Perkembangan Bahasa pada Anak Usia 0-2 Tahun

Perkembangan adalah pematangan fungsi tubuh yang bisa dilihat dari beberapa aspek, seperti perkembangan motorik kasar dan motorik halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian.

Dalam buku Papalia, et al. (2019), disebutkan bahwa perkembangan manusia adalah salah satu bidang yang selalu berkembang karena dari masa pembuahan, manusia memulai proses perubahan yang akan berlanjut sampai seumur hidup.

Tahun pertama kehidupan di dalam janin hingga di dalam kandungan sampai dengan usia 2 tahun merupakan periode yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan (Tama & Handayani, 2021).

Baca juga: Pengalaman Traumatis di Masa Kanak-Kanak dapat Mengganggu Psikologis pada Remaja

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu, memberikan perhatian yang lebih dan stimulasi yang positif sangat penting dan baik dalam mendukung tumbuh kembang anak agar berkembang dengan optimal dari segi fisik maupun psikologis, khususnya dari aspek perkembangan bahasa.

Di dalam artikel ini, akan dibahas perkembangan bahasa pada anak berusia 0–2 tahun. Yuk, disimak.

Tahukah Anda, sedari bayi belum dilahirkan, mereka sudah mulai berbahasa, lho. Obrolan dari seorang ibu dan kata-kata dari ibu si bayi setiap hari akan “masuk” ke dalam janin dan kata-kata dari ibunya akan tertanam pada janin anak (Chairunnisa, 2018).

Oleh karena itu, penting bagi seorang ibu untuk sering mengobrol, membacakan cerita, ataupun menyanyi saat bayi di dalam kandungan agar membawa hal yang positif terhadap perkembangan bahasanya kelak.

Perlu kita pahami bahwa bayi yang berumur 0–3 bulan mengeluarkan suara untuk menyampaikan apa yang mereka inginkan dan si bayi tidak akan berhenti bersuara apabila keinginannya belum terpenuhi.

Tingkat pencapaian perkembangan anak usia 0–3 bulan pada aspek Bahasa, yaitu anak mulai mengeluarkan suara untuk menyatakan keinginan atau sebagai reaksi stimulant, seperti menangis, berteriak, dan bergumam.

Baca juga: Peran Orang Tua Sangatlah Penting dalam Interaksi Anak Guna Mengembangkan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Bayi akan berhenti menangis setelah keinginannya terpenuhi, semisalnya setelah digendong atau diberikan susu (Palupi et al., 2023).

Pada anak usia 6–8 bulan, mereka mulai mengucapkan suara–vokal dan suku-suku kata yang sederhana–dan pada usia 1–2 tahun anak sudah melibatkan pengucapan kata-kata tunggal (Sinta et al., 2024).

Pada anak yang sudah berusia 12 bulan hingga 2 tahun, kosa kata yang sudah dicapainya berjumlah 200 hingga 300 kosa kata, lho. Anak yang berusia 12 bulan sampai 2 tahun sudah mengerti dan menunjukkan alat-alat tubuh.

Ia mulai berbicara beberapa patah kata dan kosa katanya dapat mencapai 200–300 (Friantary, 2020).

Bahasa adalah alat utama yang digunakan manusia untuk berinteraksi. Perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek yang paling penting untuk kita ketahui.

Dengan Bahasa, kita bisa mengungkapkan apa yang kita mau dan apa yang kita rasakan. Bahasa bukan hanya untuk menyampaikan informasi, tetapi bahasa juga membentuk identitas diri kita sebagai manusia yang selalu butuh interaksi dengan orang lain.

Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan apa yang ada di benaknya (Hasim, 2018). Jika dikaitkan dengan perkembangan bahasa anak usia dini, bahasa adalah alat komunikasi anak untuk mengungkapkan emosinya saat ia sedang merasa senang, sedih, maupun mengungkapkan keinginannya.

Sangat penting bagi kita untuk memahami perkembangan bahasa yang dialami oleh anak karena usia 0–2 tahun merupakan masa di mana anak berkembang sangat pesat.

Baca juga: Pengaruh Hubungan dalam Keluarga terhadap Kesehatan Mental Anak

Perkembangan bahasa dari mulai bergumam, menangis, membentuk kata tunggal, sampai sang anak mengetahui kosa kata perlu untuk diperhatikan agar dapat membentuk kemampuan berbahasa dan berkomunikasi anak yang berkembang dengan optimal.

 

Penulis:  Ragil Renggita Maharani. S

Mahasiswa Jurusan Psikolog, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Referensi

Chairunnisa, C. (2018). Pemerolehan Bahasa Pada Bayi Dan Anak. Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini9(2), 125-137.

Friantary, H. (2020). Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini. Zuriah: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini1(2), 127-136.

Hasim, E. (2018). Perkembangan bahasa anak. Pedagogika9(2), 195-206.

Palupi, D. I., Lesmana, D. E., Farista, D., Yusnita, E., Rahmani, E., Gustina, H., … & Susanti, D. (2023). Usulan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia 0-1 Tahun. EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran4(1), 13-20.

Papalia, D. E., Feldman, R. D., & Martorell, G. (2019). Perkembangan manusia (Edisi ke-12, Buku 1). Jakarta: Salemba Humanika.

Sinta, Sabrina, & Tuddur, S. (2024). Perkembangan masa bayi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Kebudayaan dan Agama, 2(1), 54–64.

Tama, N. A., & Handayani, H. (2021). Determinan Status Perkembangan Bayi Usia 0–12 Bulan. Jurnal Mahasiswa BK An-Nur: Berbeda, Bermakna, Mulia7(3), 73-80.

Editor: Anita Said
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses