Pilar Ketersediaan Pangan: Kunci Ketahanan Pangan yang Optimal di Indonesia

Pilar Ketersediaan Pangan: Kunci Ketahanan Pangan yang Optimal di Indonesia
Sumber: pixabay.com

Indonesia berada diposisi keempat dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah 283.963.320 jiwa, berdasarkan penjabaran Worldometer dari data terkini Perserikatan Bangsa-Bangsa. Menurut KEMENKO PMK, jumlah penduduk Indonesia akan mengalami peningkatan pada Tahun 2045 yang diperkirakan mencapai 318,96 juta jiwa.

Tentu ini adalah jumlah yang sangat besar dan tentu saja harus didukung oleh kecukupan dalam produksi pangan pokok, yaitu pangan yang diperuntukkan sebagai makanan utama sehari-hari masyarakat sesuai dengan potensi sumber daya dan kearifan lokal yang tersedia.

Pemerintah Republik Indonesia harus terus mengupayakan ketersediaan pangan pokok pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah Indonesia sepanjang waktu, dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan dan budaya lokal.

Bacaan Lainnya

Untuk mencapai ketahanan pangan yang optimal dibutuhkan pilar ketersediaan pangan di Indonesia. Pilar ketersediaan pangan mencakup kecukupan jumlah, mutu, gizi serta keamanan pangan. Dengan memperhatikan indikator tersebut dapat dipastikan bahwa masyarakat akan memiliki akses pangan yang cukup, aman, dan bergizi.

Melihat penduduk Indonesia yang berjumlah besar hal ini membuat jumlah pangan di Indonesia tidak dapat dikatakan sepenuhnya cukup. Meskipun Indonesia memiliki potensi agraris yang besar dengan jumlah pekerja di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan lebih dari 40 juta orang, sumbangan sektor ini terhadap produk domestik bruto (PDB) masih rendah, yaitu sekitar 12%.

Selain itu, ketahanan pangan Indonesia masih berada di bawah rata-rata global, menurut Global Food Security Index (GFSI) pada 2022, dengan nilai 60,2, yang masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata Asia Pasifik sebesar 63,4.

Baca Juga: Mendukung Ketahanan Pangan Keluarga: Tim KKN-T Inovasi IPB Adakan Sosialisasi BUDIKDAMBER “Budidaya Ikan dalam Ember” di Desa Simpang

Dari segi mutu, ketersediaan pangan Indonesia juga masih perlu ditingkatkan, karena memiliki beberapa tantangan dan kelemahan. Kecukupan gizi juga masih terbilang belum memenuhi karena masih banyaknya balita Indonesia yang mengalami masalah stunting yang signifikan dengan prevalensi sekitar 29,6%. Selain itu juga, masyarakat Indonesia masih mengonsumsi gula dan garam yang berlebihan.

Keamanan pangan di Indonesia juga masih perlu diperhatikan dengan baik karena masih banyak produksi pangan yang tidak lulus BPOM tapi merajalela di masyarakat. Masih banyak oknum yang mencari keuntungan dengan mencampurkan bahan pangan tidak layak ke dalam makanan. Hal ini lah yang mesti ditindaklanjuti kembali oleh pemerintah.

Lalu, upaya apa yang dapat dilakukan? Untuk meningkatkan ketahanan pangan, adalah dengan keterlibatan pemerintah mulai dari penyediaan pupuk bersubsidi, pembangunan infrastruktur irigasi, penyediaan bibit, benih, kredit, dan program food estate. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi komoditas pangan dan penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat lokal dan petani.

Selain itu, dalam memenuhi kecukupan gizi di Indonesia masih perlu ditingkatkan dengan memperhatikan keragaman konsumsi pangan, mengurangi konsumsi gula dan garam berlebihan, serta meningkatkan akses pangan yang memadai bagi semua masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Pemerintah juga harus memastikan bahwa pangan yang tersedia aman, higienis, bermutu, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat. Dapat dilakukan juga upaya-upaya pengawasan, regulasi, dan kolaborasi multipihak sangat penting untuk menjaga keamanan pangan di Indonesia.

Hal lain yang dapat dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia adalah dengan memperhatikan aspek produksi domestik dan impor, stabilitas pasokan, kualitas dan keragaman pangan, serta peran pemerintah dalam meningkatkan ketersediaan pangan.

Pemerintah Indonesia harus dapat memastikan bahwa masyarakat dapat memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi.

Oleh karena itu, pemerintah harus terus berupaya untuk meningkatkan ketersediaan pangan dan memastikan bahwa pilar ketersediaan pangan ini perlu terus ditingkatkan untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.

 

Penulis: Dini Marlinda
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

 

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.