Penggunaan Aplikasi Dating Ditinjau dari Teori Hubungan Interpersonal

Hubungan Interpersonal
Ilustrasi Hubungan Interpersonal (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Hubungan interpersonal adalah salah satu teori dalam kajian psikologi sosial. Hubungan Interpersonal yaitu hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih yang memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten.

Seperti hubungan antara anak dan orang tua, murid dan guru, antar teman, bahkan hubungan percintaan.Seiring berjalannya waktu hubungan interpersonal tidak hanya terjadi di kehidupan nyata namun juga di dunia maya, dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih kita bisa mencari teman ataupun kekasih melalui aplikasi dating di handphone.

Melalui aplikasi dating memudahkan kita untuk menemukan orang dimana saja dan kapan saja sesuai dengan kriteria atau karakter yang ingin kita cari, hal ini disebabkan karena kita mempunyai kriteria mengenai karakteristik dan latar belakang orang yang akan dijadikan relasi.

Berdasarkan kriteria tersebut kita kemudian menunjukan ketertarikan dan melakukan aktivitas hubungan interpersonal seperti; menyapa, berkenalan, ngobrol, bertukar informasi, dan lain-lainnya.

Bacaan Lainnya

Dalam teori psikologi sosial terdapat beberapa faktor yang membuat seseorang ingin menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain:

1. Kesamaan

Kita cenderung menyukai orang yang sama dengan kita dalam sikap, nilai, minat, latar belakang dan kepribadian. Misalnya dalam menggunakan aplikasi dating kita akan cenderung melihat profil dan juga biodatanya terlebih dahulu, kita melihat tingkat kesamaan, kehangatan orang tersebut dan kemampuan akademis atau non akademis yang dimiliki orang tersebut. jika orang tersebut sesuai dengan yang kita inginkan maka kita akan melakukan swipe right agar dapat terhubung lebih lanjut dengan orang tersebut.

2. Kedekatan

Kedekatan akan meningkatkan kemudahan interaksi, kesamaan, dan frekuensi pertemuan. Eksposure yang berulang ini dapat meningkatkan rasa suka. Misalnya saat menggunakan aplikasi dating, kita menemukan seseorang yang tempat tinggalnya tidak jauh dari kita sehingga kemungkinan besar kita akan sering berjumpa dengan orang tersebut.

3. Daya Tarik Fisik

Biasanya dalam menjalani hubungan interpersonal kita lebih tertarik dengan seseorang berdasarkan fisiknya. Bahkan dalam menggunakan aplikasi dating kita juga lebih memilih orang yang menarik secara fisik.

Faktor diatas merupakan dasar atas seseorang dalam menjalin suatu hubungan. Selain faktor diatas, untuk menciptakan hubungan yang awet, ada beberapa tahapan dalam menjalin suatu hubungan.

Dari teori hubungan interpersonal, Berikut langkah dalam menjalin hubungan interpersonal:

a. Kontak (Contact)

Pada fase awal dari tahap kontak, Anda membaca biodata diri, melihat foto atau video, dan membaca profil seseorang.

Dari sini Anda membentuk gambaran mental dan fisik (jenis kelamin, perkiraan usia, kepercayaan dan nilai, tinggi badan, dan sebagainya). Setelah persepsi ini, biasanya ada kontak interaksional. Di sini kontaknya dangkal dan relatif impersonal (bisa disebut sebagai basa basi).

Ini adalah tahap di mana Anda bertukar informasi dasar yang merupakan awal dari keterlibatan yang lebih intens (“Hai, nama saya Joe”), Di sini Anda memulai interaksi (“Hai, salam kenal, siapa nama anda?”) dan terlibat dalam komunikasi lanjutan (“Bolehkah saya menelepon anda?”). Tahap ini adalah disebut sebagai “kesan pertama”.

b. Keterlibatan (Involvement)

Pada tahap ini, anda bereksperimen dan mencoba mempelajari lebih lanjut tentang orang lain. Untuk melihat bagaimana penilaian awal Jadi Anda dapat mengajukan pertanyaan: “Di mana Anda bekerja?” saat menggunakan aplikasi dating, Anda dapat melontarkan pertanyaan umum untuk mengenal orang tersebut.

Seseorang dapat melanjutkan keterlibatan dengan mencoba menceritakan tentang diri mereka masing-masing tujuannya untuk mencapai hubungan yang akrab dan intens (Self Disclosure).

Pada aplikasi dating di tahap ini Anda menjadi lebih akrab dengan orang lain dan lebih intens dalam berkomunikasi (chat/telpon).

d. Kemunduran (Deterioration)

Pada tahap ini, ditandai dengan melemahnya ikatan antara teman atau kekasih. Fase pertama kemunduran biasanya ketidakpuasan intrapersonal: Seseorang mulai mengalami ketidakpuasan pribadi dengan interaksi sehari-hari dan mulai melihat orang lain secara lebih negatif.

Jika ketidakpuasan ini tumbuh, Seseorang bisa masuk pada fase ke dua, kemerosotan interpersonal. Seseorang menarik diri dan tumbuh semakin jauh. Pengunaan aplikasi dating pada tahap ini, seseorang akan berbagi lebih sedikit waktu luang bersama.

Bahkan saat bertemu, ada lebih canggung, sedikit percakapan, dan kurangnya kedekatan psikologis. Sering terjadi konflik dan penyelesaiannya lebih sulit. Tahap ini pula seseorang membandingkan pro dan kontra, manfaat dan tidak bermanfaatnya suatu hubungan atau keputusan yang akan diambil.

e. Perbaikan (Repair)

Pada tahap ini, biasanya akan mengarah pada percobaan untuk memperbaiki kembali atau memilih untuk tidak memperbaiki (bubar).

Yang pertama perbaikan intrapersonal dimana seseorang mempertimbangkan usaha untuk mengubah bagaimana cara dia bersikap dan bagaimana ekspektasinya terhadap seseorang dalam suatu hubungan tersebut baik teman atau pasangan.

Untuk memutuskan apakah seseorang harus memperbaiki suatu hubungan, dapat dibicarakan bersama teman atau pasangan dalam tahap perbaikan antarpribadi (interpersonal repair).

Seseorang dapat saling mendiskusikan tentang masalah dalam hubungan, perubahan apa yang ingin dilihat. Tahap ini merupakan tahap negosiasi keputusan baru dan perilaku yang baru.

f. Pembubaran (Dissolved)

Jika pada tahap perbaikan dilewatkan atau gagal maka tahap selanjutnya masuk pada fase pembubaran, ikatan antar individu putus.

Awalnya, seseorang akan masuk dalam tahap pembubaran antarpribadi, di mana seseorang memutuskan untuk jauh dari teman/pasangan jika dalam pernikahan biasa ke dua individu akan memilih tinggal di tempat yang berbeda.

Lalu, masuk dalam tahap pembubaran sosial, yaitu penghindaran satu sama lain dan di mana seseorang memilih untuk sendirian. Jika di aplikasi dating, maka batalkan perjodohan atau blokir menjadi penanda pembubaran.

Dalam tahap pembubaran ini, ada invidu yang berhasil move-on dan memperbaiki kehidupannya secara single atau dengan orang lain.

Tetapi, ada juga individu yang gagal move-on atau tetap hidup secara psikologis dengan hubungan yang sudah selesai; membaca ulang chat, mengingat kenangan, dan gagal melepaskan hubungan yang mati di segala hal kecuali diingatan mereka.

Oleh karena itu, tidak mudah mempertahankan sebuah hubungan apalagi menggunakan aplikasi dating, dimana aplikasi dating memiliki beberapa keterbatasan seperti typo (kesalahan dalam mengetik), gagal jaringan bahkan error semakin mempersulit menjalin hubungan.

Trend menggunakan aplikasi dating membuat banyak orang ingin mencobanya sebab ini dapat menjadi wadah untuk mencari pasangan dan teman dimana orang yang menggunakan aplikasi dating ini dapat mengekspresikan diri mereka secara bebas baik secara positif maupun negatif (Dea, 2018).

Namun seiring dengan perkembangannya, penggunaan aplikasi dating bukan hanya untuk mencari pasangan ataupun teman, beberapa orang menyalahgunakan penggunaan aplikasi dating untuk hal yang tidak baik, seperti penipuan, kriminalitas, harassment, pencurian identitas, dan hal-hal merugikan lainnya.

Oleh karena itu, bijaklah dan berhati-hati saat menggunakan aplikasi dating karena tidak semua orang yang kamu jumpai diaplikasi dating adalah orang baik.

Penulis: Zahrul Husna
Inyerdiciplinary Islamic Studies Konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses