Perkembangan Akuntansi pada Era 4.0 dan 5.0

Akuntansi
Teknologi modern.

Bermulanya revolusi teknologi 4.0 memapah perubahan di setiap pekerjaan manusia, mesin, teknologi, dan proses dari segi aspek berbagai bidang profesi, salah satunya adalah profesi akuntan. Perkembangan teknologi dan inovasi yang bermunculan ibarat berkejaran dengan waktu.

Pada revolusi 4.0 terjadi penurunan yang besar di setiap bidang ilmu pengetahuan dan profesi. Penurunan tersebut mengakibatkan cara kerja dan praktik akuntan perlu diubah guna meningkatkan kualitas layanan dan pengembangan global melalui komunikasi online dan penggunaan could computing.

Akibat penghapusan teknologi 4.0, mucullah konsep baru yaitu teknologi 5.0. Teknologi 5.0 sangat berpengaruh pada efisiensi dan produktivitas dengan adanya teknologi yang dimanfaatkan oleh kecerdasan manusia. Teknologi 5.0 bertujuan untuk mempermudah karyawan melakukan absensi secara digital.

Bacaan Lainnya

Pembentukan teknologi 5.0 merupakan konsep yang masih dalam tahap pengembangan yang diciptakan untuk menyempurnakan teknologi dari era sebelumnya. Teknologi 5.0 mengacu pada perkembangan teknologi yang terus meningkatkan kualitas dan digital dalam sebuah perindustrian.

Pada tahun 2017, Jepang pertama kali mengemukakan visi dari revolusi teknologi 5.0. Konsep ini dinamakan oleh Jepang sebagai Society 5.0 pada pagelaran Computer Expo di Jerman.

Kegiatan proses input data muncul sejak awal Kerajaan Mesir. Terdapat beberapa cara yang digunakan pada zaman Kerajaan Mesir yakni dengan menggnakan koin dan sejenis token. Pertama, menggunakan teknik semacam koin yang ditandai dan dimasukkan ke dalam amplop.

Teknik yang kedua, yaitu menggunakan sejenis token yang disimpan dengan ukuran yang lebih besar daripada sejenis koin di teknik pertama. Adapun teknik lain yang dilakukannya, seperti memperhitungkan dan menulis laporan laba-rugi menggunakan selembar daun.

Kegiatan proses input data juga dilakukan pada bangsa Mesir Kuno yang memperhitungkan laba-rugi dengan menjumlahkan barang yang mereka bawa saat berlayar dan barang yang dibawa lagi setelah berlayar.

Berbeda Era Romawi, terdapat sebuah catatan kecil yang berisi tentang penerimaan dan pengeluaran serta sebuah kode berbunyi “a code accepti et expenci” mirip dengan buku kas yang diinput pada setiap bulannya.

Dengan perkembangan yang semakin maju, proses pemasukan data beralih menjadi perhitungan secara manual yakni dengan menulis di kertas-kertas memperhitungkan laba, rugi, pemasukan, dan pengeluaran perusahaan.

Pemasukan data melalui kertas yakni dengan menulis, memperhitungkan data dengan kertas kerja laporan keuangan dari buku besar yang bertujuan untuk mengurangi kesalahan yang terjadi saat menyusun jurnal penyesuaian.

Langkah-langkah dalam menyusun laporan keuangan media kertas, yakni: Pertama, menyiapkan kertas kerja/ work sheet, kemudian isi neraca dengan saldo yang ada di buku besar; Kedua, isi dengan data penyesuaian yang ada di laporan; Ketiga, golongkan sesuai dengan yang diminta pada laporan (debit atau kredit); Keempat, pindahkan pada laporan Laba Rugi dan sesuaikan termasuk debit atau kredit; Kelima, jumlahkan nominal (saldo) dalam laporan tersebut; Terakhir, jumlahkan neraca juga untuk memastikan bahwa nominal (saldo) nilainya sama dengan saldo laporan dalam laba rugi. 

Sejak pada era 4.0 banyak tenaga kerja manusia tidak lagi dibutuhkan, bahwa sudah digantikan oleh teknologi yang modern. Perkembangan zaman semakin pesat menjadikan kemajuan teknologi yang lebih canggih dari sebelumnya.

Posisi manusia kini tergantikan dengan peluncuran teknologi 5.0 Revolusi membuka kesempatan baru bagi Indonesia untuk berinovasi. Beberapa kemampuan kognitif, softskill, dan teknologi yang ada pada teknologi 5.0.

Bukan hanya teknologi saja yang berevolusi saat ini, tetapi juga kemampuan manusia yang dibutuhkan akan semakin meningkat.

Pada era perkembangan 5,0 ini, banyak sekali keuntungan yang diperoleh seperti adanya integrasi pemikiran internet dari berbagai aspek solusi untuk perkembangan industri, menjadi pilar kelangsungan masyarakat dan generasi tingkat selanjutnya, teknologi akan berperan besar guna menjadikan kehidupan menjadi lebih baik, memudahkan akses informasi dan analisis data, serta pekerjaan menjadi tepat dan terjadi sedikit kesalahan.

Sangat disayangkan, ternyata perkembangan 5.0 ini juga memiliki dampak negatif bagi pengguna. Di antaranya, akses informasi mudah meningkat dan memungkinkan terjadi tersebarnya data-data, bergantungnya masayarakat terhadap daya energi terbarukan, masyarakat cenderung mengalami kecanduan teknologi, risiko pengurangan tenaga kerja, dan masyarakat dituntut bisa beradaptasi dengan cepat.

Seperti yang kita ketahui, teknologi 5.0 menekan pada konsep di mana masyarakat tidak hanya  mempergunakan teknologi, akan tetapi dituntut hidup berdampingan guna memenuhi tujuan smart society, dan mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi dan keseimbangan sosial.

Kementerian menghimbau agar kita dengan cepat beradaptasi dengan adanya perkembangan teknologi 5.0 agar kita dapat dengan mudah menjalankan kegitan dengan teknologi yang lebih canggih.

Dikutip dari laporan Future of Jobs oleh WEF mengatakan bahwa melalui rekrut teknologi yang besar agar meminimalisir terjadinya kepunahan akibat kemampuan kolaborasi dengan bidang lainnya. Oleh karena itu, kedudukan teknologi sangat berarti dan menjadi peluang besar bagi perusahaan dan profesi akuntan secara berkepanjangan.

Kementerian juga menjelaskan bawasanya terdapat 4 macam bentuk tren transformasi akuntansi 5.0,  yakni pertama, kodifikasi entri akun, di mana tren ini berfungsi untuk menganalisis kontrak dan mengidentifikasi transaksi, kedua, perubahan nilai perekonomian dari data dan rekonsiliasi pembukuan yang tidak dibutuhkan lagi.

Ketiga, mengontrol segala risiko kerugian atas perusahaan (cyber risk). Dan yang terakhir, data besar yang berfungsi untuk menyediakan sumber data baru yang tidak berupa nominal, membantu ketentuan khusus, serta menyuplai penilian hard evidence.

Transformasi di atas akan menghasilkan karakteristik akuntansi 5.0 yakni data akuntasi yang berbentuk cloud, akuntansi mendapat penggunan data besar, akuntansi akan mengombinasikan informasi keuangan tradisional menjadi sistem modern, pekerjaan akuntansi bersifat fleksibel dan cepat, serta peran akuntansi berubah menjadi radikal.

Penulis: Hasya Nur Khofiyah
Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.