Pentingnya Pemeriksaan Laboratorium terhadap Ibu Hamil

Ibu Hamil
Ilustrasi Pemeriksaan Laboratorium pada Ibu Hamil (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Abstrak

Keberhasilan program kesehatan ibu dapat diukur dengan indikator utama angka kematian ibu. Salah satu cara untuk menurunkan AKI adalah dengan memberikan saran kepada penyedia layanan kesehatan untuk mencegah komplikasi obstetri seperti hipertensi pada kehamilan dan nifas.

Semua kehamilan membawa risiko komplikasi terkait pertumbuhan. Pelayanan prenatal harus dilakukan secara teratur sesuai standar dan diintegrasikan ke dalam pelayanan prenatal yang berkualitas.

Perawatan kehamilan sangat penting bagi seluruh ibu hamil, karena kondisi ini sangat berdampak terhadap kelangsungan kehamilan dan tumbuh kembang janin dalam kandungan.

Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk mendeteksi dan mencegah komplikasi kehamilan dan persalinan secara dini serta memberikan pengobatan yang tepat.

Bacaan Lainnya

Pemeriksaan klinis sebagai salah satu bentuk pemeriksaan status kesehatan ibu hamil merupakan sarana promosi, pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi untuk mencegah kesakitan dan kematian ibu dan janin melalui pelayanan kesehatan pekerja.

Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil melalui penyuluhan kesehatan tentang pentingnya pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan hemoglobin, pemeriksaan gula urine dan pemeriksaan protein urine agar ibu hamil dapat mengetahui status kehamilannya.

Metode Metodologi pelaksanaannya adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan dan layanan pemeriksaan hemoglobin, gula urin, dan protein urin.

Hasil: 13 ibu hamil menjalani pemeriksaan hemoglobin dan urin, dengan hasil non anemia sebanyak 11 ibu hamil (84,6%) dan hasil anemia sebanyak 2 ibu hamil (15,4%).

Selanjutnya, hasil tes gula dan protein urin menunjukkan bahwa seluruh 13 ibu hamil dinyatakan negatif (100%).

Kesimpulan Target sangat antusias mengikuti kegiatan. Selain itu, ibu hamil menghargai kesempatan untuk melakukan tes kehamilan sendiri untuk mendeteksi kemungkinan komplikasi kehamilan sejak dini.

Pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa dua ibu hamil menderita anemia selama kehamilan, dan semua ibu hamil menjalani tes gula dan protein urin, dan hasilnya negatif.

Kata Kunci: Anemia,Hamil,Glukosa Urin,Protein Urin

Abstrak

The success of maternal health programs can be measured by the main indicator of maternal mortality. One way to reduce MMR is to provide advice to health service providers to prevent obstetric complications such as hypertension in pregnancy and postpartum.

All pregnancies carry the risk of growth-related complications. Prenatal care must be carried out regularly according to standards and integrated into quality prenatal care.

Pregnancy care is very important for all pregnant women, because this condition has a big impact on the continuity of pregnancy and the growth and development of the fetus in the womb.

Laboratory tests are very important to detect and prevent complications of pregnancy and childbirth early and provide appropriate treatment.

Clinical examination as a form of examining the health status of pregnant women is a means of promotion, prevention, treatment and rehabilitation to prevent maternal and fetal morbidity and death through worker health services.

Objective The aim of this community service is to increase the knowledge of pregnant women through health education about the importance of laboratory examinations, hemoglobin examinations, urine sugar examinations and urine protein examinations so that pregnant women can know the status of their pregnancy.

Method The implementation methodology is to provide health education and examination services for hemoglobin, urine sugar and urine protein.

Results: 13 pregnant women underwent hemoglobin and urine examination, with non-anemic results for 11 pregnant women (84.6%) and anemia results for 2 pregnant women (15.4%).

Furthermore, the results of urine sugar and protein tests showed that all 13 pregnant women were declared negative (100%).

Conclusion Target is very enthusiastic about participating in the activity. In addition, pregnant women appreciate the opportunity to perform pregnancy tests themselves to detect possible pregnancy complications early.

Laboratory examination showed that two pregnant women suffered from anemia during pregnancy, and all pregnant women underwent urine sugar and protein tests, and the results were negative.

Keywords: Anemia, Pregnancy, Urine Glucose, Urine Protein

Pendahuluan

Keberhasilan program kesehatan ibu dan anak dapat diukur dengan indikator utama Angka Kematian Ibu (AKI).

Kematian ibu dalam indikator ini adalah semua periode kematian dalam kehamilan, persalinan, dan nifas yang disebabkan oleh penatalaksanaan dan bukan oleh sebab lain seperti kecelakaan atau insiden.

AKI mengacu pada seluruh kematian dalam kisaran ini per 100.000 kelahiran hidup. Selain mengevaluasi program kesehatan ibu dan anak, indikator ini juga dapat menilai tingkat kesehatan masyarakat karena sensitif terhadap peningkatan layanan kesehatan baik dari segi aksesibilitas maupun kualitas (Kementerian Kesehatan RI, 2022).

Secara umum, angka kematian ibu di Indonesia menurun dari 390 menjadi 305 kematian per 100. 000 kelahiran hidup antara tahun 1991 dan 2015.

Meskipun angka kematian ibu mengalami penurunan, angka tersebut masih jauh dari target MDGs yaitu 102 kematian per 100. 000 kelahiran hidup pada tahun 2015.

Hasil Survei Penduduk Sementara (SUPAS) tahun 2015 menunjukkan bahwa angka kematian ibu tiga kali lebih tinggi dari target MDG.

Berdasarkan penyebabnya, kematian ibu pada tahun 2021 terbanyak disebabkan oleh infeksi virus corona baru 2.982 kasus, 1.330 kasus karena pendarahan, dan 1.077 kasus karena hipertensi gestasional (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2022).

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, AKI pada tahun 2021 sebesar 147,43 per 100.000 KH.

Penyebab kematian ibu pada tahun 2021 adalah: infeksi virus corona baru (39 %), perdarahan (19,3%), sindrom hipertensi kehamilan (17,4%), penyakit lain (13,4%), penyakit jantung (6,3%), dan penyakit menular (2,4%) dan gangguan metabolisme (1,1%), gangguan sistem peredaran darah (0,9%) dan aborsi (0,2%) (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2022).

Berdasarkan laporan Puskesmas, jumlah kematian ibu di Kabupaten Ciamis pada tahun 2020 sebanyak 16 dari 19.289 kelahiran hidup.

Penyebab kematian ibu adalah kematian ibu (18,75%), kematian perempuan nifas (12,5%), dan kematian perempuan nifas (68,75%) (Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, 2021).

Salah satu upaya untuk menurunkan AKI adalah dengan mencari bantuan dari tenaga kesehatan untuk mencegah komplikasi obstetrik seperti hipertensi pada kehamilan dan setelah melahirkan. (Kusumawardani & Handdayani, 2018).

Tujuan

Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan meningkatkan pengetahuan ibu dengan penyuluhan kesehatan pentingnya pemeriksaan laboratorium dan melakukan pelayanan pemeriksaan hemoglobin, glukosa urine dan protein urine sehingga ibu hamil dapat mengetahui kondisi kehamilannya.

Metode

Metode pelaksananaanya dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan, pelayanan pemeriksaan hemoglobin, glukosa urine dan protein urine. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dimulai dari:

  1. Persiapan Koordinasi dengan pihak Puskesmas Baregbeg terkait kebutuhan lapangan dan rencana pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Puskesmas Baregbeg.
  2. Pelaksanaan Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dilaksanakan pada Hari Kamis tanggal 25 Februari 2023 di Puskesmas Baregbeg, Kabupaten Ciamis, sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah ibu hamil di wilayah kerja Puskesams Baregbeg. Pelaksananaan di mulai dengan penyuluhan/edukasi tentang pentingnya pemeriksaan laboratorium (pembukaan, perkenalan, penyampaian materi, penutup).

Diskusi

Pemeriksaan laboratorium merupakan salah satu utilitas ANC yang dapat mendeteksi faktor risiko seperti anemia dan diabetes gestasional.

Hal ini agar jika kita menemukan ibu hamil dengan faktor risiko tersebut, kita dapat segera melakukan intervensi atau merujuknya sesuai amanat (Septiyaningsih, Kusumawati, Yunadi, & Indratmoko, 2020).

Tes hemoglobin menunjukkan dua dari 13 ibu hamil mengalami anemia. Hasil survei Riskesdas tahun 2018 menemukan bahwa 48,9% ibu hamil di Indonesia menderita anemia. Sebanyak 84,6% anemia pada ibu hamil terjadi pada kelompok usia 15–24 tahun (Kementerian Kesehatan RI, 2019).

Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, kematian ibu dan anak, serta penyakit menular.

Anemia defisiensi besi pada ibu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dan bayi selama dan setelah kehamilan.

Hal ini sejalan dengan penelitian Farhan dan Dany yang menemukan bahwa dampak pada bayi yang lahir dari ibu hamil menderita anemia antara lain berat badan lahir rendah (BBLR), aborsi, kelahiran rendah atau kelahiran prematur, dan gangguan spektrum autisme (ASD) (Farhan dan Dany, 2021).

Untuk mencegah anemia, semua ibu hamil harus mengonsumsi cukup zat besi untuk mempersiapkan kehamilan dan kelahiran yang sehat.

Selain itu, setidaknya 90 tablet produk darah diberikan selama kehamilan (Kementerian Kesehatan Indonesia,2020).

Hasil tes gula urin seluruh ibu hamil menunjukkan hasil negatif (100%). Tes gula urin selama kehamilan dapat membantu mengetahui fungsi ginjal, kadar gula darah, dan adanya infeksi saluran kemih.

Urin normal biasanya tidak mengandung glukosa. Glukosa dalam urin menandakan bahwa seorang ibu hamil mengalami komplikasi diabetes gestasional.

Ibu hamil dengan diabetes gestasional dapat menyebabkan komplikasi pada ibu 6 Pentingnya pemeriksaan laboratorium tidak hanya pada ibu hamil tetapi juga pada janin antara lain hiperglikemia, makrosomia, hipoglikemia, hambatan pertumbuhan janin, hiperbilirubenemia dan sindrom gagal napas (Septiyaningsih et al., 2020).

Hal ini sejalan dengan penelitian Adli bahwa diabetes gestasional yang tidak ditangani sejak dini dapat menimbulkan komplikasi yang berdampak pada kesehatan ibu dan anak (Adli, 2021).

Hasil tes protein urin seluruh ibu hamil negatif (100%). Tujuan dari tes protein urin adalah untuk mendeteksi protein dalam urin. Adanya protein dalam urin merupakan tanda komplikasi kehamilan atau preeklamsia.

Penyakit ini tidak hanya ditandai dengan peningkatan kandungan protein dalam urin, tetapi juga disertai dengan peningkatan tekanan darah. Ibu hamil dengan preeklampsia juga mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan (Septiyaningsih et al., 2020).

Penelitian yang dilakukan oleh Haslan dan Trisutrisno menemukan bahwa ibu hamil yang menderita preeklampsia memiliki peluang sebesar 48% untuk mengalami hambatan pertumbuhan janin (Haslan & Trisutrisno, 2022).

Meski penyebab pasti dari preeklampsia belum diketahui, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya preeklamsia pada kehamilan.

Faktor tersebut antara lain gizi buruk, obesitas, dan gangguan aliran darah ke rahim (Septiyaningsih et al., 2020).

Namun hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang menunjukkan bahwa status gizi tidak berpengaruh terhadap kejadian preeklamsia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Sidotopo Wetang Surabaya.

Tenaga kesehatan khususnya bidan semakin meningkatkan upaya pencegahan preeklamsia (Anggasari & Anggrani, 2018).

Penulis: Riza Alvi Al Faida
Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Binawan

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Referensi

Adli, F. K. (2021). Diabetes Melitus Gestasional: Diagnosis dan Faktor Risiko. Jurnal Medika Hutama, 03(01), 1545–1551.

Anggasari, Y., & Anggraini, F. D. (2018). Pengaruh Status Gizi Dengan Kejadian Preeklampsia Ibu Hamil Trimester Iii Di Puskesmas Sidotopo Wetan. The Indonesian Journal of Health Science, 10(2), 92. https://doi.org/10.32528/ijhs.v10i2.1861

Astuti, D. P. (2019). Pemeriksaan Terintegrasi sebagai Upaya Deteksi Dini Faktor Resiko Penyulit dan Komplikasi pada Ibu Hamil. University Research Colloqium, 134–138.

Astuti, S. (2018). Skrening Kehamilan sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Ibu Hami di Desa

Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Dharmakarya, 7(4), 285–289. Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis. (2021). Profil Kesehatan 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis. Profil Kesehatan 2020, (0265). Retrieved from https://dinkes.ciamiskab.go.id/profilkesehatan-kabupaten-ciamis-tahun-2019/

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. (2022). Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2021. Bandung.

Erly M, Iyone ETS, U. J. (2013). Perilaku Ibu Hamil tentang Antenatal Care di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado.

Farhan, K., & Dhanny, D. R. (2021). Anemia Ibu Hamil dan Efeknya pada Bayi. Muhammadiyah Journal of Midwifery, 2(1), 27. https://doi.org/10.24853/myjm.2.1.27-33

Haslan, H., & Trisutrisno, I. (2022). Dampak Kejadian Preeklamsia dalam Kehamilan Terhadap Pertumbuhan Janin Intrauterine. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11, 445–454. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i2.810

Istyarini, D. D. (2019). Gambaran Kelengkapan Pemeriksaan Laboratorium pada Ibu Hamil untuk Mencegah Komplikasi pada Masa Persalinan di Puskesmas (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Buku KIA Kesehatan Ibu dan Anak. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved from https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/061918sosialisasi-buku-kia-edisi-revisi-tahun-2020

Kementerian Kesehatan RI. (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2021. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Kementerian Kesehtan RI. (2020). Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Ibu Hamil. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 24.

Kusumawardani, A., & Handayani, S. (2018). Karakteristik Ibu dan Faktor Risiko Kejadian Kematian Bayi di Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 13(2), 168. https://doi.org/10.14710/jpki.13.2.168-178

Marniyati, L., Saleh, I., & Soebyakto, B. B. (2016). Pelayanan Antenatal Berkualitas dalam Meningkatkan Deteksi Risiko Tinggi pada Ibu Hamil oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sako, Soaial, Sei Baung dan Sei Selincah di Kota Palembang. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 3 (1), 355–362.

Nuraisya, W. (2018). Deteksi Risiko Tinggi Kehamilan pada Peayanan ANC Terpadu di Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2), 240–245.

Septiyaningsih, R., Kusumawati, D. D., Yunadi, F. D., & Indratmoko, S. (2020). Edukasi dan Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan dengan Pemeriksaan Laboratorium. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 43–49. https://doi.org/10.33860/pjpm.v1i2.98

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses