Pemuda dan Literasi: Rak Buku PPI Konya

Literasi
Rak Buku PPI Konya.

PPI Konya adalah salah satu perhimpunan mahasiswa Indonesia yang berada di Turki. Salah satu PPI yang sangat aktif dengan rangkaian program yang dijalaninya.

Salah satu program unggulannya adalah Rak Buku, di mana program ini awalnya terbentuk untuk memudahkan para alumni untuk menitipkan buku yang sudah tidak terpakai lagi. Lambat laun program ini semakin berkembang dan menjadi salah satu program yang menginspirasi.

Program ini tidak hanya sekadar untuk tempat menitipkan buku, semenjak dijadikan komunitas tujuan utamanya bukan hanya mengumpulkan buku tapi juga mengajak seluruh mahasiswa Indonesia untuk bersemangat dalam hal literasi membaca, menulis, dan berdiskusi.

Bacaan Lainnya

Program ini dinamakan “Konya Book Party”. Hal yang menarik dari acara ini adalah setiap orang membawa buku bacaan favoritnya, setiap orang akan membaca kurang lebih 40 menit dan setelah itu mendiskusikan isi dari apa yang telah dibaca dari buku bacaan tersebut.

Dengan genre buku yang bervariasi, di dalam acara ini mereka dapat mendiskusikan apapun. Sehingga acara ini digemari oleh para mahasiswa yang ada di Kota Konya.

Sementara itu, para pengurus program ini masih memiliki tantangan tersendiri, meski banyak mahasiswa yang antusias saat acara ini diadakan, mereka masih ingin menarik lebih banyak minat dari mahasiswa lainnya dengan cara membuat program rutinan “Konya Book Party” dengan membuat suasana ceria misalnya dilaksakan di taman sambil piknik sederhana. Harapannya agar orang yang datang tertular semangat dari orang di sekitarnya.

Salah satu pengurus dari program ini, Rani, menuturkan bahwa saat ini, “Salah satu problematika anak muda adalah mereka kesulitan menarasikan sesuatu. Padahal salah satu kunci keberhasilan negara, bangsa dan masyarakat itu kuncinya adalah komunikasi. Bagaimana kita mentransfer isi pikiran kita dan bisa diterima oleh orang lain. Sayangnya skill seperti ini masih kurang. Akar dari orang yang susah menarasikan sesuatu karena mungkin di dalam memorinya tidak memiliki kosa kata atau pengetahuan yang cukup. Ini semua berakar dari kebiasaan membaca. Jadi sebelum kita menuangkan air di gelas seseorang, kita harus isi dulu isi gelas kita sendiri,” ungkapnya.

Baca Juga: Kisah Perjalanan Mahasiswa Asal Cianjur yang Berkuliah di Bartin Universitesi Turki

Dengan adanya program ini, membuat banyak pemuda menjadi tahu pentingnya membaca, membuat mereka merasa butuh dan menjadi tertarik untuk membaca. Program ini juga sebagai suatu awal yang baik untuk menjadikan anak bangsa yang lebih cerdas dan mampu berpikir kritis, karena sudah terbiasa berdiskusi dan meningkatkan literasi membaca.

Penulis: Eva Sri Rezeki
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI