Karakter adalah sifat atau watak seseorang serta sikap yang natural dari diri kita sendiri dan mengarah pada kebiasaan perilaku seseorang tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda yang melekat pada dirinya sendiri, dan karakter tersebut tidak bisa dihilangkan dalam diri seseorang. Tetapi karakter tersebut bisa diubah kapan saja sesuai yang diinginkan dan dapat dilatih mulai dari dalam diri seseorang itu sendiri.
Dengan demikian karakter seorang anak bukanlah suatu bawaan dari lahir, akan tetapi karakter anak tersebut akan dibentuk secara perlahan dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, orang sekitar ataupun keluarganya sendiri. Selain itu karakter seorang anak juga bisa berasal dari diri mereka sendiri seperti unsur emosi, sikap, kepercayaan, kebiasaan/kemauan.
Pentingnya pembentukan karakter anak usia dini pada dasarnya adalah untuk mendorong kembali lahirnya anak-anak dengan sifat atau karakter yang baik.
Dengan tumbuh kembang karakter baik, maka akan mendorong anak-anak tersebut untuk tumbuh dengan berkomitmen agar mampu melakukan berbagai macam hal yang terbaik bagi dirinya serta dapat melakukan segalanya dengan benar. Sehingga anak-anak tersebut memiliki etika, kejujuran, kedisiplinan, serta tanggung jawab yang baik untuk diri sendiri, keluarga, orang sekitarnya maupun dimasyarakat.
Dengan ini para mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas terjun ke lapangan untuk mengobservasi dan memberikan materi tentang contoh karakter positif pada anak-anak di lingkungan rumah saudari Meilanye pada tanggal 19 Januari 2025, waktu 17.00 wib-18.30 WIB, Jalan Bunga Rampai V Simalingkar B.
Masalah Karakter pada Anak
Beberapa masalah karakter anak:
- Anak-anak jaman sekarang sangat minim sopan santun terhadap orang tua, guru maupun sesama.
- Perkembangan teknologi dimana jaman sekarang anak lebih memilih bermain hp di kamar dari pada bersosalisasi sehingga mereka menjadi kurang peka terhadap lingkungan sekitar, kurangnya empati dan kepedulian sosial.
- Tidak mau mengikuti aturan-aturan yang tertulis maupun lisan.
- Lebih memilih untuk bermain game dari pada membantu pekerjaan rumah.
- Disiplin diri yang lemah, jaman sekarang anak lebih memilih melakukan hal-hal yang instan sehingga mereka menjadi kurang sabar.
Maka dari itu, pentingnya peran mahasiswa untuk mendidik karakter anak, karena sebagai mahasiswa pendidik dapat menjadi agen dalam masyarakat untuk dapat berperan aktif dalam memberikan pendidikan karakter kepada anak-anak baik melalui program formal maupun informal.
Karena mahasiswa dapat menularkan nilai-nilai positif kepada anak-anak terkhususnya di saat mahasiswa menjadi pengajar di sekolah-sekolah.
Selain guru, mahasiswa juga dapat menjadi mentor bagi peserta didik. Selain di kota-kota besar juga dapat melakukan pengabdian masyarakat di daerah terpencil atau anak yang kurang mampu untuk membantu anak-anak mendapatkan akses pendidikan yang berkembang dengan karakter yang baik.
Baca juga:Â Pola Asuh Orang Tua dan Faktor Utama Pembentukan Karakter Anak
Inilah beberapa contoh peran penting mahasiswa terhadap pembentukkan karakter anak :
- Mahasiswa dapat menjadi teladan bagi anak-anak dan dapat sebagai panutan yang berperilaku baik, positif, dan etika yang tinggi, mahasiswa juga berperan pening menjadi fasilitator yang baik bagi anak.
- Mahasiswa dapat menjadi mentor atau pendamping bagi anak-anak baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
- Mahasiswa dapat berperan lebih kreatif dan aktif dalam proses mengedukasi karakter anak.
- Mahasiswa mengajarkan mereka untuk bersosialisasi yang baik dan mengajak anak-anak untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti memahami hak dan kewajiban serta membangun rasa empati anak, peka terhadap lingkungnya.
- Mahasiswa menggunakan bahan media untuk membuat konten edukatif yang menarik dan inspiratif untuk menumbuhkan rasa semangat dan senang anak. Contohnya seperti membuat video, animasi, atau game yang edukatif yang mengandung nilai-nilai karakter agar anak mudah paham dan mengerti.
Tantangan dalam Pembentukkan Karakter Anak
1. Tantangan Internal
Anak cenderung memiliki perubahan emosi yang sangat fluktuatif yang membuat mereka tidak mampu mengekspresikan perasaannya sehingga memiliki sifat yang cenderung egois dan selalu ingin mendapatkan apa yang mereka mau.
2. Tantangan Eksternal
Lingkungan keluarga adalah faktor utama dalam pembentukan karakter anak. Orangtua sangat berperan penting dalam hal ini. Orangtua dituntut untuk menjadi role model bagi anak, karena setiap apa yang dilakukan oleh orangtua kemungkinan besar akan ditiru oleh anak.
Tujuan Pembentukkan Karakter Anak di Sekolah Dasar
Membantu anak mengembangkan sikap yang positif, disiplin, sopan dan bisa mengambil keputusan yang baik membantu anak memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sendiri membantu anak mengembangkan potensi kalbu dan hati nurani, membantu anak memiliki jiwa dan kepekaan sosial terhadap diri, keluarga, dan lingkungannya menjadi agen perubahan positif di masyarakat membantu anak mengembangkan diri menjadi manusia yang mandiri, berwawasan, kreatif, dan berbudaya.
Simpulan
Pentingnya pendidikan karakter disekolah karena bukan hanya tentang nilai-nilai moral saja yang akan di utamakan akan tetapi membangun dan membentuk sikap, perilaku, dan kebiasaan yang positif untuk anak.
Maka dari itu, peran orang tua, guru, masyarakat dan mahasiswa sangat penting untuk membentuk karakter anak dari sejak dini. Tujuan ini adalah untuk membangun dan mempersiapkan anak-anak menjadi generasi penerus bangsa yang bertanggung jawab, berintegritas dan dapat berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa di masa yang akan datang.
Penulis: Kelompok 7
- Vingky Angelina Sinaga
- Meilanye Claudia
- Hanna Tampubolon
- Fatricia Manullang
- Benediktus
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Katolik Santo Thomas Medan
Dosen Pengampu: Polintan Rehulina Sembiring, S.Pd., M.Pd
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News