Mendapatkan pendidikan merupakan hak semua warga negara tanpa terkecuali. Salah satu tempat untuk mendapatkan pendidikan yaitu komunitas sekolah marginal yang berada di Caturtunggal, Depok, kabupaten Sleman, Yogyakarta dikenal sebagai komunitas bermain dan belajar bagi anak-anak yang tinggal di jalanan.
Untuk itu, mahasiswa dari Universitas Amikom Yogyakarta program studi Ilmu Komunikasi berupaya membuat pembelajaran dengan media boardgames dan literasi digital pada Komunitas Marginal yang masih kurang dalam membangkitkan semangat anak-anak untuk belajar.
Dalam upaya untuk membangkitkan semangat dan ketertarikan anak-anak jalanan terhadap belajar, mahasiswa Amikom Yogyakarta menciptakan media boardgames yang dibuat dengan konsep fun, menggunakan bentuk-bentuk geometris, dan juga atraktif untuk Komunitas Marginal.
Konsep dan langkah ini diharapkan dapat membantu SDM dari Komunitas Sekolah Marjinal ini yang akan berfokus pada pengajaran terhadap anak-anak tersebut untuk lebih tertarik dan mempunyai keinginan bersekolah lagi. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada hari Selasa (05/12/2023) melibatkan anak-anak dan anggota dari Komunitas Marginal Catur Tunggal.
Mahasiswa relawan memutarkan video literasi digital melalui proyektor mengenai bijak bermedia sosial agar anak-anak dapat menyaring atau membedakan informasi yang bermanfaat dan tidak. Selain itu, kegiatan tersebut juga menjelaskan bagaimana cara memainkan boardgames yang berisi pertanyaan mengenai pengetahuan umum, sains, dan matematika.
Hal ini bertujuan untuk melatih daya berpikir serta imajinasi anak-anak jalanan. Dengan menciptakan poin-poin unggul yang akan mendapatkan hadiah membuat anak-anak sangat antusias dalam mengikuti konsep pembelajaran yang telah disusun.
Bukan hanya itu saja, setelah pembelajaran selesai mahasiswa memberikan plakat sebagai bentuk terimakasih atas kolaborasinya dengan komunitas marginal, perwakilan komunitas marginal juga mengadakan evaluasi dengan mahasiswa Amikom Yogyakarta.
”Kami sangat berterima kasih untuk para kakak-kakak mahasiswa dari Universitas Amikom Yogyakarta dalam membuat kegiatan ini, dari sekian banyak kegiatan kolaborasi yang yang pernah diadakan oleh universitas lain kepada Komunitas Marginal, kami belum pernah melihat anak-anak seantusias ini dalam belajar dan bermain. Mereka sangat bersemangat. Konsep belajar kalian sukses membuat anak-anak tertarik dan nyaman,” kata Kak Pandu selaku perwakilan Komunitas Marginal.
Komunitas Marginal dengan dukungan mahasiswa Amikom Yogyakarta membuktikan bahwa kegiatan kolaborasi yang dilakukan menjadi salah satu hal penting dalam menciptakan semangat, ketertarikan, dan antusiasme dalam belajar serta kesadaran pentingnya literasi digital.
Rangkaian kegiatan proyek sosial Universitas Yogyakarta dari awal sampai dengan akhir menunjukkan bahwa anak-anak dari Komunitas Marginal sangat antusias dengan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan positif dengan adanya pembelajaran melalui media boardgame dan literasi media digital di Komunitas Marginal Yogyakarta.
Hal ini dilakukan agar menjadi solusi yang dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi Komunitas Marginal dengan pembelajaran menggunakan media board game menjadi referensi konsep belajar yang menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh dan literasi media digital dengan tema bijak bersosial media bentuk sosialisasi penggunaan media sosial di era sekarang, sosialisasi tersebut mencakup materi baik dan buruk berkomentar pada sosial media.
Penulis: Fiona Arinda Dewi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News