Pengaruh Kpopers terhadap Pancasila: Benarkah Menjadi Kpopers akan Menghilangkan Nilai Pancasila Sila Ketiga?

Pengaruh Kpopers terhadap Pancasila

Budaya K-Pop yang Dikhawatirkan Melunturkan Nilai Pancasila Sila Ketiga

Dalam dua dekade terakhir, Korean Wave makin mendunia. Ini tidak terlepas dari dunia hiburan yang sukses menarik perhatian publik. Dunia hiburan di Korea Selatan tidak hanya semata-mata memberikan hiburan, tetapi mereka juga menyajikan budaya mereka di dalam hiburannya.

Hal ini tentunya berpengaruh dalam tatanan hidup masyarakat milenial mulai dari tata cara berpakaian, skincare, makanan, bahkan gaya hidup. Tidak terkecuali seperti yang terjadi di Indonesia yang generasi mudanya sangat menggandrungi tren K-pop. Tren ini dikhawatirkan akan menggerus nilai-nilai pandangan hidup bangsa yang berpegang teguh pada Pancasila.

Nah, benarkah menjadi Kpopers akan menghilangkan nilai Pancasila sila ketiga?Berubahnya gaya hidup masyarakat yang berkiblat ke Korea Selatan, banyak yang menganggap bisa melunturkan budaya Indonesia dan menghilangkan nilai Pancasila.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Peran Pancasila dalam Menghadapi Pergaulan Bebas Generasi Muda akibat Globalisasi

Mereka menganggap demikian karena banyaknya pertengkaran dan saling memberikan ujaran kebencian di media sosial. Contohnya saja mungkin kita sering melihat antar Kpopers maupun dengan non Kpopers terlibat pertengkaran. Faktanya, pertengkaran itu disebabkan oleh hal sepele yang didramatisasi oleh beberapa oknum sehingga memancing perpecahan, seperti perlombaan memenangkan penghargaan di beberapa platform.

Namun, persaingan yang sengit antar fans kerap membuat panas media sosial maupun forum daring karena saling sindir dan ejek. Selain itu, kabar kencan idol K-pop yang menarik perhatian publik apalagi jika idol tersebut sangat populer dan memiliki banyak penggemar. Namun, hal ini juga bisa menimbulkan pertikaian di antara fans.

Contohnya saja pada pasangan Taeyeon SNSD dan Baekhyun EXO yang berkencan di tahun 2014. Pasangan ini banyak mendapatkan ujaran kebencian yang dilontarkan di sosial media keduanya. Banyak penggemar yang tidak terima kabar berkencannya kedua idol ini, hingga akhirnya pasangan ini berujung kandas pada tahun 2015. Hal ini tentu memicu asumsi dasar publik bahwa Kpopers akan menghilangkan nilai yang ada dalam Pancasila sila ketiga.

Pakar Aliansi Kebangsaan Yudi Latif berpendapat bahwa sila ketiga merupakan sintesis dari kebhinekaan masyarakat Indonesia ke dalam kesatuan bangsa. Ini berkaitan erat dengan Pancasila sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia” dengan simbol pohon beringin. Pohon beringin menggambarkan banyaknya keragaman suku, budaya, ras, dan bahasa yang dipersatukan dan menjadi tempat untuk berteduh bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Sila Kelima Pancasila dan Pemerataan Pelayanan Kesehatan: Sudah Sinkron, Kah?

Namun, di era saat ini informasi mudah sekali masuk dan meluas. Dari hal sepele pun, jika ada oknum yang dengan sengaja menyulut emosi warganet bisa berujung dengan saling menghujat dan menghakimi. Hal ini bisa memunculkan bibit-bibit perpecahan. Konflik ini sering terjadi antar Kpopers maupun dengan non Kpopers. Maka dari itu, di sini Pancasila memberikan pengaruh untuk menanamkan karakter hidup berdampingan dengan rukun.

Tidak seperti anggapan banyak orang yang memandang bahwa Kpopers itu merupakan suatu hal yang negatif. Menjadi seorang Kpopers juga memberikan banyak hal positif bagi seseorang. Kita bisa mempelajari banyak budaya dan pengetahuan tentang Korea Selatan, menjalin pertemanan yang luas, dan saling mendukung. Contohnya saja ketika terjadi suatu bencana, Kpopers melakukan aksi sosial galang dana.

Disamping itu, mereka juga melakukan campaign peduli isu sosial politik. Contohnya, saat pengesahan UU Cipta Kerja omnibus law (6/10/2020) yang menjadi trending topic di Twitter. Banyak akun dengan avatar Korea yang mendominasi melakukan campaign untuk menyuarakan penolakan kebijakan tersebut. Hal ini menggambarkan bahwa Kpopers masih menanamkan nilai-nilai Pancasila sila ketiga yaitu rasa persatuan dan kekeluargaan.

Baca Juga: Pedoman Kehidupan dalam Pancasila

Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa Kpopers bisa melunturkan nilai Pancasila. Faktanya, menjadi seorang Kpopers bukanlah suatu hal yang buruk, tetapi kita juga tidak boleh menjadi Kpopers yang terlalu fanatik. Harus menanamkan nilai Pancasila dalam diri, saling menghormati, saling memberikan pengaruh positif, serta menjaga persatuan dan kesatuan.

Yowanda Syalfa Romadhona
Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI