Sukses atau tidaknya suatu pemerintahan itu tergantung pada karakter setiap pemimpinnya. Seorang pemimpin yang berkompeten dan produktif dalam mengembangkan kreativitas amaliyahnya tentu dapat mengantarkan umatnya dalam mencapai keberhasilan.
Sebaliknya, jika pemimpin tidak berkompeten, tidak bertanggung jawab dan lebih mengutamakan hawa nafsu dirinya sendiri justru akan membawa umatnya pada kehancuran.
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam merupakan sosok yang menjadi teladan, sebagai pemimpin yang berhasil membawa perubahan yang besar bagi sejarah peradaban dunia.
Baca juga: Diganjar Pemimpin Muda, Masih Mampukah Surakarta Menjadi “Afiliator” Budaya
Sifat dan karakter Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dalam memimpin membentuk masyarakatnya menjadi masyarakat yang terbuka, berakhlak baik dan sangat menjujung tinggi persaudaraan yang didasari ajaran tauhid dan kemanusiaan.
Saat ini banyak pemimpin muslim yang berpolitik tapi tidak berakhlak. Islam hanya dijadikan pajangan nama saja, tetapi kenyataannya perilaku mereka tidak mencerminkan seorang pemimpin Islam. Hingga saat ini pun belum ada pemimpin Indonesia yang mencerminkan sifat ideal kepemimpinan dalam Islam.
Perihal kepemimpinan dalam Islam sebenarnya sudah diajarkan seperti dalam tata cara sholat berjamaah. Seorang imam yang memimpin di depan dan melindungi jamaahnya. Sedangkan makmum di belakang harus patuh kepada imam tersebut selama imam menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
Baca juga: Kekuatan Bangsa dari Kepemimpinan yang Muda
Jika imam melakukan kesalahan dan tidak sesuai dalam tata cara solatnya maka makmum berhak untuk menegur. Seorang pemimpin pun harus legowo apabila ditegur oleh makmumnya bila melakukan hal yang salah atau keliru dalam kepemimpinannya.
Istilah pemimpin dalam Islam memiliki tujuh konotasi yaitu khalifah, malik, wali, ‘amir, ra’in, sultan, rais, dan ulul amri (Alie, 2012).
Dari ketujuh konotasi tersebut, istilah imam dan khalifah digunakan dalam Al-Quran sebagai pemimpin. Keduanya menggambarkan ciri-ciri seroang pemimpin.
Pertama, imam berada di depan menjadi panutan dan contoh yang baik bagi umatnya. Kedua, khalifah berada dibelakang sebagai sosok pengganti dan yang selalu memotivasi sekaligus patuh pada pemimpin.
Baca juga: Pemimpin Muda, Jadilah Pendobrak Bukan Pengikut
Idealnya, pemimpin dalam Islam setidaknya mencerminkan karakter yang dimiliki oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.
Pertama Shiddiq, pemimpin harus berani jujur dalam segala kondisi dan permasalahan apapun yang ada dalam kepemimpinannya.
Kedua amanah, pemimpin harus menjalankan tugas dan wewenangnya yang telah dipercayakan dengan baik dan professional.
Ketiga fathanah, seorang pemimpin harus bisa bertindak dengan cerdas, dan mampu memberikan solusi pada setiap permasalahan.
Keempat tabligh, pemimpin harus bisa membangun komunikasi yang baik dan menyampaikan segala sesuatu dengan benar.
Kepemimpinan yang ideal dalam Islam adalah pemimpin yang bisa menerapkan teori kepemimpinan dalam Al-Quran dan hadits.
Penulis: Anisa Fitriyah
Mahasiswa Prodi Studi Agama-Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta