Tim Pengabdian Universitas Tidar yang terdiri dari beberapa dosen dan mahasiswa berkolaborasi mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan tepung dari bahan baku limbah organik di Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan.
Menurut Ketua Pengabdian Dr. Dra. Eny Boedi Ormawati, persoalan sampah ini menjadi masalah yang sangat serius dan menyangkut berbagai aspek baik dari sisi sosial, ekonomi, dan budaya.
Akan lebih baik jika pengolahan sampah di Indonesia mulai menitik beratkan masalah pemanfaatan dan keberlanjutan energi yang ada.
Pengolahan sampah organik yang ada selama ini hanya menitikberatkan menjadi pupuk kompos saja. Padahal banyak sampah dapat dikelola menjadi bahan bakar sumber energi dan pakan ternak yang baik. Hal ini akan lebih bernilai ekonomis dan menguntungkan.
Kegiatan pengabdian diikuti oleh 15 orang warga, empat mahasiswa, dan sembilan dosen Universitas Tidar. Pengabdian ini terfokus pada pemberian edukasi jenis-jenis limbah organik yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan.
Limbah pasar, rumah makan, maupun limah rumah tangga yang digunakan dalam pembutan pakan ikan ini antara lain; sisa sayur-sayuran, sisa buah-buahan, sisa-sisa makanan rumah tangga maupun rumah makan berupa limbah nasi, daging, telur, tulang, ampas kelapa, biji-bijian, dan sebagainya.
Limbah tersebut diproses melalui beberapa tahapan pengeringan dan penepungan. Dengan adanya program pengabdian ini, masyarakat mendapatkan peningkatan pemahaman, keterampilan mengolah limbah menjadi bahan baku pakan ikan dan ternak.
Penulis: Eric Armando
Siswa Akuakultur Universitas Tidar
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News