Pendidikan Vokasi Era Industri 4.0

al mahdali
Ir. Al Mahdali, S.ST., M.T., MTA

Transformasi digital di industri manufaktur telah memainkan peran penting di era Revolusi Industri 4.0. Langkah ini akan memungkinkan para pelaku menjadi lebih produktif, mengurangi biaya operasional, dan mengembangkan bisnis mereka secara lebih efektif. Oleh karena itu, Indonesia terus berbenah untuk mendukung transformasi industri manufaktur menuju Industri 4.0.

Pada tahun 2018, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan peta jalan untuk “Membuat Indonesia 4.0” dengan tujuan menempatkan Indonesia dalam 10 besar ekonomi dunia pada tahun 2030.

Baca juga: Sekolah Vokasi IPB Adakan Program IPB Goes To Field, untuk Membantu UMKM di Sekitar Kampus

Bacaan Lainnya

Untuk mewujudkan upaya tersebut, pemerintah telah meningkatkan arus barang dan material, mendesain ulang kawasan industri, dan adaptasi dengan standar keberlanjutan. Dalam penciptaan Indonesia 4.0, pemerintah telah menetapkan 10 prioritas nasional: penguatan UMKM dan membangun produk domestik bruto Infrastruktur digital, menarik investasi asing, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), mengembangkan ekosistem inovasi, mendorong investasi teknologi, harmonisasi aturan dan kebijakan.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengidentifikasi dan memilih tujuh sektor untuk menerapkan implementasi Making Indonesia 4.0 berdasarkan dampak yang ditimbulkannya dan kemudahan penerapan teknologi industri manufaktur. Ketujuh sektor tersebut adalah industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian jadi, industri otomotif, industri kimia dan elektronik, industri farmasi, dan industri alat kesehatan. Dua sektor terakhir ditambah karena permintaannya tinggi di masa pandemi.

Kementerian Perindustrian telah membangun kesadaran para pelaku industri melalui Indonesa Industri 4.0 Indonesia  (INDI 4.0). Program ini memungkinkan pelaku industri menggunakan self-assessment untuk mengukur kesediaan industri mereka untuk bertransformasi menuju Industri 4.0. Ekosistem ini dibuat sebagai wadah bagi pemerintah, pelaku industri, akademisi dan penelitian dan pengembangan (R&D), penyedia teknologi, konsultan, bahkan profesional keuangan. Kementerian Perindustrian menyebutnya Industrial Ecosystem 4.0 (SINDI 4.0).

Baca juga: Konsep Pendidikan Era Society 5.0: Memajukan Inovasi Pembelajaran

Saat ini Kementerian Perindustrian mengembangkan program untuk Kompleks Industri Smarteco. Hal ini juga dalam upaya untuk mencapai pembangunan industri yang berkelanjutan dan penerapan Prinsip Industri Hijau yang lebih kompetitif. Kompleks industri pintar menggunakan teknologi industri 4.0 seperti otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan ekosistem digital yang beroperasi.

Peran Institusi Pendidikan Vokasi dalam mempersiapkan SDM unggul untuk Industri

Pendidikan Vokasi di Indonesia akan menghadapi banyak tantangan di masa depan, terutama yang terkait dengan industri. Oleh karena itu, kerjasama antara lembaga pelatihan kejuruan dan sertifikasi profesi industri menjadi aspek  penting bagi Indonesia untuk mengatasi masalah tersebut.

Sektor pendidikan vokasi Indonesia memiliki delapan masalah yang harus dihadapi dalam hal konektifitas dan konsistensi industri. Aspek-aspek tersebut adalah kurikulum, pembelajaran berbasis proyek, fakultas industri, magang, kualifikasi, pelatihan industri, penelitian terapan, dan upaya untuk menarik profesional ekonomi.

Baca juga: Siapkah Indonesia Menyambut Revolusi Industri 4.0?

Upaya menghubungkan dan mengkoordinasikan pendidikan dengan industri harus dimulai dengan membangun integritas, komitmen, kepercayaan, dan kepentingan industri. Hal terbaik adalah ketika kita telah mendapatkan kepercayaan dari industri serta menjaga kepercayaan tersebut untuk terus tumbuh dalam upaya membangun pendidikan tinggi vokasi profesional.  

Pengalaman praktis di industri juga dapat diperoleh ketika dosen berbagi materi pengalaman bekerja di industri, misalnya studi kasus dan penelitian di industri, magang, dll. Perguruan tinggi dan industri dapat saling menguntungkan dengan menyediakan kesempatan penelitian dan magang bagi dosen dan mahasiswa. Dari sisi perguruan tinggi, mahasiswa lebih mudah diterima oleh industri dan memperoleh pengalaman bekerja. Secara bisnis, perusahaan mempekerjakan SDM unggul akan membantu mereka menghasilkan profit yang luar biasa.

Penulis: Ir. Al Mahdali, S.ST., M.T., MTA

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI