Pernahkah Anda merasa seperti seorang pelaut yang terombang-ambing di tengah lautan tanpa peta? Sama seperti ketika kita menggunakan peta atau GPS untuk mencapai suatu tempat. Navigasi hidup membantu kita menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan-tujuan yang kita inginkan.
Contohnya saja kehidupan mahasiswa, dengan segala hiruk pikuknya, seringkali terasa seperti sebuah petualangan tanpa tujuan pasti. Di tengah derasnya arus informasi dan tuntutan zaman, kita membutuhkan kompas yang dapat memandu langkah kita.
Dunia perkuliahan bukan hanya tentang menumpuk pengetahuan di ruang kelas. Ya, mungkin kehidupan di kampus memang seru, tapi terkadang kita butuh tantangan yang lebih besar. Banyak mahasiswa mencari pengalaman yang lebih kaya melalui organisasi ekstrakurikuler, salah satunya adalah Mapala.
Organisasi pecinta alam ini tidak hanya menawarkan petualangan seru di alam bebas, tetapi juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri, melatih kepemimpinan dan juga membentuk karakter kepemimpinan yang tangguh.
Salah satu contoh nyata adalah kisah Ibnu Wardama, Ketua Mapala Trisula (Mapatris) 2023-2024, yang berhasil membawa organisasi ini menjadi lebih aktif dan meningkat. Kisahnya akan menginspirasi kita semua untuk menggali potensi kepemimpinan yang ada dalam diri.
Mapala telah lama dikenal sebagai tempat bagi mahasiswa untuk mengasah berbagai keterampilan, mulai dari navigasi, survival, hingga kepemimpinan. Melalui kegiatan-kegiatan di alam bebas, anggota Mapala diajarkan untuk bekerja sama dalam tim, mengatasi tantangan, dan menghargai lingkungan.
Selain itu, Mapala juga menjadi tempat bagi mahasiswa untuk keluar dari zona nyaman dan membangun kepercayaan diri. “Alam Sumber Cinta Kasih Abadi”, begitulah slogan Mapala Trisula yang menjadi sumber inspirasi bagi para anggotanya untuk belajar saling menghargai dan menghormati, tempat di mana kita bisa tumbuh subur dalam kebersamaan.
Baca Juga: Peringati Hari Bumi, Walhi dan Mapala STIK Banda Aceh Gelar Kemah Lingkungan
“Bagi kami alam telah menjadi guru kami, mengajarkan dan membimbing kami tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan tempat di mana kami bisa tumbuh belajar tentang kehidupan ini,” ujar Ilham salah satu anggotanya.
Di balik setiap keberhasilan dan pencapaian sebuah Mapala, terdapat sosok pemimpin atau yang bisa disebut sebagai Bintang Pemandu yang mampu menginspirasi dan mengarahkan anggotanya. Keberadaan Bintang Pemandu juga menjadi faktor penting dalam membentuk Mapala Trisula.
Bintang pemandu ini bisa berupa tokoh panutan, cita-cita, atau nilai-nilai hidup yang diyakini oleh anggota. Dalam dunia organisasi, seorang pemimpin atau yang bisa disebut sebagai bintang pemandu adalah seperti kompas yang memandu arah sebuah kapal. Ia tidak hanya sekadar memberikan perintah, tetapi juga menginspirasi, memotivasi, dan mengarahkan anggota menuju tujuan bersama.
Ibnu Wardama, Ketua Mapala Trisula, telah membawa angin segar bagi organisasi ini.
“Mapala bukan hanya sekedar organisasi biasa tetapi bagi personalku Mapala adalah wadah berproses, dengan alasan bahwa saya dulunya seorang introvert oleh karena itu saya pengen belajar agar gak introvert-introvert banget dengan belajar relasi bertemu orang, negosiasi, mengatur sebuah tim dan lain-lain, hal tersebut sebagai tempat belajarku,” ujarnya.
Baca Juga: Dies Natalis Ke-32, Mapala Civics Hukum Gelar Lomba Esai Nasional
“Selain itu kami di sini juga belajar untuk mengatur waktu dengan baik, bekerja dengan tim, dan menyelesaikan masalah,” tambah Ibnu Wardama.
Dengan gaya kepemimpinan yang demokratis dan inklusif, ia berhasil menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan pengembangan setiap anggota. Ibnu selalu melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan dan memberikan ruang bagi mereka untuk menyampaikan ide-ide baru.
Ia menciptakan lingkungan yang inklusif di mana setiap anggota merasa didengar dan dihargai dengan mengadakan sesi diskusi terbuka untuk menjaring masukan dari seluruh anggota. Setiap keputusan penting selalu dibahas bersama dalam rapat anggota, sehingga semua anggota merasa memiliki peran dalam organisasi.
Selain di bawah kepemimpinan Ibnu, pengaruh dari mantan ketua 2022-2023 atau anggota senior yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas juga telah memberikan dampak yang signifikan terhadap Mapala Trisula.
“Beliau memberikan banyak pengetahuannya seperti pengetahuan pendidikan, navigasi kompas, peta pada gunung dan hutan dan bukan itu saja beliau juga menguasai teknik-teknik panjat dan caving. Fokus ilmunya adalah ilmu medan, kompas dan peta,” ujar Ibnu Wardama.
Di bawah kepemimpinan Ibnu Wardama, Mapala Trisula telah melaksanakan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Mulai dari kegiatan bersih-bersih lingkungan, penanaman pohon, hingga pendakian gunung. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga mempererat tali persaudaraan di antara anggota.
Baca Juga: Mapala STIEM Palopo Gelar Milad Ke-21 Demi Persaudaraan dan Pelestarian Alam
Kepemimpinan Ibnu Wardama telah membawa dampak yang signifikan bagi Mapala Trisula. Anggota Mapala menjadi lebih mandiri, percaya diri, dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Selain itu, reputasi Mapala Trisula di tingkat universitas maupun masyarakat semakin meningkat. Organisasi ini sering diundang untuk berpartisipasi dalam berbagai acara dan proyek sosial.
Kisah Ibnu Wardama mengajarkan kita bahwa kepemimpinan yang baik tidak hanya tentang memberikan perintah, tetapi juga tentang menginspirasi dan memotivasi orang lain.
Seorang pemimpin yang baik harus mampu mendengarkan, menghargai pendapat orang lain, dan menciptakan lingkungan yang positif. Selain itu, seorang pemimpin juga harus memiliki visi yang jelas dan mampu membawa organisasinya menuju kesuksesan.
Setiap individu memiliki potensi untuk menjadi pemimpin. Tidak perlu menunggu jabatan atau posisi tertentu untuk bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Mulailah dari hal-hal kecil, seperti menjadi sukarelawan atau bergabung dengan organisasi yang sesuai dengan minat Anda. Dengan semangat yang sama seperti Ibnu Wardama, kita bisa menciptakan perubahan yang lebih baik.
Baca Juga: Mapala Se-Aceh Mendesak Menteri LHK Pindahan Kantor BBTNGL ke Aceh
Kisah Ibnu Wardama dan Mapala Trisula menginspirasi kita untuk terus belajar dan berkembang. Melalui organisasi mahasiswa, kita dapat menemukan jati diri, mengembangkan potensi, dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat.
Jadilah pemimpin yang inspiratif di lingkungan kampus, komunitas, atau keluarga Anda. Ingat, setiap perubahan besar dimulai dari langkah kecil.
Penulis:
1. Dzulfikar Adi Saputro (2022011034)
2. Mevia Salsa Awalya (2022011035)
3. Ilham Ardiansyah (2022011085)
4. Sonya Dafa Ratnalusty N. (2011011086)
Mahasiswa Psikologi Kepemimpinan B Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Dosen Pengampu: Rini Eka Sari, S.Psi., M.A.
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News