Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup, termasuk kondisi fisik dan kelembagaan yang mempengaruhi kehidupan.
Lingkungan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, seperti tempat tinggal, beraktivitas, dan berinteraksi.
Lingkungan yang sehat akan berdampak baik bagi kehidupan manusia, sedangkan lingkungan yang buruk akan berdampak buruk pula. Namun, kenyataannya masyarakat belum sadar akan pentingnya lingkungan hidup.
Hal tersebut dibuktikan dengan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa sepanjang 2024, terdapat 2.107 kejadian bencana yang terjadi di Indonesia seperti curah hujan lebih tinggi dari rata-rata biasanya yang membawa implikasi langsung kepada bencana yang sering terjadi di Indonesia yaitu banjir, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan.
Beberapa daerah yang memiliki frekuensi kejadian bencana paling tinggi terjadi di Sumatera Utara.
Kerusakan lingkungan terjadi akibat perilaku manusia terhadap alam, seperti di wilayah perkotaan dan pedesaan.
Baca Juga:Â Green Supply Chain Managemet sebagai Kunci Permasalahan Kerusakan Lingkungan Hidup
Permasalahan kerusakan di perkotaan, yaitu peningkatan suhu dan polusi, hilangnya pemandangan hijau, penurunan lahan hijau yang berganti dengan bangunan-bangunan yang menjulang tinggi.
Kondisi ini yang mendorong perlunya memberikan pemahaman pentingnya kepedulian lingkungan.
Kelestarian lingkungan tergantung dari kepedulian manusia sendiri karena pada dasarnya untuk merawat dan menjaga lingkungan, bumi, dan seluruh isinya merupakan tanggung jawab semua manusia.
Masalah lingkungan hidup merupakan persoalan kolektif yang membutuhkan partisipasi bersama.
Mahasiswa sebagai generasi muda dapat berperan dalam menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar dengan menjadi agen perubahan dan contoh yang baik.
Berikut beberapa peran mahasiswa dalam menjaga lingkungan:
- Mahasiswa dapat membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok di sembarang tempat, dan menyiram kembali setelah menggunakan toilet.
- Mahasiswa dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menggunakan kantong belanja yang dapat digunakan kembali.
- Mahasiswa dapat mematikan lampu di ruangan dan barang elektronik yang tidak digunakan.
- Mahasiswa dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui sosial media.
Solusi yang dilakukan mahasiswa untuk membudayakan kepekaan dan cinta lingkungan hidup melalui edukatif secara langsung dan mengajak anak-anak khususnya daerah Jalan Pertemuan Gang Mawar No. 59 Pulo Brayan Kota untuk melakukan penanaman pohon dan mengolah sampah plastik sebagai media tanaman agar mengurangi dampak negatif perubahan iklim.
Tidak harus menjadi superhero untuk membuat sebuah perubahan yang baik untuk lingkungan di sekitar kita.
Jadilah mahasiswa dengan tingkat kepekaan terhadap lingkungan karena peninggalan terbaik kita kepada masa depan adalah lingkungan yang terjaga dan nyaman.
Penulis:
1. Ronna Ida Siregar
2. Dedi Aldi Manalu
3. Chalara Saragih Sitio
4. Farida Nova Situmorang
5. Rolim Magdalena Manik
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Katolik Santo Thomas
Dosen Pengampu: Polintan Rehulina Sembiring, S.Pd., M.Pd.
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News