Pengaruh Gaya Belajar Siswa terhadap Prestasi di Kelas

sumber: Pexels

Proses belajar-mengajar merupakan poin penting dalam pendidikan. Belajar merupakan kewajiban murid, sedangkan mengajar merupakan kewajiban guru. Belajar dan mengajar merupakan dua hal yang saling berhubungan dan berpengaruh dalam tercapainya tujuan pendidikan.

Prestasi belajar seorang murid merupakan salah satu tujuan tersebut. Banyak hal yang dapat mempengaruhi peningkatan maupun penurunan prestasi murid. Salah satunya adalah metode yang digunakan guru selama proses belajar-mengajar.

Seorang guru dapat mengetahui keberhasilan metode mengajarnya dengan cara melihat prestasi belajar murid-muridnya. Ketika prestasi murid meningkat, maka hal yang dapat guru lakukan adalah menjaga metode atau cara mengajarnya agar selalu menarik.

Baca Juga: Penggunaan Mainan sebagai Metode Belajar Guna Mendorong Siswa untuk Belajar Numerasi (Kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 3 di SD Negeri Tenanjar 4 Indramayu)

Bacaan Lainnya

Sebaliknya, ketika prestasi murid menurun, guru hendaknya introspeksi diri dengan mengubah metode atau cara mengajarnya. Gaya belajar murid merupakan hal terpenting yang dapat diperhatikan seorang guru ketika hendak menentukan metode mengajarnya.

“Seorang guru hendaknya menjelaskan kepada para murid bahwa orang belajar dengan cara yang berbeda-beda dan semua cara sama baiknya.” Ada tiga jenis gaya belajar yaitu visual, auditorial, dan kinestetik.

Menurut Silberman, siswa yang memiliki gaya belajar visual bisa belajar dengan sangat baik hanya dengan melihat orang lain melakukannya. Mereka menyukai penyajian informasi yang runtut dan lebih suka menuliskan apa yang dikatakan guru.

Peserta didik visual ini berbeda dengan peserta didik auditori, yang suka memperhatikan apa yang dikerjakan guru dan membuat catatan. Mereka mengandalkan kemampuan untuk mendengar dan mengingat. Mereka banyak bicara dan mudah teralihkan perhatiannya selama pelajaran.

Peserta didik kinestetik lebih suka belajar dengan cara terlibat langsung dalam kegiatan. Mereka cenderung impulsif dan kurang sabaran. Selama pelajaran mereka gelisah bila tidak leluasa bergerak dan mengerjakan sesuatu.

Baca Juga: Metode Belajar di Masa Pandemi

Kalangan pendidik, walaupun telah menyadari bahwa peserta didik memiliki bermacam cara belajar, akan tetapi tidak sedikit guru yang belum memperhatikan gaya belajar murid-muridnya dan belum menjelaskan bahwa setiap orang belajar dengan cara yang berbeda-beda.

Ada beberapa guru yang masih menggunakan cara tradisional yaitu menyampaikan materi pelajaran dengan cara ceramah. Metode ceramah sangat menguntungkan bagi beberapa murid yang mempunyai gaya belajar auditorial karena mereka lebih suka belajar dengan cara mendengarkan.

Berbeda dengan beberapa murid yang memiliki gaya belajar visual dan kinestetik. Mereka yang memiliki gaya belajar visual akan kesulitan dalam menangkap materi yang dijelaskan karena mereka lebih suka belajar dengan cara memperhatikan ilustrasi atau tulisan yang dituliskan di papan tulis atau memperhatikan power point yang diperlihatkan oleh guru.

Berbeda pula dengan mereka yang mempunyai gaya belajar kinestetik. Mereka juga akan kesulitan dalam menangkap materi yang dijelaskan karena mereka lebih suka belajar dengan cara aktivitas bergerak dan interaksi kelompok.

Penulis: Tri Andini Rahma Sampir Pribadi
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses