMKM diajarkan bagaimana cara mengoperasikan canva sebagai aplikasi untuk keperluan desain katalog produk, poster, maupun konten di media sosial Instagram dan Facebook. Selain canva, pemilik UMKM juga diberikan edukasi perihal bagaimana cara menggunakan akun Shopee sebagai seller.

Selain pemasaran secara daring melalui pemasangan iklan di media sosial seperti Facebook Ads dan Instagram Ads. Kelompok IGTF 15 juga berencana untuk menyiapkan strategi pemasaran langsung di sekitar tempat tinggal pemilik UMKM. Hal-hal yang akan dipersiapkan untuk keperluan pemasaran secara langsung adalah cetak katalog produk dan membagikan poster-poster produk ke masyarakat sekitar.

Adanya program dari LPPM IPB membuat mahasiswa memiliki pengalaman terjun langsung ke lapangan untuk melihat dan membantu UMKM, yang mana hal ini dapat menambah pengetahuan dan pembelajaran untuk masing-masing mahasiswa. Harapannya, program bantuan dari LPPM IPB ini dapat terus berjalan setiap tahunnya dan membantu para pemilik UMKM untuk membangun UMKM-nya menjadi lebih dikenal dan berkembang dengan baik.

Baca Juga: UMKM “Wedonuts” Berawal dari Kegabutan yang Membuahkan Hasil

Hanny Nurulhade Pratami
Devira Shifawati Suherman
Mahasiswa Komunikasi Sekolah Vokasi IPB

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI