Kondisi sampah di Surabaya saat ini masih menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius oleh pemerintah. Meskipun pemerintah mengklaim bahwa jumlah sampah plastik telah menurun, namun sampah organik mengalami peningkatan yang signifikan.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya untuk mengurangi sampah plastik, masih ada tantangan yang perlu diatasi dalam mengelola sampah organik. Banyak masyarakat yang masih belum memahami dampak negatif pengelolaan sampah yang tidak tepat terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Kurangnya kesadaran ini seringkali berujung pada pembuangan sampah yang tidak semestinya, seperti membuangnya ke sungai, jalan, atau lapangan terbuka.
Selain itu, kurangnya edukasi mengenai pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang sampah turut berkontribusi terhadap meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat. Tanpa pendidikan dan kesadaran yang tepat, akan sulit menerapkan praktik pengelolaan sampah yang efektif.
Nadia Rensi Ramadhina, salah satu mahasiswa Program Studi Administrasi Negara di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, sedang mengikuti program MBKM Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya.
Dalam kegiatan ini, dia bekerja sama dengan rekannya untuk mendampingi warga RW 02 Simolawang dalam mengelola sampah, dengan tujuan menjaga lingkungan dan agar mengurangi timbunan sampah di TPA Benowo dengan pendamping Bapak Ghulam Maulana Ilman, S.AP., MPA., selaku dosen pembimbing (dospem) dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan Bapak Putra selaku pendamping dari Dinas Lingkungan Hidup Surabaya.
Warga RW 02 Simolawang secara aktif terlibat dalam kegiatan pengelolaan sampah dengan mengimplementasikan praktik-praktik berkelanjutan.
Salah satu praktik yang efektif dalam mengelola sampah adalah pengelolaan sampah melalui bank sampah yang dilakukan dengan prinsip-prinsip 3R, yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang).
Bank sampah merupakan fasilitas yang berfungsi untuk mengelola sampah dengan cara mengumpulkan, memilah, dan menjual sampah kepada pengepul atau pabrik daur ulang. Dengan mengikutsertakan masyarakat dalam kegiatan bank sampah, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan serta mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Budidaya maggot atau belatung yang dihasilkan dari telur lalat hitam (BSF). Maggot ini berguna dalam proses penguraian sampah organik dan dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, maggot juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena memiliki kandungan protein yang baik.
Pembuatan pupuk granul dari cangkang telur juga memiliki manfaat bagi lingkungan yang signifikan. Pupuk granul ini dapat meningkatkan kesuburan tanah dan membantu pertumbuhan tanaman secara alami. Dengan menggunakan cangkang telur sebagai bahan baku, limbah organik dapat dimanfaatkan secara efektif dan mengurangi jumlah sampah.
Penggunaan kembali limbah minyak untuk pembuatan sabun juga merupakan salah satu praktik yang dapat dilakukan. Minyak jelantah dapat dimanfaatkan untuk pembuatan sabun yang berguna untuk mencuci atau dijual sebagai suvenir pernikahan.
Oleh karena itu, pada program MBKM mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan ramah lingkungan. Melalui edukasi dan implementasi program-program pengelolaan sampah yang efektif, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi seluruh masyarakat.
Penulis: Nadia Rensi Ramadina
Mahasiswa Administrasi Negara Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
