Pembuatan Pakan Ternak Berbahan Maggot dalam Sosialisasi serta Praktik yang dilaksanakan oleh Tim PPK Ormawa LEPPIM UPI

Pakan Ternak
Dokumentasi Tim dan Warga (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Pada pekan awal oktober, tepatnya di hari Minggu (1/10/2023), 15 anggota dari Tim PPK Ormawa UKM LEPPIM UPI yang dibersamai oleh Tim Volunteer telah berkesempatan melaksanakan sosialisasi dan praktik pembuatan pakan sapi dengan bahan utama maggot.

Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu RW 16 Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Bandung Barat.

Kegiatan dimulai pada pukul 08.30 WIB, yang di mana Tim Volunteer memulai keberangkatan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan menggunakan angkutan umum.

Beberapa hal yang telah dipersiapkan untuk mendukung keberlangsungan kegiatan ialah modul kegiatan, konsumsi peserta, spanduk, dan mesin penggiling sebagai alat utama dalam rangkaian praktik ketika di desa nanti.

Bacaan Lainnya

Saat telah tiba di lokasi, Tim PPK Ormawa UKM LEPPIM UPI mengadakan koordinasi serta obrolan singkat dengan pihak kampung, juga sembari mempersiapkan kegiatan untuk sosialisasi.

Gambar 1. Dokumentasi saat sosialisasi dan praktek penggilingan limbah sayur

Kegiatan sosialisasi serta praktik ini dihadiri oleh 32 warga yang berkumpul di Posyandu RW 16.

Tepat pada pukul 16.00 WIB kegiatan dimulai dengan pembukaan serta penjelasan program secara umum yang disampaikan oleh Halimatus Sadiyah selaku Ketua Tim Pelaksana dan Deliana Amanda selaku anggota tim Project Manager.

Setelah itu, rangkaian kegiatan dilanjut dengan praktik pembuatan pakan sapi menggunakan mesin penggiling.

Rangkaian tersebut dimulai dari penggilingan limbah sayur, penggilingan maggot, penambahan bahan seperti garam dan onggok, lalu rangkaian praktik terakhir yaitu pencampuran antara limbah sayur dan maggot yang sebelumnya telah digiling.

Gambar 2. Dokumentasi saat rangkaian penggilingan

Seperti yang kita telah pahami, bahwa maggot memiliki manfaat sebagai pengurai limbah kotoran hewan.

Berkesinambungan dengan yang dikatakan Halimatus Sadiyah, “Kita dapat mengurangi limbah kotoran hewan dengan dijadikannya sebagai pakan maggot”.

Maka dari hal tersebut, terkuak fakta unik mengenai memang benar adanya bahwa limbah organik memiliki kebermanfaatan antara satu dengan yang lain.

“Ini hal yang baru. Harapannya program ini bisa dilanjutkan dan dikembangkan lagi sehingga bermanfaat.” tutur salah seorang warga.

Pada pukul 17.15 WIB, rangkaian sosialisasi dan praktik telah selesai dengan dilaluinya rangkaian penutupan acara hingga dokumentasi.

Penulis: Ratna Wita
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses