Modifikasi Belajar melalui On Job Training (OJT) di Jurusan Farmasi

Farmasi

Pendidikan Menengah Kejuruan merupakan Pendidikan pada jenjang Pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan mengembangkan diri di kemudian hari.

On Job Training (OJT) adalah pelatihan atau magang industri merupakan bagian dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di Sekolah Menengah Kejuruan. Dalam hal ini OJT memiliki peranan penting sebagai proses modifikasi pada kegiatan belajar mengajar kejuruan Farmasi dan memberikan gambaran kompetensi dan prospek kerja lulusan farmasi seperti di Rumah Sakit, Klinik, Apotek dan Industri Obat.

OJT Farmasi dilakukan 3 tahap yaitu pada OJT Laboratorium, OJT Apotek dan OJT Goes To Campus.

Bacaan Lainnya

OJT Laboratorium merupakan OJT yang dilakukan untuk memperkenalkan sarana prasarana kesehatan yang ada di Laboratorium Farmasi bagi calon farmasi pada jenjang SMK dengan kurikulum disesuaikan dengan keadaan laboratorium. OJT ini pesertanya merupakan para peserta didik kelas IX dari SMP/MTs yang memiliki peminatan sekolah pada jurusan Farmasi.

OJT Apotek merupakan OJT pra Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai observasi peserta didik Farmasi terhadap kelayakan menuju PKL, tempat OJT dilaksanakan di sarana kesehatan/DUDI yang sudah bekerja sama dengan SMK seperti Apotek, Klinik dan Rumah Sakit. OJT ini dilakukan selama 14-30 hari, peserta pada OJT ini merupakan siswa/siswi kelas X pada semester 2 yang sebelumnya sudah memperoleh pembekalan OJT.

OJT Goes To Campus merupakan OJT yang dilakukan untuk memperkenalkan Industri Obat pada peserta didik kelas XII pada semester 5. Kurikulum yang digunakan dalam ojt ini meliputi simulasi praktik pembuatan sediaan padat seperti obat tablet, pengujian tablet, dan simulasi praktik pembuatan sediaan steril seperti Infus. Kegiatan pada ojt ini memerlukan peralatan industri jadi untuk pelaksanannya dilakukan di Laboratorium standar Perguruan Tinggi Kesehatan.

Program OJT ini telah dievaluasi pada tahun 2022 memberikan pengaruh besar pada perkembangan skill/keterampilan kejuruan farmasi terbukti pada saat peserta didik melaksakan PKL banyak DU/DI dan sarana kesehatan seperti Apotek BUMN memberikan respon baik yang signifikan proses pekerjaan kefarmasian peserta didik jauh lebih kompeten dari skill/keterampilan peserta didik pada umumnya di kelas XI.

Penulis: Ria Rahmawati
Jurusan: Farmasi SMK Muhammadiyah 2 Kuningan
Email: riarahmawati45@guru.smk.belajar.id

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI