Perjalanan Menggapai Bintang

Tulisan ini merupakan sebuah permenungan penulis dalam melihat berbagai situasi serta kondisi di kampung halaman. Berangkat dari berbagai pengalaman tersebut, sudi kiranya penulis ingin menyampaikan beberapa pandangan penulis terkait dengan apa yang penulis temukan di masyarakat.

Pada awal bulan September, Saya menghabiskan waktu liburan di kampung halaman. Iya, sebagai mahasiswa yang tentu disibukan dengan berbagai macam tugas kuliah, kita sedikit jenuh. Sebagai imbalan atas kejenuhan tersebut, Saya lebih memilih untuk liburan di kampung. Tentu liburan semacam itu sangat didambakan oleh semua orang, termasuk saya. Liburan tidak hanya kita dibebastugaskan dari berbagai kesibukan, tetapi membantu orang tua merupakan tugas yang harus kita lakukan selama masa-masa liburan. Rutinitas seperti ke kebun merupakan hal wajar yang kita lakukan sebagai anak petani. Kita bisa menghabiskan waktu seharian hanya di kebun, petik cengkeh, cokelat dan lain-lain. Ini merupakan sebuah tugas yang harus kita kerjakan untuk meringankan pekerjaan orang tua.

Selama berada di kampung, saya mengamati bagaimana kehidupan sosial masyarakat terjaga dengan baik. Saya melihat relasi masyarakat yang dibangun sangat baik, dimana rasa kekeluargaan selalu terjaga. Tidak hanya itu, hal yang paling besar sekaligus menurut saya luar biasa, ialah kehidupan masyarakat yang mendorong terciptanya iklim pendidikan bagi anak-anaknya. Saya mengikuti satu kali selama liburan bagaimana keberpihakan masyarakat pada dunia pendidikan betul-betul terbuka. Di sinilah saya melihat betapa masyarakat yang ada di kampung betul-betul menamamkan sikap terhadap dunia pendidikan. Tanggungjawab masyarakat pada dunia pendidikan, hemat saya telah tumbuh sejak lama dan itu saya amati secara pribadi selama masa-masa liburan.

Saya menyadari bahwa masyarakat betul-betul mengedepankan aspek pendidikan pada anak-anak muda. Itu bisa ditemukan melalui gagasan yang dibuat oleh masyarakat sendiri terhadap pendidikan. Iya, Rasan, Tegho, Muting dan Kower Peduli Pendidikan Anak (Santiko PPA). Ini merupakan suatu wadah dimana setiap tahun masyarakat menyelenggarakan suatu pesta yang bertujuan menggali dana sebagai bentuk dukungan pada salah satu anak yang kuliah. Setahu saya, Santiko PPA merupakan suatu perkumpulan yang digagas oleh masyarakat sendiri yang dimotori oleh Bapak Aleks Sale. Bapak Aleks melihat bahwa kedepan anak-anak yang hendak kuliah pasti akan selalu bertambah. Dengan dasar itulah Bapak Aleks menyampaikan pandangan tersebut kepada masyarakat Rasan dan Kower. Respon masyarakat akan hal itu sangat tinggi sehingga wadah Santiko PPA sebagai sebuah perkumpulan yang mendukung perjalanan kuliah bagi anak-anaknya hingga kini tetap ada dan semakin kuat. Perkumpulan ini menjadi suatu nilai tawar baru yang harus kita syukuri, dimana gelombang kehidupan masyarakat yang sudah tercecer, namun Santiko PPA merupakan sebuah wadah yang mampu menjawab tantangan tersebut.

Ada yang bilang, kesuksesan seseorang tidak terlepas dari orang yang mendukungnya. Saya rasa ungkapan ini sangat bernilai sekaligus harus dipahami oleh teman-teman yang saat ini sudah menginjakan kaki di bangku kuliah. Keberpihakan masyarakat di kampung pada pendidikan merupakan suatu bentuk kesadaran masyarakat sendiri akan pentingnya pendidikan bagi masa depan seseorang. Kita patut memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah membuat wadah seperti Santiko PPA menjadi ada serta telah mendukung anak-anak untuk melanjutkan pendidikan di bangku kuliah. Masyarakat telah membuktikan bahwa sejarah dunia tidak akan pernah berubah tanpa pendidikan. Pendidikan menjadi sangat fundamental bagi keberlanjutan masa depan seseorang. Dan itu telah disadari oleh masyarakat yang ada di kampung sudah sejak lama. Ini merupakan suatu bentuk kesadaran masyarakat yang sangat luar biasa bagi perkembangan arah dan masa depan anak-anaknya. Itulah mengapa saya memilih judul, Perjalanan Menggapai Bintang. Karena hemat saya, usaha masyarakat yang membentuk wadah semacam Santiko PPA, merupakan suatu cara tersendiri yang dilakukan oleh masyarakat untuk mendorong setiap anak-anak untuk melanjutkan pendidikan di bangku kuliah.

Ada juga yang membuat saya tertarik, dimana wadah semacam Santiko PPA selain sebagai usaha untuk mendukung anak-anak melanjutkan pendidikan, tetapi juga mendukung bagi anak-anak muda yang hendak beristri. Kita tahu bahwa, membentuk sebuah keluarga tidaklah mudah seperti membalikan telapak tangan. Tapi ada beberapa persiapan yang hendak dan harus dilakukan. Tentu berkaitan dengan hal finansial dan lain sebagainya harus betul-betul dipersiapkan sebelum membentuk keluarga yang utuh. Untuk itulah wadah semacam Santiko PPA merupakan wadah yang juga turut ikut ambil bagian dalam mendukung anak-anak muda. Kita patut memberikan apresiasi pada wadah semacam ini yang telah banyak membantu. Ini merupakan sebuah wadah yang sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat, sehingga segala kendala serta kerumitan yang ada dapat terselesaikan secara bersama. Dalam wadah semacam ini juga, relasi masyarakat pasti akan tetap terjalin dengan baik. Kita tahu meskipun kehidupan masyarakat yang hidup bersama di sebuah kampung, tetapi untuk bertemu pasti jarang. Dan Santiko PPA merupakan wadah yang mampu menjembatani hal-hal seperti itu.

Tanggungjawab Kita

Meskipun wadah seperti Santiko PPA sudah kuat dalam mendukung anak-anaknya melanjutkan pendidikan, tetapi muncul tantangan yang harus terselesaikan oleh pihak yang sudah didukung. Masyarakat tentu mendukung dan hal itu terbukti melalui wadah Santiko PPA. Namun, tanggungjawab kita sebagai anak-anak yang ada di bangku kuliah hendaknya bisa menjawab hal itu. Sebagai anak-anak yang sudah didukung dengan segala sumber daya, kita mesti menyadari ada tangungjawab yang kita emban dalam diri dan hal itu harus bisa kita selesaikan. Tidak lain, menyelesaikan tugas sebagai mahasiswa tepat pada waktunya. Ini merupakan harapan dari masyarakat yang ada didalam wadah Santiko PPA. Kita mesti menyadari bahwa tanggungjawab tersebut merupakan suatu titipan yang dititipkan oleh masyarakat yang ada didalam wadah tersebut. Jangan sampai masyarakat begitu antusias dalam mendukung anak-anaknya, tetapi kita lumpuhkan tanggungjawab dan harapan mereka dengan cara-cara yang tidak mengenakan.

Ini merupakan suatu kesadaran yang harus disadari oleh kita sebagai anak-anak yang telah didorong melalui wadah Santiko PPA. Wadah ini menjadi semacam kekuatan yang menjadikan kita kuat, sehingga tanggungjawab kita harus betul-betul selaras dengan harapan yang termaktub dalam nilai-nilai Santiko PPA. Ini merupakan suatu harapan masyarakat bagi kita semua. Hendaknya harapan tersebut kita gunakan sebagai kesempatan yang kelak mampu memberikan suatu kebanggaan pada masyarakat semua. Bahwa mereka tidak sia-sia memberikan dukungan moril maupun finansial kepada kita semua. Kita telah membuktikan bahwa kita mampu mengemban tanggungjawab tersebut sehingga perjalanan kita benar-benar mencapai bintang yang sesungguhnya, yaitu kesuksesan. Terima kasih kepada semua masyarakat Rasan dan Kower yang disatukan dalam wadah Santiko PPA.

Patrisius Eduardus Kurniawan Jenila
Mahasiswa Universitas Merdeka Malang

Kirim Artikel

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.