Peran Perawat sebagai Garda Terdepan di Masa Pandemi COVID-19

Perawat garda terdepan covid-19

Peran perawat perlu kita apresiasi, terutama di masa pandemi, karena merekalah yang berinteraksi langsung dengan pasien di garis depan. Totalitas perawat dalam menjalankan tugas penuh risiko di tengah pandemi merupakan salah satu kekuatan utama menanggulangi COVID-19 di Indonesia.

Ketika hampir sebagian besar ASN melakukan WFH diikuti juga dengan para karyawan swasta, maka salah satu tenaga profesional dalam bidang kesehatan yang masih harus bekerja dan tetap melakukan pengabdian adalah perawat.

Perawat terutama mereka yang bekerja di Rumah Sakit (RS) Pemerintah yang menjadi rujukan perawatan pasien Covid-19 yang bertugas langsung di ruang Isolasi menghadapi sebuah pilihan antara tetap bekerja menjunjung tinggi profesionalisme atau mementingkan keamanan pribadi dan keluarga. Saat ini tercatat setidaknya sudah ada satu orang perawat di Indonesia yang positif terinfeksi covid-19 dan meninggal dunia. 1

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Eracs In Pandemi dan Peran Penting Perawat

Sementara itu, menurut angka yang dipublikasikan di JAMA Network Open, sebuah situs medis online dari Journal of American Medical Association, tenaga kesehatan yang terinfeksi di China mencapai 3,8% dari total kasus covid-19 dan tercatat lima kematian dari tenaga kesehatan.

Terdapat 60% tenaga kesehatan yang terinfeksi selama pandemi di Wuhan, China. Di Italia sendiri, tenaga kesehatan yang terinfeksi mencapai 2.689 sekitar 8 % dari total kasus yang ada (liputan6.com). 1

Semua perawat yang saat ini berkutat dan terlibat dalam perawatan pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit didunia dan di Indonesia telah mengorbankan apa yang kita sebut sebagai kepentingan pribadi dan keluarga. Para perawat telah mengorbankan keselamatan dan menghadapi ancaman tertular virus yang bisa berakhir pada kematian.

Sebagai bagian dari garda terdepan dalam menangani kasus Covid-19, tidak sedikit yang mengalami kelelahan baik secara fisik dan juga secara mental. Tingginya beban kerja mereka dalam menangani kasus covid-19, langkanya fasilitas alat pelindung diri (APD) serta kebutuhan nutrisi yang belum tentu adekuat, membuat imunitas tubuh menurun, sehingga risiko tertular virus semakin meningkat. 1

Baca Juga: Covid-19 di Depok dari Sudut Pandang Dokter dan Perawat

Ketersediaan alat pelindung diri yang sesuai standar penanganan pasien menular infeksi harus mengacu kepada UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tugas pokok bagi pemerintah. Karena jika APD bagi tenaga kesehatan di rumah sakit tidak tersedia dengan memadai, maka risiko penularan kemungkinan besar akan terjadi.

Pemerintah dan masyarakat juga bisa memberikan dukungan moral berupa penguatan motivasi, memastikan komunikasi dengan keluarga dan keselamatan keluarga mereka terjamin dan juga berhati-hati dalam memberikan pernyataan di tengah masyarakat. Perawat di seluruh dunia termasuk di Indonesia mendedikasikan diri secara jiwa dan raga dalam menangani kasus covid-19. 1

Perawat Indonesia berusaha dengan keras untuk meningkatkan profesionalisme dalam memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat. Saat ini perawat berperan sebagai garda depan, sebagai salah satu tembok pertahanan terakhir dalam penanganan Covid-19, perawat berjuang secara terus- menerus, tanpa Lelah mengemban tugas- amanah profesi dan negara.

Bahkan tidak sedikit perawat demi memenuhi tugas mulia, demi menjunjung tinggi sumpah profesi yang telah terucap, yang telah terpatri dalam sanubari untuk selalu menepati sumpahnya dalam memberikan asuhan keperawatan dalam situasi apa pun kepada masyarakat di wilayah NKRI, sesuai kode etik profesi keperawatan, sekalipun harus mempertaruhkan jiwa – raga dan gugur dalam menjalakan tugas mulianya.

Ini adalah salah satu bukti kecintaan, ketulusan profesi keperawatan dalam mengemban amanat rakyat agar masyarakat, bangsa dan negara terselamatkan dari pandemi Covid-19. 2

Sehingga sudah semestinya, pemerintah dan masyarakat memberikan apresiasi tertinggi bagi peran perawat. Banyak hal yang bisa dilakukan, antara lain dengan memberikan penghargaan secara material bagi mereka selama menjalankan tugas, dengan memprioritaskan pemberian asupan nutrisi yang adekuat, pengadaan alat pelindung diri yang sesuai standar. 3

Baca Juga: Pentingnya Mengontrol Pikiran Negatif untuk Kesehatan Mental Pasien

Kita semua menginginkan wabah covid-19 ini segera berlalu dan pemerintah mampu menangani kasus ini dengan baik. Marilah kita semua meningkatkan kewaspadaan dengan cara menerapkan perilaku mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesering mungkin, bisa juga menggunakan hand sanitizer, menutup mulut dan hidung jika batuk dan bersin, mengisolasi diri jika sedang menderita batuk dan flu, meningkatkan daya tahan tubuh dengan vitamin dan makanan bergizi.1

Kita juga mengharapkan agar tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat yang saat ini terlibat aktif dalam penanganan kasus covid-19 di beberapa rumah sakit di Indonesia tetap terjaga kesehatan dan keselamatan diri. Mari kita saling bekerja sama dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi wabah covid-19. 1

Referensi

  1. Perawat Garda Terdepan dalam Penanganan COVID-19; antara Profesionalisme dan Keselamatan Diri. https://fkep.unand.ac.id/en/informasi-berita/item/371-perawat-garda-terdepan-dalam-penanganan-covid-19-antara-profesionalisme-dan-keselamatan-diri.
  2. Detail Artikel – RSUP PERSAHABATAN. https://rsuppersahabatan.co.id/artikel/read/perawat-tangguh-indonesia-bebas-covid-19–masyarakat-sehat.
  3. Peran Perawat Di Masa Pandemi Covid-19 – Rumah Sakit UNS. https://rs.uns.ac.id/peran-perawat-di-masa-pandemi-covid-19/.

Rita Arik Lestiana
Mahasiswa Prodi Keperawatan
Akper Hermina Manggala Husada

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI